Beragama itu tidak harus seragam, beragama itu makin nikmat bila beragam
-Nadirsyah Hosen-
Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir telah menerbitkan buku terbarunya yang berjudul Kiai Ujang di Negeri Kanguru. Masih sama dengan buku-buku sebelumnya, Gus Nadir memaparkan dengan gaya khasnya yang ringan dan mengajak para pembaca untuk memahami Al-Quran dan Hadis dengan pikiran yang lebih terbuka dan tidak kaku.
Gus Nadir sendiri memaparkan bahwa ada 3 pokok hal yang terdapat dalam buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru. Apa saja ya? Yuk! simak selengkapnya di sini.
1. Buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru bercerita tentang seorang santri yang telah selesai kuliah S-1 kemudian ingin melanjutkan sekolah di luar negeri dan bagaimana perjuangannya untuk bisa mendapatkan beasiswa di sekolah impiannya tersebut.
2. Buku ini tidak hanya sekadar kisah tapi juga menjelaskan masalah fikih minoritas, yaitu persoalan-persoalan fikih yang tidak ditemui di Tanah Air, tapi didapati di negeri kaum Muslim minoritas. Bagaimana jawaban-jawaban fikih terhadap berbagai problematika yang dihadapi tokoh dalam buku ini selama ia bersekolah di Australia.
3. Buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru juga berbicara masalah keragaman pendapat dalam Islam. Jawaban-jawaban yang diberikan dalam buku ini juga lintas batas. Jadi, para pembaca akan belajar berbagai mahzab dengan rujukan-rujukan yang tepat sehingga kita bisa belajar fikih dengan keragaman dan dinamika yang ada.
Selain itu, menurut para tokoh keagamaan, seperti K.H.A.Mustofa Bisri dan Ustaz Yusuf Mansyur, buku Kiai Ujang di Negeri Kanguru ini memaparkan cerita-cerita yang cerdas dan luar biasa serta menuntun pembaca untuk berubah dan semakin maju.
Bagaimana? Semakin penasaran ingin membaca bukunya? Langsung pesan sekarang juga di Mizanstore sebelum kehabisan. Kamu bisa klik langsung di sini >> Kiai Ujang di Negeri Kanguru
Awita Ekasari/Mizanstore