Tahun ini, Ivan Lanin akan kembali menyapa para pembaca setianya melalui buku terbaru. Sebagai seorang aktivis bahasa Indonesia, pria asal Jakarta berdarah Minang ini memang aktif mengkampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui akun twitter pribadinya.
Jika dilihat aktivitasnya, ia tidak melulu membahas rumusan standar tata bahasa Indonesia atau entri kamus, tetapi juga memperkenalkan, terkadang mengajukan ulang, padanan bahasa Indonesia untuk istilah yang berasal dari bahasa Inggris. Sesekali ia juga melakukan jajak pendapat (japat) yang mengajak interaksi para pengikutnya.
Saat ini, twitternya telah diikuti oleh lebih dari 740 orang dan berhasil menjadi sarana bagi Ivan Lanin untuk terus belajar dan berkarya. Bahkan, ia juga melakukan jajak pendapat mengenai buku terbarunya kala itu dan mendapat banyak respon positif dari para pengikut setianya.
Mohon masukan dari warganet tentang desain sampul buku #recehanbahasa dengan mengisi #japat setelah twit ini. 🙏🏻 pic.twitter.com/lHYeIN4klI
— Ivan Lanin (@ivanlanin) May 13, 2020
Berjudul Jangan Anggap Remeh Recehan Bahasa, buku ini berisi tentang istilah asal-usul, tata bahasa, dan padanan kata yang seringkali diremehkan oleh penuturnya sendiri. Selain itu, ada juga trivia bahasa yang seringkali ditemukan dalam keseharian. Jangan Anggap Remeh Recehan Bahasa tak hanya sarat dengan pengetahuan bahasa, juga dilengkapi ilustrasi yang menarik sehingga mengasyikkan untuk dibaca. Ilustrasi ini akan membantu pembaca lebih memahami istilah-istilah yang dianggap kurang populer dan jarang digunakan oleh masyarakat.
Ada pula padanan istilah-istilah populer terkait pandemi Covid-19 yang merebak sejak akhir 2019. Dalam buku tersebut, Ivan Lanin menjelaskan perbedaan arti istilah yang biasa digunakan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus, yaitu isolasi dan karantina. Begitu pula lockdown, social distancing, dan work from home.
Sebelumnya, di tahun 2018, Ivan Lanin juga telah menerbitkan buku berjudul Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris pada 2018
Melalui instagram penerbit @penerbitqanita, buku ini akan bisa dipesan mulai 25 Juni 2020. Siap-siap! Perkaya pengetahuan kebahasaanmu dengan buku Jangan Anggap Remeh Recehan Bahasa karena Baku Tak Mesti Kaku.
Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore
Sumber, diolah dengan penyesuaian
https://mizanpublishing.com/jangan-anggap-remeh-recehan-bahasa
https://mizanpublishing.com/ivan-lanin-anak-teknik-yang-cinta-bahasa-indonesia