Bulan Ramadan adalah saat yang paling ditunggu untuk menunaikan ibadah puasa. Sayangnya, tidak semua orang bisa merasakan nikmatnya berpuasa selama bulan Ramadan serta melakukan segala amalan baik yang diganjar berlipat ganda daripada bulan lainnya. Ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa seperti uzur (sudah tua) dan musafir. Apa pula yang haram hukumnya untuk menjalankan puasa, yakni wanita yang sedang nifas dan haid di bulan Ramadan.
Beberapa wanita seringkali merasa menyesal tidak dapat ikut melaksanakan ibadah bersama dengan teman-teman sesame muslim. Banyak yang galau dan bersedih karena tidak dapat menunaikan rukun islam ketiga ini. Akan tetapi, penyesalan dan kesedihan adalah hal yang tidak baik. Kita harus percaya bahwa haid dan nifas adalah ketetapan Allah dan itu adalah sebaik-baik yang Allah takdirkan kepada kita.
Pertanyaan yang muncul dalam benar wanita-wanita yang sedang nifas atau haid di bulan Ramadan adalah:
Adakah amalan yang dapat dilakukan wanita yang Haid di bulan Ramadan?
Tentu ada amalan baik yang tetap dapat dilakukan oleh wanita yang sedang haid/nifas selama Ramadan. Berikut rangkuman 5 amalan baik yang dapat dilakukan dan dipraktikkan dan mudah-mudahan dapat berbuah pahala bagi yang mengamalkannya.
1. Menyiapkan Hidangan Berbuka Puasa (Iftar)
Salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh wanita yang sedang haid/nifas dan tidak dapat melaksanakan kewajiban puasa Ramadan adalah membuat hidangan berbuka puasa. Diriwayatkan At-Tirmizi mengenai pahala orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa.
ilustrasi memberi makan orang yang berbuka puasa (image from pixabay.com)
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (H.R. At-Tirmidzi)
2. Memperbanyak Zikir dan Doa
Amalan lain yang dapat dilakukan adalah memperbanyak zikir dan doa. Para Fuqoha sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istighfar, dzikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil. Artinya seorang wanita yang sedang haid, meskipun dia berhadas besar tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, dzikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.
3. Membantu Orang Lain (Khidmat)
Kata “khidmat” dalam judul di atas dapat berarti membantu atau melayani orang lain. Keutamaan amalan ini adalah meringankan pekerjaan atau kesusahan orang lain. Seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kisah berikut.
ilustrasi membantu sesama (image from pexels.com)
Dari Anas radliallahu ‘anhu, ia berkata; Dulu kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan di antara kami ada yang melaksanakan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di hari yang sangat terik itu kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kami ada orang berlindung dari sinar matahari hanya dengan tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan. Maka orang yang tidak berpuasa bangkit, kemudian mendirikan tenda dan memberi minum hewan tunggangan mereka. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Hari ini mereka yang berbuka telah menuai pahala.” (H.R. Muslim)
4. Memperbanyak Sodaqoh
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim) Nah, makanya, yuk perbanyak beramal infaq dan sodaqoh selama Ramadan!
5. Mencari Ilmu (Tholabul’ Ilmi)
Selama bulan Ramadan, kajian mengenai ilmu-ilmu keislaman semakin gencar dilaksanakan. Majelis ilmu tersebar di berbagai tempat, menunggu kita untuk menghadirinya. Mendatangi majelis-majelis ilmu sangat baik terutama untuk menambah pengetahuan keagamaan.
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu, Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim)
ilustrasi memperdalam pengetahuan mengenai ilmu agama (image from pixabay.com)
Ada beberapa riyawat yang tidak membolehkan wanita yang sedang haid untuk membaca kitab suci Alquran. Akan tetapi, mempelajari atau sekadar mendengarkan bacaannya insyaallah adalah sesuatu yang diperbolehkan. Oleh karena itu, datangilah majelis-majelis keilmuan serta membaca buku-buku yang dapat memperdalam ilmu pengetahuan kita.
6. Membaca dan Mengamalkan Asmaul Husna
Salah satu pahala yang bisa kita raih adalah dengan mengingat nama-nama Allah yang istimewa dan luar biasa. Dengan mengamalkannya, kita akan merasa dekat dengan Allah SWT.
7. Bersedekah
Bersedekah bisa kamu lakukan kapanpun, tak harus menunggu bulan Ramadan. Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW juga menyerukan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
” Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)
8. Mendengarkan Lantunan Ayat Suci Al-Quran
Hanya dengan mendengarkan saja, kita bisa mendapat pahala yang berlimpah. Selain itu, kita kan mendapat ketenangan hati dan kejernihan pikiran. Ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah. Dari Aisyah Ra ia berkata,
” Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan ia membaca Alquran.”
Mudah-mudahan, amalan yang disebutkan di atas dapat membantu menjawab kegalauan teman-teman yang haid di bulan Ramadan dan mengisinya dengan amalan baik lain yang insyaallah bermanfaat. Semoga apa-apa yang kita lakukan mendapat ridha dari Allah, aamiin.
(Artikel ini diolah dari berbagai sumber dengan perubahan yang disesuaikan)
[Hanung W L/Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore]