Siapa di sini yang tertarik dengan ilmu filsafat? Ilmu filsafat cakupannya memang sangat luas. Setiap mendengar kata “filsafat” pasti yang terbayangkan di benak kita adalah suatu ilmu yang rumit dan susah dipahami sehingga kita jadi malas untuk mulai membacanya. Padahal, dari buku-buku filsafat banyak makna hidup yang bisa kita dapatkan.
Nah, buat kamu yang mau mencari makna hidup melalui filsafat, tapi bingung mau mulai dari mana. Berikut rekomendasi buku-buku yang bisa bakal bikin kamu mikir tapi sambil senyum, sambil ngopi, bahkan kadang sambil ngakak kecil karena “kok bener juga ya?”
1.Filsafat Punya Bakat
Buku ini bisa jadi salah satu pembuka buat kamu yang ingin tahu dunia filsafat. Ditulis oleh Henry Manampiring, ia mengemasnya dengan sangat menarik, yaitu berkonsep talent show. Bayangkan Socrates, Plato, Aristoteles, Ibn Rushd, Descartes, hingga Machiavelli berbagi panggung reality show pencarian bakat. Para filsuf besar dunia berlomba meyakinkan juri dan penonton akan pentingnya filsafat mereka dalam kehidupan sehari-hari! Ditulis dengan gaya modern dan ala Gen Z. Buku ini memiliki tambahan ilustrasi untuk mendukung tulisan-tulisan di dalamnya.
2. Dunia Sophie
Kalau kamu suka novel dan filsafat, fix kamu harus baca Dunia Sophie karya Jostein Gaarder. Dikemas bergaya cerita dari POV tokoh utama bernama Sophie. Kamu akan diajak menyelami dunia filsafat dan menemukan makna kehidupan. Melalui kisahnya, pembaca diajak mengenal Socrates sampai Sartre dengan cara yang seru dan penuh teka-teki.
3. Seni Merayu Tuhan
Mencari makna hidup dari filsafat secara islami. Buku Seni Merayu Tuhan memakai gaya “dakwah milenialis”, bahasa yang popular, dan jenaka. Ditulis Husein Jafar Al-Hadar ia mengemas buku ini dengan segar dan mudah dicerna oleh berbagai kelompok anak muda, tanpa kehilangan daya nalar dan kritisnya.
4. Filsafat Kebahagiaan
Melalui buku ini, kita akan diajak menyelami dunia filsafat untuk menemukan kebahagiaan hidup. Empat orang bijak—Plato, al-Farabi, al-Ghazali, dan Ki Ageng Suryomentaram menawarkan konsep kebahagiaan, berikut cara-cara mencapainya. Meski masing-masing mengambil pendekatan berbeda, ada beberapa kesamaan yang mencolok: bahwa orang mesti mengenal diri sendiri sebagai titik berangkat, dan orang menemukan diri sendiri sebagai titik tujuan. Mustahil orang mencapai kebahagiaan kalau tidak tahu siapa dirinya dan apa makna bahagia bagi dirinya.
5. Filsafat Moral
Buku ini mengajak kita untuk merenungkan kembali makna “moral” yang cenderung sudah menjadi kata biasa. Dengan membaca buku ini, pemikiran kita akan terbuka, bahwa moral tidak sesederhana yang selama ini kita pahami. Moral pada kenyataannya dapat mengubah nasib seseorang dan bahkan suatu bangsa.
6. Filsafat Seni Islam
Buku ini memperkenalkan konsep “seni tauhid”, yaitu seni yang tidak hanya indah secara visual atau estetik, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah. Bahasa yang digunakan juga ringan, lucu, dan akrab. Gaya penulisan Fahruddin Faiz menggabungkan kedalaman filosofis dengan bahasa yang komunikatif dan penuh humor. Kamu akan menemukan gagasan seni dari tokoh-tokoh besar seperti Ismail Raji al-Faruqi, Seyyed Hossein Nasr, Muhammad Iqbal, dan Hazrat Inayat Khan.
Kalau baca keenam buku di atas, aku jamin kamu pasti nggak akan pusing, malah justru jadi menyenangkan karena disuguhi dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Lebih banyak lagi buku filsafat kamu bisa klik di sini “Promo Hari Filsafat Sedunia”
(artikel diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)
Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore