Segala yang berasal dari Tuhan pada akhirnya akan kembali. Namun, apa yang berasal dari Wuhan hampir tidak ada yang kembali ke Wuhan. Wuhan adalah tempat asal-usul, tapi bukan tempat kembali. Mungkin dari Wuhan virus Corona itu menemani tuan rumahnya hingga ke liang kubur. Tuhan menaburkan rahmat, Wuhan menggali perasaan untuk melaknat. Tuhan menanamkan nikmat, Wuhan menancapkan kesumat. Tuhan menyebarkan manfaat, Wuhan memancing kuwalat.” 

(Cak Nun, Lockdown 309 Tahun, hal. 147)

 

Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun berusaha mengajak kita semua untuk menyingkirkan segala sikap sombong dan angkuh atas kemampuan diri, dan justru memerlukan kepasrahan kepada Allah Swt. Karena menghadapi tantangan berupa virus Corona diperlukan keluasan hati dan ketawadukan dalam menaati anjuran pemerintah maupun melakukan langkah antisipasi secara mandiri.

Tidak cukup hanya dengan mengandalkan keberanian kita dalam menjalani kehidupan. Tanggung jawab kita sebagai khalifah fil ard juga diperhitungkan di sini. Bagaimana kita mampu berkontribusi untuk mewujudkan keserasian lingkungan dengan cara masing-masing.

Baca Juga.

Corona, Datang Bagai Jentikan Jari Thanos

Melalui buku ini, Cak Nun membuka ruangnya untuk berbagi kegelisahan serta refleksi atas munculnya pandemi yang tengah menguasai dunia. Sudahkah kita bermuhasabah atas musibah ini?

 Di atas itu semua, seperti yang dicemaskan Cak Nun, semua hanya tertuju pada Corona. 

“Tidak ada pemimpin dunia, negara atau bahkan agama, yang menyesali terjadinya balasan Tuhan atas perbuatan-perbuatan buruk manusia. Tidak ada presiden, kaum intelektual, budayawan, atau jenis tokoh apa pun yang mengajak umat manusia untuk becermin menatap wajahnya dan mencari kesalahannya.” Mungkin kita perlu Lockdown 309 Tahun?”

Temukan jawabannya dalam buku terbaru Cak Nun, Lockdown 309 Tahun. Mari, dekatkan dirimu kepada sang Pencipta melalui catatan-catatan istighfar ini. Ikutan PO-nya di Mizanstore/Lockdown309tahun

 

Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore

Bagikan ke Sekitarmu!
Mungkinkah Kita Perlu Lockdown 309 Tahun?
Tag pada: