Seiring dengan berjalannya waktu, kehadiran teknologi semakin lekat dengan kehidupan sehari-hari. Semua berlomba memberikan performa terbaik, semata-mata untuk menghadirkan sebuah terobosan yang memudahkan manusia: teknologi. Apa dampak yang paling kamu rasakan, kini?

Salah satu dampak yang cukup terasa adalah peran teknologi dalam gaya hidup, tepatnya cara berbelanja. Kini, orang-orang tidak perlu lagi bersusah payah melakukan perjalanan dengan peluh di tengah terik matahari, berpanas-panas penuh keringat untuk mengejar obral 50% yang hanya beberapa jam saja berlangsung. Semua kini, bisa dimiliki hanya dengan sentuhan jari.

Akan tetapi, setelah semua kemudahan yang diberikan, adakah yang masih memilih cara-cara belanja offline? Mendatangi toko atau swalayan demi mendapat barang yang diinginkan? Ataukah semua telah berpindah menggunakan media daring (online) dan tak lagi menggunakan metode luring (offline)?

Tidak dapat dimungkiri, masih banyak pula masyarakat yang memilih untuk belanja langsung daripada menggunakan media daring (online) sebagai perantara. Alasannya beragam, di antaranya bisa dijadikan bahan pertimbangan mengenai mana yang lebih efisien untuk dipilih. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih mana yang lebih baik.

1. Waktu

Jika menggunakan faktor ini sebagai barometer, tentu belanja menggunakan media daring (online) terlihat lebih menghemat waktu. Kamu bahkan bisa berbelanja di sela jam kerjamu! Tinggal masuk ke laman situs yang menjual barang yang kamu inginkan, klik, transfer, selesai. Barang yang kamu inginkan segera tiba ketika kamu sudah sampai di rumah setelah pulang kerja.

Segala jenis barang bisa diperoleh dengan cara belanja ini. Mulai dari pakaian, tas, sepatu, makanan, bahkan buku kini bisa dipesan melalui media daring (online). Salah satu yang menyajikan layanan terbaik dalam penyediaan buku-buku berkualitas adalah laman mizanstore.com.

pexels-photo

ilustrasi mudahnya belanja online (image from pexels.com)

Di sisi lain, beberapa orang lainnya yang lebih suka belanja langsung dengan pergi ke toko-toko atau swalayan pun masih ada. Tipe belanja satu ini beranggapan bahwa belanja secara langsung seperti ini menenangkan dan bukannya merasa membuang-buang waktu, mereka justru merasa bahwa menghabiskan waktu untuk belanja secara langsung adalah waktu-waktu terbaik yang mereka lewatkan.

pexels-photo-285172

ilustrasi belanja langsung (image from pexels.com)

Untuk menengahi kedua belah pihak yang saling bersebrangan, munculah istilah yang disebut “titip beli”. Istilah ini digunakan bagi mereka yang malas pergi akan “titip beli” ke mereka yang suka berbelanja langsung.  Win win solution, kan?

2. Tenaga

Seberapa besar energi yang kamu habiskan ketika melakukan proses belanja daring (online)? Belanjanya, hanya perlu energi di ujung-ujung jarimu. Bayarnya? Dengan teknologi internet banking dan mobile banking, sama seperti sebelumnya, energi terbesar hanya keluar dari ujung jarimu. Ya, ada pula beberapa energi yang harus dikeluarkan ketika harus melangkah ke ATM, misalnya. Tetapi, itu pun hanya sedikit saja, beberapa langkah yang sekiranya perlu saja, kan?

pexels-photo-230544

belanja semudah sentuhan jari (image from pexels.com)

Sekarang, berapa banyak tenaga yang harus dikeluarkan untuk belanja langsung? Banyak. Kamu harus jalan berkeliling, memegang segala jenis barang, menentukan dan memikirkan yang terbaik. Untuk para wanita yang hobi belanja, ia butuh berkeliling beberapa kali, melihat barang yang ia inginkan beberapa kali sampai betul-betul yakin untuk membelinya. Tidak jarang pula yang sudah jauh-jauh datang, tetapi pulang dengan tangan hampa dan besoknya masih kepikiran sehingga, ya, harus kembali lagi dan energi yang terbuang, jadi lebih banyak lagi, kan?

3. Uang

Beberapa toko daring (online shop atau online store) seringkali memberikan diskon yang lebih besar daripada toko luring (offline). Kalau dipikir-pikir sebenarnya keduanya sama saja. Toko online memberikan diskon pun, sebenarnya ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk ongkos kirim barangmu, kan? Jadi, dari sisi uang yang keluar, sepertinya kedua sistem belanja ini akan mengeluarkan nominal yang kurang lebih sama banyak.

4. Kepuasan Batin

Permasalahan kepuasan, tentu berbeda takarannya pada tiap-tiap orang. Ada yang lebih puas belanja melalui media daring (online), ada pula yang lebih suka sebaliknya. Takaran tersebut tidak mudah dijabarkan secara umum.

Akan tetapi, jika dipikir-pikir, karena belanja online awalnya kita hanya bisa melihat gambarnya saja, kita jadi berandai dan ekspektasi mengenai barang yang kita inginkan. Tentu saja seringkali ekspektasi itu terpenuhi manakala barang tersebut sampai ke tangan kita. Akan tetapi, tidak dapat dimungkiri bahwa beberapa barang yang datang tidak muncul sesuai dengan yang kita harapkan. Belanja baju, kadang kekecilan atau kebesaran. Belanja tas berwarna biru, ketika sampai berwarna abu-abu. Belanja buku ketika dibuka ada laman yang terlipat dan sebagainya (eits, tetapi kalau belanja di mizanstore, buku-bukunya dijamin berkualitas, kok! Belanja bukunya di mizanstore saja supaya aman, ya!) Ada pula permasalahan teknis seperti pesanan yang terlambat datang dari kurir yang mengirimkan. Itulah serba-serbi yang tidak akan dialami ketika berbelanja langsung.

pexels-photo-318236

ilustrasi belanja secara langsung ke toko (image from pexels.com)

Ketika belanja langsung, tentu kamu dapat memastikan barang yang kamu inginkan dengan tanganmu sendiri sehingga hal-hal yang tertulis di atas hampir kecil kemungkinannya akan terjadi. Dengan tidak adanya masalah tersebut, barangkali kemungkinan kepuasan yang kamu dapatkan ketika berbelanja langsung bisa lebih besar daripada ketika berbelanja melalui media daring (online).

Nah, itulah beberapa bahan perbandingan yang bisa kamu pertimbangkan ketika berbelanja. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kamu juga bisa memadupadankan keduanya, kok! Yang terpenting, pastikan uangnya ada karena belanja butuh dana! Selamat melanjutkan belanja, ya!

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Belanja Online VS Belanja Offline