Setelah sukses dengan novel The Fault in Our Stars dan Paper Town (Kota Kertas), John Green telah membuat karya baru yang tak kalah fenomenal berjudul Turtles All The Way Down. Buku ini sekaligus menjadi buku keenam yang telah dirampungkan John Green dan telah dipublikasikan pertama kali pada 10 Oktober 2017, lalu. Kabar baiknya adalah buku ini akan segera dirilis terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia dalam waktu dekat!

Buku-buku Green selalu sukses menghanyutkan pembaca dengan kisah-kisah romantis yang dibalut dengan latar yang tak ayal membuat pembaca turut terlarut di dalamnya. Terbukti, buku-buku Green telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan telah menjadi best seller di berbagai belahan dunia, termasuk juga di Indonesia.

Tokoh-tokoh besar juga sepertinya sangat menyukai karya-karya Green. Sebut saja Bill Gates, seseorang di balik Raksasa Microsoft ini mengaku bahwa ia adalah fan dari tulisan-tulisan Green. Dikutip dari website pribadi Bill Gates, buku terbaru John Green yang berjudul Turtles All The Way Down telah menjadi bahan diskusi keluarga Gates.

“My family loved talking about Turtles at the dinner table, and I think yours will, too.”

Related image

sampul Turtles All The Way Down edisi bahasa Inggris (gambar dari goodreads.com)

Setelah sebelumnya sukses dengan kisah Hazel yang punya latar belakang memiliki riwayat penyakit kanker yang sangat menggugah perasaaan pembaca, kini Green mengangkat tema cerita yang sedikit berbeda. Kali ini Green mengangkat cerita tentang Aza yang menderita gangguan obsesif kompulsif yang dikenal juga dengan OCD yang bertualang bersama teman baiknya untuk mencari triliuner yang hilang!

Seperti juga kisah-kisah Green sebelumnya, tema romantis tidak luput dalam buku Turtles All The Way Down. Jangan khawatir karena kamu akan menemukannya ketika Aza akan dipertemukan oleh tokoh bernama Davis, anak dari triliuner yang hilang itu.

Melalui review singkat yang ditulis Gates di halaman pribadinya, Gates menyatakan bahwa buku Turtles All The Way Down ditulis dengan baik dan sangat cocok dibaca oleh siapa saja. Ada satu bagian menarik yang ditulis Gates terkait dengan novel Turtles All The Way Down dan anak bungsunya, Phoebe.

Sebelum menyelesaikan bukunya, Green ternyata sempat mewawancarai Phoebe mengenai perasaannya menjadi anak dari seorang triliuner besar seperti Bill Gates. Selanjutnya, setelah mendapat kesempatan untuk membaca buku yang telah rampung, Phoebe menyatakan pendapatnya mengenai isi buku tersebut. Beginilah kutipan pernyataan Phoebe yang dikutip dari blog Bill Gates.

“For years I have been a loyal John Green fan—devouring his novels in the back of coffee shops, while traveling, and curled up on my couch. Something about the imagery of his books makes me get caught up in the fantasy of his stories, but Turtles All the Way Down hit closer to home for me than the rest. As someone who has struggled with OCD for years, I saw some of myself in the main character. But more than anything, this book struck close to home due to the intriguing character of Davis.

“Never has a book been able to capture so well what it is like to live in the shadow of someone else’s legacy. This story shows how Davis struggled to find his own identity outside of his father’s fame and wealth. Although we have very different relationships with our dads, I recognized his struggle, which also plays into my own life as I find my way in this world. This read was captivating like none other I have read before.”

“Selama bertahun-tahun saya menjadi penggemar setia John Green—melahap habis semua novelnya di kedai kopi, di saat bepergian, dan saat meringkuk di sofa. Sesuatu tentang citra buku-bukunya membuatku terjebak dalam fantasi ceritanya, tetapi entah mengapa, Turtles All the Way Down terasa lebih dekat (seperti rumah) daripada bukunya yang lain. Sebagai seseorang yang telah berjuang dengan OCD selama bertahun-tahun, saya melihat sebagian dari diri saya dalam karakter utama. Tapi lebih dari segalanya, buku ini terasa lebih dekat karena karakter Davis yang menarik.”

“Belum pernah ada buku yang mampu menangkap dengan baik seperti apa rasanya hidup dalam bayang-bayang warisan orang lain. Kisah ini menunjukkan bagaimana Davis berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri di luar ketenaran dan kekayaan ayahnya. Meskipun kami memiliki hubungan yang sangat berbeda dengan ayah kami, saya mengenali perjuangannya, yang juga memainkan kehidupan saya sendiri ketika saya menemukan jalan saya di dunia ini. Bacaan ini menawan seperti yang belum pernah saya baca sebelumnya. ”

Jadi, apakah pendapat Gates sudah cukup memancing rasa penasaranmu untuk segera membaca bukunya? Tunggu kehadiran edisi terjemahan buku Turtles All The Way Down dalam bahasa Indonesia, segera!

(dikutip dari artikel https://www.gatesnotes.com/Books/Turtles-All-the-Way-Down?WT.mc_id=20180331120000_TurtlesAllTheWayDown_BG-TW&WT.tsrc=BGTW&linkId=49899521 dengan perubahan dan penambahan yang disesuaikan)

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Turtles All The Way Down (John Green): Buku yang Direkomendasikan Bill Gates Segera Hadir dalam Bahasa Indonesia!