“Bun, ambilkan aku boneka!” ujar Naura.
Ka Nabil menghampiri Naura sambil berkata, “Naura kamu lupa bilang sesuatu ke Bunda.”
Kira-kira, kata apa yang Naura lupa ucapkan, ya?
free image from pexels.com
Sering kali, kita mengabaikan kata-kata yang seharusnya diucapkan ketika melakukan sesuatu. Misalnya, setiap kali hendak melakukan sesuatu, harus mengucapkan apa? Jika melakukan kesalahan, karus berkata apa? Jangan lupa, selalu ucapkan kata kuncinya, ya!
“Permisi”
Ajarkan kesopanan sejak dini, ya, Bun. Bisa dimulai dengan mengucapkan kata “permisi”. Kapan kata itu diucapkan, ya? Setiap hendak lewat di depan orang, terutama orang yang lebih tua usianya. Coba, harus bilang permisi saat apalagi, ya?
“Tolong”
Setiap kali meminta bantuan orang lain, jangan lupa untuk ucapkan “tolong”, ya! Bun, ajarkan sejak dini dengan cara tidak membantu anak jika ia tidak mengucapkan kata “tolong”. Ingatkan dengan perkataan “Nak, kamu lupa kata kuncinya. Bunda belum bisa membantu ambilkan boneka kalau kamu lupa kata-katanya.” Dengan cara ini, anak akan paham penggunaan kata tolong dalam kehidupan sehari-hari.
“Maaf”
Tiba-tiba gelas di rumah pecah disenggol si kecil? Tembok putih bersih tercoret-coret noda krayon? Siapa gerangan pelakunya, ya?
Ada yang berdiri di pojokan karena tahu dirinya adalah pelaku kejahatan. Kasian, sampai menggigil, lho, Bun! Jangan dimarahi, ya. 
free image from pixabay.com
Lebih baik panggil si kecil pelan-pelan. Ajak ia untuk meminta maaf atas kesalahannya. Kata apa yang harus diucap ketika melakukan kesalahan? Maaf.
“Bun, maaf aku tidak sengaja memecahkan gelasnya Bunda.”
“Bun, maaf, aku yang mencoret tembok dengan krayon.”
Maafkan, ya, Bun. Supaya si kecil mengerti kalau permintaan maaf menandakan penyesalan dan orang y
yang meminta maaf harus dimaafkan. Yuk, biasakan!
“Terima kasih”
“Aku dapat uang dari Ayah, Bun!”
“Asyik, ada kado boneka baru!”
free image from pexels.com
Harus bilang apa selepas mendapat pemberian? Apalagi, pemberian itu membuat kita senang?
Supaya orang yang memberi ikut merasa senang, jangan lupa ucapkan terima kasih, ya. Sekarang, semua jadi senang, kan?
“Alhamdulillah”
Selain mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikan hadiah, ada satu lagi yang berhak mendapat ucapan terima kasih, Sang Maha Pemberi. Bagaimana cara mengucapkan terima kasih kepada Allah? Mudahnya, bisa dilakukan dengan mengucap “Alhamdulillah” setiap mendapat kemudahan dalam hidup, ya, semudah mendapat hadiah, misalnya. Alhamdulillah, terima kasih Allah!
“Assalamualaikum”
Saling mengucap salam berarti mendoakan kebaikan kepada sesama umat Muslim.
“Assalamulailkum,” diucap ketika bertamu.
“Assalamualaikum,” diucap dalam memulai percakapan di telepon.
“Assalamualaikum,” juga diucap ketika bertemu sesama Muslim diperjalanan.
Jangan lupa untuk jawab “waalaikumsalam,” ya!
“Masya Allah”
Setiap kali melihat sesuatu yang indah, ucapkannya “Masya Allah”, ya. Masya Allah berarti “(Alangkah indahnya) apa yang dikehendaki Allah”.
free image from pexels.com
Melihat gunung yang indah, masya Allah. Melihat pemandangan yang indah, masya Allah. Meihat ikan di kolam berwarna warni dengan indahnya, masya Allah!
“Bismillah”
free image from pexels.com
Memulai aktivitas sehari-hari tentu harus dimulai dengan ucapan “bismillahirahmanirahim”. Mengapa begitu? Bismillah berarti kita memulai segala sesuatu dengan atas izin Allah. Bismillahirahmanirahim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga harimu dimudahkan, ya.
“Aku Bantu, ya!”
Siapa yang tidak senang mendapat bantuan? Yuk ajarkan anak untuk mau membantu, Bun. Tidak perlu menunggu permintaan “ada yang bisa bantu Bunda, nggak, ya?” tetapi ajarkan anak untuk langsung bilang “Bun, aku mau bantu!”
free image from pexels.com
Bunda jangan merasa kesulitan, ya. Naura, Ka Nabil, Ayah, dan Bunda dalam Seri Anak Hebat siap membantu Bunda mengajarkan si kecil pentingnya 9 kata ajaib untuk jadi anak hebat!
[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]