7 Novel Indonesia yang Harus Kamu Baca Sebelum Usia 30 Tahun

Kalau kamu penyuka buku-buku fiksi, kamu harus mengecek daftar buku berikut ini. Buku-buku di bawah ini adalah buku rekomendasi yang harus kamu baca sebelum usia 30. Mengapa harus sebelum usia 30? Usia 30 melambangkan usia yang sudah matang dan siap menjelang kerasnya kehidupan. Nah, sebelum masuk pada usia itu, sebaiknya kamu baca buku-buku ini dulu karena daftar buku fiksi yang ada di sini adalah daftar yang tidak biasa.

Boleh dibilang penting dan mungkin akan menjadi bekal yang baik untuk kehidupanmu kelak. Penasaran buku apa yang dimaksudkan dan alasan buku itu masuk dalam daftar ini? Simaklah 7 buku rekomendasi yang harus kamu baca sebelum usia 30 tahun.

1. Seri Supernova (Dee Lestari)

Seri Supernova sejak pertama kemunculan buku pertamanya Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh di tahun 2001 telah dibaca oleh banyak orang. Pada tahun 2017 yang lalu pun, Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Pak Jokowi bahkan kedapatan membeli buku Intelegensi Embun Pagi, buku terakhir dari serial Supernova itu. Betapa seri Supernova telah digandrungi di mana-mana meskipun serinya telah selesai sejak tahun 2016 lalu. Beruntung jika kamu adalah pembaca pemula karena kini serinya sudah lengkap sehingga kamu tak perlu lagi menunggu.

2. Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)

Bumi Manusia bisa dibilang adalah salah satu karya masterpiece dari seorang Pramoedya Ananta Toer. Bahkan novel ini sudah diterjemahkan lebih dari 41 bahasa dan sempat dilarang beredar di tahun 1980-an! Kejadian itu tentunya juga menjadi pembuka dari terkenalnya sastra Indonesia ke mata dunia. Secara garis besar Bumi Manusia bercerita tentang perjuangan pribumi melawan keadilan, kebenaran, cinta sampai hak asasi di zaman penjajahan (Belanda) yang dilakukan oleh seorang pria bernama Minke hingga kisah romantisme kisahnya dengan Annelies (seorang wanita Indo-Belanda).

3. Keberangkatan (NH.Dini)

Ditulis oleh , NH Dini, penerima penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival 2017 (UWRF). Novel Keberangkatan pertama kali terbit pada 1977. Berkisah tentang Elisa, gadis keturunan Belanda yang jatuh cinta kepada lelaki Jawa. Kisah cinta dan drama keluarga mewarnai novel yang penuh dengan pertanyaan atas jati diri dan hakikat menjadi perempuan di negeri ini. Melalui karya-karya awalnya, Nh.Dini telah membela suara perempuan dan mengemukakan pentingnya kesetaraan hak dengan kaum laki-laki.

4. Laskar Pelangi (Andrea Hirata)

Sepertinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita patut berbangga atas penghargaan yang diraihnya. Buku Laskar Pelangi masuk ke dalam daftar 10 Buku yang Paling Banyak Dibaca Pelajar dari Seluruh Dunia. Kenyataannya memang buku karya Andrea Hirata ini telah menginspirasi masyarakat Indonesia juga masyarakat dunia sehingga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Petualangan Ikal dan kawan-kawannya  memang mengajarkan banyak hal penting tentang mimpi dan cita-cita. Diceritakan dengan latar tempat yang mungkin belum pernah jadi sorotan sebelumnya, Laskar Pelangi juga sukses membawa pembaca untuk mengunjungi negeri Belitung yang kabarnya begitu indah. Maka wajar pula jika buku ini masuk dalam daftar buku fiksi terbaik menurut Goodreads dengan nilai 4,16 dari 5 dengan jumlah voters sebanyak  21,291. Kamu setuju, kan?

5. Orang-Orang Blomington (Budi Darma)

Disuguhkan dalam 7 cerita pendek dengan latar belakang yang berbeda-beda, antologi Orang-Orang Bloomington sukses memukau pembaca lintas generasi melalui permasalahan yang diangkat—emosi-emosi terdalam manusia. Melalui buku ini, Budi Darma berhasil menyabet penghargaan S. E. A. Write Award 1984 dari Pemerintah Thailand. Pertama kali terbit tahun 1980-an, Orang-Orang Bloomington kembali hadir untuk memperkenalkan kepada pembaca muda, sekaligus mengobati kerinduan para pembaca setia Budi Darma.

6. Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)

Masuk dalam jajaran 100 buku terbaik  dalam New York Times,  Cantik Itu Luka berkisah tentang seksualitas, penjajahan, dan perlawanan. Dikisahkan Dewi Ayu yang dipaksa menjadi pelacur di usia belia, pekerjaan ini kemudian dilakukannya dengan totalitas hingga dia menjadi pelacur tersohor di Halimunda. Dewi Ayu memiliki 3 orang anak yang ketiganya cantik semua, sampai suatu hari ia ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu  lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si Cantik. Cerita yang tidak tertebak dan selalu memberi kejutan di tiap bagiannya, membuatmu tidak akan bisa berhenti untuk terus membacanya.

7. Laut Bercerita (Leila. S Chudori)

Leila S Chudori mengajak kita untuk menyelami kasus penghilangan orang secara paksa. Terdiri dari 2 bagian,  yang pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama Laut, menceritakan bagaimana Laut dan kawan-kawannya menyusun rencana, berpindah-pindah dalam pelarian, hingga tertangkap oleh pasukan rahasia. Sedangkan bagian kedua mengisahkan Asmara Jati, adik kandung dari Laut. Kamu akan mendapat sudut pandang dari keluarga korban yang mengalami penghilangan paksa,Oh iya, faktanya lagi Laut Bercerita sudah diadaptasi menjadi film pendek berdurasi 30 menit yang dibintangi oleh Reza Rahadian, Ayushita, dan Dian Sastrowardoyo. Penasaran mau nonton?

Nah, itu dia buku yang sebaiknya kamu baca sebelum usia 30 tahun. Daftar berikut memang menggunakan angka-angka sebagai poinnya. Akan tetapi, ini bukan berarti buku yang satu lebih populer daripada yang lainnya. Semuanya sangat bagus menurut kategorinya dan sangat layak masuk dalam daftar buku fiksi yang wajib kamu baca sebelum usia 30! Jadi, mau baca yang mana dulu?

[Hanung W L/Awita Ekasari Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
7 Novel Indonesia yang Harus Kamu Baca Sebelum Usia 30 Tahun