Setelah sebelumnya Cak Nun meluncurkan dua karya teranyarnya, yakni Daur I dan Daur II, kini Cak Nun kembali hadir membawa kejutan terbaru: Daur III dan Daur IV!
Masih tentang pemikiran-pemikiran yang coba dibawakan Cak Nun dari sudut yang berbeda, Daur III dan Daur IV adalah koleksi yang pantang untuk dilewatkan.
Daur III: Mencari Buah Simalakama
Apakah kamu ingat peribahasa Bagai Makan Buah Simalakama? Masih ingat apa arti peribahasa tersebut?
Peribahasa bagai memakan buah simalakama dapat diartikan sebagai situasi dan kondisi yang serba salah. Maju salah, mundur salah, ke kanan salah, ke kiri salah. Seperti itulah keadaan ketika memakan buah simalakama. Sebuah keadaan yang serba rumit dan tentu, tidak ada yang mau masuk dalam situasi semacam itu.
Akan tetapi, dalam kenyataannya, apakah dalam hidup kita mungkin dihadapkan pada situasi semacam itu? Jawabannya tentu sangat mungkin karena hidup ini penuh dengan segala kemungkinan.
Dari buku Mencari Buah Simalakama ini, kita akan diajak bertualang, berpikir seperti cara pikir Cak Nun ketika menghadapi situasi serba salah semacam itu. Adakah solusi? Atau kiat-kiat untuk melewati masa sulit itu?
Daur IV: Kapal Nuh Abad 21
“Jika bahtera Nabi Nuh ada pada masa sekarang ini, apakah kita akan diajaknya ikut serta?”
Pertanyaan tersebut diajukan oleh Cak Nun dalam serial keempat Daurnya yang berjudul Kapal Nuh Abad 21. Sebuah pertanyaan yang cukup membuat kita jadi berpikir lebih lanjut. Sebuah pertanyaan yang akhirnya melahirkan buku setebal 464 halaman.
Bagaimana, apakah mungkin kita jadi bagian dari orang-orang yang terpilih, sedangkan bahtera Nuh sangat terbatas dan jumlah manusia dan nafsunya di seluruh dunia barangkali tidak cukup untuk masuk ke dalamnya. Atau bisa kita turunkan nafsu dan ego , sehingga semua bisa berangkat bersama-sama dalam satu bahtera?
Kedua buku tersebutBuku Daur III dan Daur IV bisa segera dimiliki bersama dengan PO-nya yang dibuka mulai hari ini. Mari sama-sama koleksi semua serial daur dengan harga spesialnya. Yuk ke mizanstore sekarang!