“Apa itu Food Combining?”

“Paling ujung-ujungnya diet yang menyiksa!”

Nggak mau ikut, ah, nanti gabisa makan enak!”

Jangan dibiasakan pesimis sebelum memulai, dong! Belum coba Food Combining, masa sudah menyerah? Mari kenal Food Combining, yang diperkenalkan oleh Erikar Lebang.

Apa itu Food Combining?

Food Combining (FC) adalah salah satu pola makan yang memerhatikan asupan makanan tidak hanya dari nilai gizinya, tapi ke hal yang lebih substansial, yaitu bagaimana tubuh menyikapi dan mengabsorbsi dengan baik kandungan gizi yang ada dalam satu unsur makanan.”

food-salad-healthy-lunch

free image from pexels.com

Sederhananya, FC tidak akan melarang Anda untuk tidak makan ini dan itu, tapi lebih ke arah mengatur cara memakannya agar tepat dan berpontensi memberi efek sehat sesuai harapan. Dari uraian di atas, bisa disimpulkan 2 unsur penting yang harus diketahui dari Food Combining: apa yang kita makan dan bagaimana cara mengombinasikan makanan tersebut.

1. Apa yang kita makan?

Unsur pertama yang wajib diketahui adalah apa yang sebenarnya kita makan selama ini. Roti? Nasi? Daging? Sayur? Apa bedanya? Mari bicara sedikit lebih ilmiah dengan ilmu biologi sederhana supaya kita paham betul mengenai fungsi makanan untuk kesehatan kita.

Penting untuk diketahui bahwa tubuh meminta banyak unsur untuk melakukan aktivitas, semisal yang membentuk energi supaya kita dapat beraktivitas sehari-hari. Dari mana energi itu berasal? Tentunya dari makanan. Apakah semua energi bisa dihasilkan dari semua jenis makanan? Mari ditelaah lebih mendalam.

Tubuh kita memerlukan berbagai unsur untuk membentuk energi dan tenaga dan itu semua bisa didapatkan dari luar tubuh, melalui makanan. Berikut adalah jabaran singkat mengenai hal tersebut.

food-salad-restaurant-person

free images from pexels.com

Pati atau umumnya dikenal dengan karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, roti, gandum, kentang. Protein dikenal untuk membentuk sel tubuh. Protein bisa didapat dari daging, susu, telur (protein hewani) dan dari kacang-kacangan (protein nabati). Sayuran adakah unsur penting yang dapat membentuk berbagai zat penting seperti vitamin dan mineral. Terakhir, buah yang fungsinya hampir sama dengan sayur, jika dikonsumsi dengan tepat akan menghasikan air, enzim, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral.

2. Bagaimana cara memakannya?

Mengetahui usur yang diperlukan untuk membentuk energi pada tubuh bukan berarti kita bisa mengonsumsinya secara bersamaan, lho. Misalnya pati, protein, sayur, dan buah dimakan sekaligus, wah, bisa berbahaya! Bukannya membentuk energi, tapi malah membawa penyakit! Berikut panduan singkatnya untuk Anda.

Protein+Pati= Bahaya!

Serius? Jadi konsumsi daging+kentang dalam steak itu nggak bisa?

WhatsApp Image 2017-01-31 at 11.05.48

Food Combining Erikar Lebang

Betul. Proses pencernaan kedua unsur itu memerlukan enzim yang berbeda. Pati (karbohidrat) dicerna dengan enzim amilase, sedangkan protein hewani dicerna oleh enzim pepsin. Keduanya tidak bisa bekerja bersamaan. Amilase akan berhenti bekerja ketika pepsin bekerja dan berakibat pati tidak akan terurai sempurna.

Protein+Sayuran=Kombinasi Tepat

Protein hewani membentuk asam, sedangkan sayuran segar membentuk basa dalam tubuh sehingga berpotensi untuk membuat pH dalam tubuh menjadi netral. Serat dari sayuran juga membantu mengurangi kesulitan mencerna protein hewani dari lambung ke usus besar.

WhatsApp Image 2017-01-31 at 11.05.48(1)

Food Combining Erikar Lebang

Eits, meskipun kentang, ubi, jagung termasuk jenis sayuran, bukan berarti kombinasi tersebut tepat untuk dikonsumsi bersama protein hewani, ya! Kentang, ubi, jagung itu tinggi pati sedangkan sayuran yang dianjurkan adalah yang tinggi serat! Jangan salah, yaaa.

Pati+Sayuran=Ideal

WhatsApp Image 2017-01-31 at 11.05.49

Food Combining Erikar Lebang

Sayuran sepertinya cocok dipadukan dengan banyak makanan, ya. Paduan sayur dengan pati dapat membuat efek buruk dari pati sedikit teratasi. Konsumsi keduanya secara seimbang, ya. Jangan sampai ada yang timpang sebelah.

Buah=Konsumsi terpisah, ya!

Konsumsi buah, sayangnya harus dipisahkan dengan semua unsur yang telah disebutkan. Wah, kenapa demikian?

pexels-photo-2188441

free image from pexels.com

Fruktosa yang dihasilkan oleh buah bersifat merusak protein dan lemak. Selain itu, serat buah cenderung lunak sehingga tidak serasi dengan serat sayuran yang lebih keras. Akan tetapi, buah tetap diperlukan oleh tubuh sehingga harus tetap dikonsumsi. Makanlah buah dalam keadaan perut kosong dan beri waktu 4—5 jam kemudian untuk mengonsumsi makanan lainnya.

Nah, bagaimana? Mudah sekali, bukan? Tertarik untuk mencoba Food Combining? Hidup sehat jangan dicoba-coba, tapi mulailah segera! Bersama Erikar Lebang, mari mulai hidup sehat, sekarang juga!

(banner image from pexels.com)

Bagikan ke Sekitarmu!
Food Combining: Hidup Sehat Tidak Harus Tersiksa