Novel Penuh Luka dan Harapan: 6 Alasan As Long As Lemon Trees Grow Patut Kamu Baca!

Buat kamu yang suka banget baca novel yang nggak biasa, ada kengerian, ketegangan, bercampur romansa dan kesedihan berlatar belakang perang, dan sedikit menyinggung soal psikologi. Ada satu novel yang lagi hits banget dan wajib masuk daftar bacaanmu, yaitu  As Long As The Lemon Trees Grow  karya Zoulfa Katouh.

Novel ini bercerita tentang konflik di Suriah, tapi bukan sekadar tentang perang dan politik. Ini tentang hati, trauma, dan harapan. Kenapa novel ini sangat powerful dan gampang banget bikin kita nangis sekaligus kagum? Yuk, kita bahas!

 

1. Salama Itu Refleksi Anak Muda Seperti Kita, Tapi Hidupnya Beda 180 Derajat

Coba bayangkan: Kamu adalah Salama Kassab, seorang mahasiswi farmasi usia 18 tahun. Kamu punya impian, suka hal-hal yang asik, dan pengen hidup normal.

Tapi, duar!  Tiba-tiba hidupmu berubah total. Kota Homs, tempat tinggalmu, jadi medan perang. Salama yang harusnya belajar bikin obat, malah harus jadi “dokter” darurat di rumah sakit yang minim fasilitas. Ia harus mengurus kakak iparnya yang sedang hamil sendirian.

Inilah kehebatan novel ini: Zoulfa Katouh tidak menjadikan Salama sebagai pahlawan super. Ia adalah remaja biasa yang dipaksa dewasa oleh keadaan luar biasa. Karena Salama sangat relatable, kita jadi gampang banget merasakan ketakutannya, lelahnya, dan keberaniannya.

 

2. Punya Sosok ‘Hantu’ yang Mengikutinya

Ini bagian yang paling unik dan keren dari novel ini: Salama selalu ditemani oleh sosok bernama Khawft (yang artinya ‘ketakutan’ dalam bahasa Arab).

Khawft ini adalah “hantu” pribadinya. Ia bukan hantu sungguhan, melainkan personifikasi dari rasa bersalah (karena masih hidup) dan ketakutan parah yang dialami Salama.

Bayangkan kamu sedang stres berat, dan stres itu punya wujud yang terus membisikimu: “Kamu gagal. Kamu harus lari! Kamu nggak aman!”

Dengan adanya Khawft, penulis berhasil menunjukkan dengan sangat cerdas betapa mengerikannya trauma itu. Kita jadi mengerti bahwa korban perang tidak hanya terluka fisik, tapi jiwanya juga terluka parah. Novel ini sedikit memberi kita pelajaran penting tentang PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma) dengan cara yang sangat menyentuh.

 

3. Ada Kisah Romansa yang Bikin Kita Optimis

Di tengah kekacauan, Salama bertemu dengan Kenan. Kenan adalah pemuda yang penuh semangat. Jika Khawft mendorong Salama untuk lari, Kenan justru memberinya alasan untuk bertahan dan berjuang.

Kisah cinta mereka bukan romance biasa yang menye-menye. Ini adalah kisah cinta yang berfungsi sebagai jangkar atau pegangan bagi Salama. Mereka saling mendukung untuk terus berharap dan berbuat baik, meski dunia di sekitar mereka runtuh.

Pertemuan mereka membuktikan bahwa cinta, persahabatan, dan dukungan emosional adalah obat yang paling ampuh di masa-masa paling gelap.

 

4. Simbol Lemon: Harapan yang Menolak Mati

Kenapa harus pohon lemon? Judul novel ini diambil dari pepatah lokal di sana: “Selama pohon lemon masih tumbuh, kita akan kembali.”

Bayangkan: di kota yang hancur, penuh debu dan darah, masih ada pohon lemon yang tetap hijau dan berbuah. Buahnya mungkin asam (seperti kepahitan hidup), tapi keberadaan pohon itu melambangkan satu hal: Ketahanan dan Harapan yang abadi.

Membaca As Long As The Lemon Trees Grow itu seperti membuka jendela ke dunia yang mungkin terasa jauh, tapi isinya adalah manusia-manusia yang sangat dekat dengan kita. Novel ini akan membuatmu menangis, marah, dan akhirnya, merasa sangat bersyukur dan penuh empati.

 

5. Banyak Plot Twist yang Akan Membuat Terkejut!

Kalau biasanya kejutan adanya di akhir, nah kalau baca novel ini kamu akan menemukan banyak plot twist di beberapa bab ceritanya. Mungkin memang bukan plot twist yang secara jelas diceritakan, bentuknya sedikit-sedikit, tapi cukup membuat pembaca mengernyitkan alis. Zoulfa Katouh terbilang dinamis dan berani, terutama menjelang bagian akhir cerita. Ada kejutan besar yang akan membuat pembaca terkeju bahkan nyesek, namun justru memperkuat kedalaman cerita.

 

6. Edisi Terjemahan Telah Terbit dalam 2 Sampul Eksklusif!

Menurut Decca, selaku editor Mizan untuk buku As Long As The Lemon Trees Grow novel ini layak untuk diterjemahkan karena,

Cerita di novel ini banyak mengajarakan tentang arti kemanusiaan dan bagaimana kita mencintai tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi kepada manusia itu sendiri, pada Tanah Airnya.

Selain itu, sampulnya juga sangat eksklusif dan terlihat menarik banget loh! Dilengkapi dengan sprayed edges, ilustrasi yang mendukung cerita, dan bonus cerita eksklusif yang semakin menggunggah ceritanya. Ini adalah novel yang wajib dibaca, bukan hanya untuk hiburan, tapi untuk menjernihkan pikiran dan menajamkan rasa kemanusiaan kita. Yuk, rasakan bagaimana dinginnya suasana perang Suriah sekaligus kehangatan dari para karakter dalam novelnya. Tentang bau obat dan darah yang jadi menu sehari-hari, dan tentang bagaimana rasanya terus-menerus bertanya:

Apakah besok pagi aku masih bisa melihat matahari?

dok.mizanstore

(artikel diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)

Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore

Bagikan ke Sekitarmu!
Novel Penuh Luka dan Harapan: 6 Alasan As Long As Lemon Trees Grow Patut Kamu Baca!
Postingan terkait

This website uses cookies.