Boleh bercanda asal tidak berlebihan. Boleh bercanda asal tidak menghina. Nabi Muhammad pun suka bersenda gurau dengan para sahabat dan masyarakat. Nggak percaya?

jordan-1846284_960_720

ilustrasi unta (image from pixabay.com)

Suatu ketika seorang lelaki datang kepada nabi Muhammad dan berkata “Wahai Rasulullah, angkutlah aku (dengan unta).”Rasulullah kemudian menjawab seraya bersabda “Kami akan mengangkutmu dengan anak unta.”

Lelaki tersebut kebingungan. Bagaimana mungkin seekor anak unta mampu mengangkut dirinya? Ia jelas jauh lebih besar dari seekor anak unta. Menyampaikan kebingungannya, lelaki tersebut kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, mana mungkin anak unta mengangkutku?”

Rasulullah menjawab dengan sabda “Bukankah semua unta dilahirkan oleh unta betina? Tentu saja kami akan mengangkutmu dengan unta yang sudah besar karena semua unta pastilah anak dari seekor unta betina.”

Gurauan ini disampaikan Rasulullah untuk menjadi menghancurkan kesungkanan dari si lelaki. Seperti yang kita ketahui, kewibawaan Nabi Muhammad SAW sangat besar sehingga ketika meminta bantuan pun, lelaki itu tampak sungkan. Rasulullah mencoba untuk membuat lelaki itu merasa tidak canggung dengan sedikit gurauan seperti yang dikemukakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu senda gurau sering kita lakukan. Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa segala hal pasti ada batasnya. Senda gurau juga tidak boleh keterlaluan sehingga menimbulkan masalah yang berkepanjangan.

Rasulullah mengajari bahwa senda gurau boleh dilakukan asalkan tidak melanggar 4 prinsip TANPA. Prinsip TANPA  semacam apa yang dimaksud? Prinsip yang sekiranya apabila dilakukan tidak menimbulkan sakit hati atau kesalahpahaman. Ada 4 hal yang harus diperhatikan ketika bersenda gurau seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut.

penting

 

 

Selain itu, ada 2 hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan ketika Anda ingin bersenda gurau, yakni

1. Perhatikan dengan siapa kita bersenda gurau

Hal ini sangat berpengaruh pada jenis gurauan apa yang akan kamu lakukan. Jika kamu ingin bercanda kepada orang yang lebih tua usianya daripada kamu, hendaknya kamu memerhatikan tutur kata agar tidak menyinggung orang tersebut. Perlu diperhatikan bahwa gurauan yang dilakukan kepada orang yang seusia dengan orang yang lebih tua tentu akan berbeda. Bagimu dan teman sebayamu misalnya, Spongebob adalah serial kartun yang lucu. Akan tetapi untuk generasi nenek atau buyutmu belum tentu. Mereka barangkali tidak mengenal Spongebob sama sekali. Oleh kerena itu, perhatikan dengan betul dengan siapa kamu sedang bersenda gurau, ya.

2. Perhatikan waktu dan tempat yang tepat ketika hendak bersenda gurau

Nah, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah waktu dan tempat bersenda gurau. Hati-hati ketika di acara pemakaman, misalnya, jangan sampai salah bicara. Maksudnya, semisal kamu ingin menghibur si orang yang ditinggalkan dengan mencoba bersenda gurau, mencoba menghibur orang yang ditinggalkan supaya tidak terlalu sedih. Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya hindari bersenda gurau di tempat pemakaman atau sebagainya.

Perhatikan juga waktu ketika bersenda gurau. Jika malam hari, jangan tertawa terlalu keras atau sebagainya agar tidak mengganggu orang lain. Ingat juga selalu prinsip TANPA yang ada di atas, ya.

Pesan utama mengenai bergurau sebenarnya tertuang dalam kitab suci Alquran. Firman Allah dalam Surat Al-Imran ayat 31

“Kita pun boleh bercanda dengan tujuan yang baik dengan cara yang baik, sehingga jadilah kita pengikut kakek sang baik (Al-Hasan), yaitu nabi yang baik SAW.”

Jadi, siapa bilang bersenda gurau itu dilarang?

—artikel ini ditulis berdasarkan isi buku Gaul Cara Nabi, 2017, Jakarta: Noura Books

Bagikan ke Sekitarmu!
Senda Gurau Ala Nabi Muhammad