Mochtar copy1

Seorang cendikiawan yang dianggap sebagai orang terpintar, Albert Einstein pernah berkata bahwa Ilmu tanpa agama adalah buta dan agama tanpa ilmu membuatmu lumpuh. Sejatinya, ilmu dan  agama harus berjalan beriringan. Agama penting untuk melambari ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan diperlukan untuk mengamalkan agama.

Sebagai umat Islam, kita harus mengedepankan keduanya seiring sejalan. Jadilah pandai, milikilah pengetahuan yang beragam agar kita mampu memberi pengetahuan dan pandangan kepada umat, mengenai yang benar dan yang salah. Membantu menyikapi dan menjalani kehidupan duniawi yang berfaedah untuk bekal nanti.

Tidak ada gunanya menjadi pandai sendirian. Bagai pohon yang bertumbuh tinggi dan terus tinggi, pengetahuan yang dipelihara untuk diri sendiri akan meroboh ketika diterpa angin kencang. Jadilah seperti filosofi padi, semakin berisi, semakin merunduk. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, bagilah bulir-bulirnya untuk kepentingan bersama.

Tidak ada salahnya membagi pengetahuan yang bermanfaat dalam sebuah tulisan, misalnya. Jangan takut karena tidak ada pengetahuan yang tidak berguna, terutama soal agama. Kita tidak akan pernah tahu betapa pengetahuan yang kita miliki dapat bermanfaat bagi umat sampai kita benar-benar menyampaikannya. Sebagai salah satu contohnya, seperti yang dilakukan Haidar Bagir melalui buku terbarunya Islam Tuhan, Islam Manusia.

 

Buku Islam Tuhan, Islam Manusia sungguh mewakili ketercerahan intelektual dan spiritual secara sama-sama cemerlang. Siapa pun yang meluangkan waktu untuk menyimak saksama dan dengan hati terbuka segenap isinya, akan turut memperoleh siraman cahayanya. Di sini Haidar Bagir mengukuhkan diri sebagai salah seorang putra terbaik Indonesia.

—Mochtar Pabottingi

Bagikan ke Sekitarmu!
Pandai-pandailah dalam Beragama