Denmark dinobatkan jadi negara yang penduduknya paling bahagia di dunia. Pencapaian ini selalu diperolah Denmark selama 40 tahun. Ini juga berpengaruh pada pola asuh orang tua di Denmark. Nah, bagaimana sih orang tua di Denmark membesarkan anak-anaknya? Ternyata ini yang diterapkan~
P for Play
Orang tua Denmark membebaskan anak-anaknya untuk bermain. Anak di Denmark memiliki banyak waktu untuk bermain sebelum usia sekolah. Yuk, biarkan anak bermain di luar rumah, biarkan anak bermain dengan anak-anak yang berbeda usianya, namun tetap awasi mereka, ya.
A for Authenticity
Anak-anak di Denmark sudah diajarkan untuk jujur pada diri sendiri dan mengenali emosi yang dirasakannya sejak kecil. Ini membuat mereka tidak mudah iri dengan kebahagiaan orang lain. Tipsnya, coba tanyakan bagaimana perasaan anak hari ini, atau jika melihat anak sedih/ cemberut, tanyakan kenapa dan ajak mereka untuk berbicara.
R for Reframing
Reframing diartikan melihat segala sesuatu dari beberapa sisi. Orang Denmark dikenal sebagai optimis realistis, yakni orang yang selalu mampu menemukan sisi positif dari segala hal tetapi tetap realistis.
E for Empathy
Anak-anak di Denmark diajarkan untuk selalu berempati pada orang lain. Hal ini tidak hanya dilatih oleh orang tua, tapi juga guru di sekolah. Ini membuat penduduk Denmark lebih jujur terhadap perasaannya karena orang lain akan mampu berempati pada apa yang mereka alami.
N for No Ultimatums
Orang tua di Denmark mendidik anak-anaknya dengan penuh rasa hormat dan bebas dari ketakutan serta ancaman. Anak yang hormat akan memiliki kedekatan dan hubungan yang harmonis denga orang tuanya, sementara anak yang dididik takut pada orangtua tidak akan memiliki kedekatan emosional.
T for Togetherness
Bagi orang Denmark, kebersamaan dan berkumpul bersama keluarga sangatlah penting. Berkumpul yang dimaksud bisa dalam bentuk mengobrol, makan bersama maupun melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama satu sama lain.
