Kadang kita penasaran bagaimana seorang penulis dapat membuat tulisan yang sangat bagus, ya? Jika semua hanya hayalan saja, apa betul semua bisa menjelma dan terasa begitu nyata? Ternyata, ya, menulis tidak semudah yang kita kira. Untuk menghasilkan tulisan yang begitu keren, seorang penulis ternyata perlu melakukan riset mendalam. Untuk menulis puisi tentang salju, penulis harus merasakan salju. Untuk menulis Aroma Karsa, Dee Lestari melakukan petualangan ke tempat-tempat yang penuh “bau”.

1. Bantar Gebang, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPSP) Terbesar di Indonesia

Tidak disangka, tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia ternyata letaknya sangat dekat dari ibukota! Yap, TPSP Bantar Gebang ini terletak di Bekasi. Setiap hari setiap harinya sampah yang masuk ke TPST Bantargebang adalah 6.500 ton yang seluruhnya berasal dari wilayah Jakarta. Sebanyak 2.000 ton sampah perharinya dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dan kompos dan 2.000 ton lainnya dimanfaatkan untuk proyek bersama Pertamina dan Solena. Setidaknya, itulah catatan yang bisa diberikan dari Kompas.com dan Wikipedia mengenai TPST Bantargebang.

(gambar dari instagram.com/deelestari)

Tak tanggung-tanggung, Dee Lestari mendatangi tempat itu pada 12 Desember 2017 demi mengerjakan Aroma Karsa. Sepertinya, tak diragukan lagi bahwa dari sanalah  lahir tokoh bernama Jati Wesi si Hidung Tikus yang akan mengajak kita pada petualangan seru dalam Aroma Karsa. Siapa Jati Wesi? Petualangan seru seperti apa yang hendak ditawarkannya? Semua akan kita ketahui jika sudah membaca Aroma Karsa.

2. Gunung Lawu

Gunung Lawu terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Magetan, Jawa Timur. Tempat ini, selain menyimpan keindahan alam yang memukau, ternyata juga menyimpan sejuta misteri. Keberadaannya dianggap telah ada sejak zaman purba dan dahulu, ia menjadi salah satu pusat peradaban yang penting pada masanya.

(gambar dari instagram.com/deelestari)

Keadaan Gunung Lawu yang “misterius” ini ternyata sangat cocok dengan latar tempat (setting) cerita yang Dee inginkan untuk merampungkan Aroma Karsa. Dee mendatangi gunung tersebut pada bulan Agustus 2017 dan sepertinya berhasil pulang dengan membawa banyak bahan untuk diolah. Selain Gunung Lawu, Dee mendatangi Candi Sukuh yang berada di puncak gunung yang selalu diliputi kabut itu.

3.  Candi Sukuh

Mengujungi situs-situs sejarah bisa membuat kita mengenal dan lebih memahami hal-hal hebat yang pernah terjadi di masa lalu. Pernahkah terpikir olehmu bagaimana keadaan tempat-tempat tersebut di masa-masa jayanya? Mungkin apa yang dirasakan Dee Lestari pernah kita rasakan juga ketika mengunjungi tempat-tempat itu.

(gambar dari instagram.com/deelestari)

Candi Sukuh adalah tempat lain yang dikunjungi Dee Lestari setelah Gunung Lawu. Tempat ini kabarnya menyimpan berbagai misteri tersendiri yang belum bisa dipecahkan hingga saat ini. Salah satu artikel dalam situs Good News from Indonesia bahkan menyebutkan bahwa menurut hasil penelitian Candi Sukuh ini telah ada jauh sebelum adanya peradaban Suku Maya. Cerita lain dari NASA menyebutkan bahwa Candi Sukuh jika dilihat dari luar angkasa, membentuk sudut-sudut segi delapan yang terlihat sangat rapi dan presisi. Segi delapannya yang beraturan kabarnya mampu menghasilkan cahaya yang membentuk titik tengah pada waktu tertentu juga disebut-sebut menjadi portal menuju dunia gaib!

4. Studio Parfum Darwyn Tse

Dari tempat yang “bau”, Dee juga datang ke tempat yang paling wangi! Ke mana lagi kalau bukan studio parfum, kan? Kali ini, tempat yang dipilih Dee adalah studio parfum artisanal Darwyn Tse. Bagi kamu yang belum mengenalnya, Darwyn adalah penata rias film Pengabdi Setan yang juga sempat dinominasikan sebagai penata rias terbaik di FFI 2017. Ternyata selain pandai merias Darwyn juga pandai meracik parfum.

Image may contain: one or more people and indoor

(gambar dari instagram.com/deelestari)

Hebatnya, Darwyn Tse mengaku bahwa ia belajar semuanya sendiri (otodidak). Semua berawal dari kecintaanya terhadap wewangian  dan kini ia telah memiliki line penjualannya sendiri dengan nama @making.scents.by.DTSE. Segala hal yang berkenaan dengan parfum yang dijualnya, ia olah sendiri mulai dari peracikan hingga proses pengemasan. Lebih jauh menurut Dee, kegiatan yang Darwyn lakukan bukan semata-mata untuk tujuan komersil melainkan lebih dari itu, untuk terus melatih indera penciumannya, membaui parfum yang sesuai dengan seleranya.

Luar biasa, ya. Begitu banyak tempat yang Dee kunjungi ini membuat Aroma Karsa menjadi buku yang paling “bau” yang pernah Dee tulis! Kamu jadi semakin penasaran nggak bagaimana isi novelnya? Kalau penasaran banget, mending langsung ke Mizanstore.com dan ikuti PO Aroma Karsa sebelum kehabisan!

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Ssst! Inilah Bocoran 4 Tempat Rahasia yang Didatangi Dee Lestari untuk Riset Aroma Karsa