Apa yang terbersit di pikiranmu ketka mendengar kata “filsafat”? Pasti suatu ilmu yang rumit, berat, dan sulit dipahami. Nah, kalau kamu masih menganggap seperti itu, mungkin kamu perlu membaca buku-buku karya Jostein Gaarder.
Buat yang belum tahu, Jostein Gaarder adalah salah satu penulis legendaris dengan berbagai buku unggulannya, seperti Dunia Sophie, Dunia Anna, The Orange Girl, The Magic Library, Misteri Soliter, dan masih banyak lainnya.
Jostein Gaarder berhasil mengemas ilmu filsafat yang berat menjadi suatu yang mudah dipahami dengan kalimat yang ringan dan mudah dicerna oleh orang awam.
Buku-bukunya bukan cuma mengajarkan teori, tapi mengajak pembaca merenung, bertanya, dan menemukan makna hidup dengan cara yang lembut dan penuh keajaiban.
Nah, kalau kamu penasaran kenapa buku Jostein Gaarder wajib masuk list bacaanmu, ini dia 5 alasannya:
1. Filosofi yang Dibungkus Cerita
Jostein Gaarder punya kemampuan ajaib mengubah konsep filsafat yang kompleks jadi kisah yang bisa dinikmati siapa saja. Sebagai pembaca kita tidak akan merasa digurui. Ia menulis lewat tokoh-tokoh yang polos dan penuh rasa ingin tahu — membuat kita merenung tanpa sadar bahwa kita sedang belajar.
2. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu
Buku-bukunya selalu berangkat dari pertanyaan sederhana:”Dari mana datangnya dunia?” Dari situ, ia mengajak pembaca untuk tak berhenti bertanya dan melihat dunia dengan mata seorang penjelajah. Setelah membaca, kamu akan menyadari betapa banyak hal di sekitar yang selama ini kita anggap biasa, padahal luar biasa.
3. Perpaduan Ilmu, Sastra, dan Spiritualitas
Tak sekadar menulis cerita, ia meramu pengetahuan, keindahan bahasa, dan pencarian spiritual. Bacaan ini cocok bagi kamu yang haus akan makna, tapi tetap ingin menikmati narasi yang mengalir dan menyentuh.
4. Menghadirkan Keajaiban dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu ciri khasnya adalah kemampuannya membuat hal biasa terasa luar biasa. Hal-hal sederhana seperti sebutir jeruk, kartu remi, atau surat lama bisa menjadi pintu menuju perenungan tentang alam semesta.
5. Bahasanya Indah dan Menenangkan
Meski membahas topik besar seperti kehidupan, cinta, dan kematian, Jostein Gaarder menulis dengan bahasa yang lembut dan puitis. Ia tahu cara berbicara pada pembacanya dengan nada yang tenang tapi menyentuh. Setiap kalimatnya seperti mengajak kita berhenti sebentar, menarik napas, lalu berpikir: “Oh, mungkin hidup memang sesederhana itu.”
Membaca Jostein Gaarder bukan cuma soal menikmati cerita, tapi tentang belajar untuk hadir — menyadari diri, waktu, dan dunia.
FYI, buku Dunia Sophie sudah diterjemahkan ke dalam 60 bahasa di seluruh dunia. Nah kalau di Indonesia sendiri, buku ini sudah diterjemahkan pada 2001. Jadi, kurang lebih sudah hampir 30 tahun dan sudah mengalami proses pergantian sampul sebanyak lima kali!
Untuk itulah dalam rangka merayakan 30 tahun karya terjemahan Dunia Sophie, Mizan menghadirkan promo menarik untuk buku-buku karya Jostein Gaarder lainnya. Informasi selengkapnya bisa klik di sini Special Deals 30th Jostein Gaarder s/d 31 oktober 2025.
(diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)
Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore