Pada saat buku ini diterbitkan, Rudy, atau yang kita kenal sebagai Bacharuddin Jusuf Habibie sudah berusia 79 tahun. Dalam rentang hidupnya tersebut beliau sudah mengambil berbagai macam peran dalam hidupnya: anak, saudara, suami, ayah, sahabat, musuh, teknokrat, menristek, wakil presiden, presiden, penulis memoar, dan masih banyak lagi.

Rudy adalah buku yang ditulis berdasarkan kisah-kisah yang diceritakan oleh B.J. Habibie kepada penulisnya, yang dimulai dari satu pertanyaan:

“Mengapa saat Eyang sekarat dulu, Eyang malah menulis sumpah untuk berbakti pada Indonesia?” Eyang, begitu kami memanggil beliau, selalu menjawab dari titik mula persoalan, benih dari jawabannya.

Jawaban beliau berkisar pada sebagian dari masa hidup beliau – dari lahir, masa muda yang mandiri, hingga dia memutuskan untuk membagi hidupnya dengan Hasri Ainun Habibie. Pertanyaan itu  juga menjawab mengapa B.J. Habibie memilih pesawat sebagai hal yang dia tekuni serta pengabdiannya untuk Indonesia.

Masa ini adalah bagian hidup yang menunjukkan bahwa orang besar tak serta-merta besar karena dia memang genius sejak kecil, melainkan harus dibentuk oleh luka, kegagalan, serta kesalahan. Tumbuh memang tak melulu soal perayaan dan menjadi benar. Karena itulah setiap manusia bisa mempunyai kesempatan yang sama untuk jadi berguna.

Kami berharap buku ini tak cuma menemukan pembacanya, tetapi juga membawa nilai tambah dalam hidup mereka. Buku ini diharapkan bisa menambah “mata air” untuk bangsa ini, mereka yang akan membawa perubahan baik untuk bangsa, agar Indonesia bisa berbangga bahwa kita tak hanya hidup dari kenangan soal Habibie, tetapi juga dari semangatnya yang tak pernah padam untuk berkarya dan mengabdi pada bangsa.

Ingin tahu lebih banyak? Kamu bisa baca selengkapnya dalam buku Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner yang ditulis Gina S. Noer.

 

Sumber: Mizan.com dengan penyesuaian

Bagikan ke Sekitarmu!
BAGAIMANA PERJALANAN RUDY MENJADI B.J HABIBIE?