“Aku rela dipenjara bersama buku, karena dengan buku aku bebas.”

– Moh. Hatta-

 

Itulah salah satu kutipan yang paling sering kita baca di dinding sekolah atau bahkan menjadi kutipan khas saat perayaan hari buku tiba. Ya..buku adalah gudang ilmu, sama seperti ungkapan Moh Hatta, dengan membaca buku kita dapat mengetahui seluk-beluk suatu tempat tanpa harus bersusah payah mengunjunginya. Dengan membaca, kamu akan memiliki pemikiran yang luas sekaligus terhibur. Sehingga banyak jenis tulisan pada buku, seperti novel, puisi hingga sains.

Industri perbukuan di Indonesia dapat dikatakan masih terus bertumbuh walaupun tidak sepesat dulu. Lantas, bagaimana keadaannya saat ini? Berikut rangkuman yang dikutip dari data Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia) per Juni 2015. 

1. Jumlah Penerbit di Indonesia

Jumlah penerbit buku di Indonesia sepanjang tahun 2012-2015 mengalami peningkatan. Tahun 2015 saja mencapai 1.328 dengan penerbit aktif sebesar 711 dan 617 penerbit tidak aktif.

 

2. Persebaran Penerbit di Indonesia

Dari 1.328 jumlah penerbit di Indonesia, di tahun 2015, rupanya terdapat 5 provinsi dengan persebaran terbesar terletak di daerah DKI Jakarta dengan 504 penerbit, Jawa Barat 278,  Yogyakarta, 159, Jawa Tengah 145, dan Jawa Timur sebanyak 91.

 

3. Pertumbuhan Penerbit di Indonesia

Tahukah kamu kalau penerbitan buku di Indonesia tumbuh sebanyak 6% (per tahun) antara tahun 2007-2012? Berdasarkan data yang dikutip dari Ikapi, pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia, perkembangan pesat kelas menengah, dan meningkatnya kesadaran akan pendidikan.

 

4. Produksi Buku di Indonesia

Kira-kira, ada lebih dari 30.000 judul buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia. Angka ini hanya menggambarkan judul yang terdaftar dalam catatan resmi toko buku dan juga pengajuan ISBN di Perpusnas,  tidak termasuk buku yang diterbitkan oleh individu (self publisher) atau organisasi non-penerbit seperti instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas independen, dsb.

 

5. Minat Beli Buku di Indonesia

Data yang diambil dari Ikapi, rata-rata orang Indonesia hanya membeli 2 buku per tahun. Bayangkan? Betapa sedikitnya jumlah tersebut. Namun, saat ini sudah banyak berbagai toko buku indie yang juga ikut menjual buku fisik. Toko buku indie ini, bukan hanya menawarkan buku, melainkan juga sebagai pusat komunitas, dan studio seni. Kehadiran toko buku indie ini, diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk membeli buku fisik.

Jadi? Yuk, dari sekarang mulai tingkatkan kesadaran untuk lebih sering membaca dan membeli buku. Ingat, jangan beli yang bajakan ya! Karena kalau beli buku bajakan, itu sama saja kamu tidak mendukung bertumbuhnya industri penerbitan buku di Indonesia.

Semoga semakin banyak buku-buku berkualitas yang hadir sehingga para penulis lokal tetap berjaya!

Diolah dari Ikapi.org dengan penyesuaian

Awita Ekasari/Mizanstore

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Dunia Buku dalam Angka