Tidak terasa, sudah 56 tahun pramuka didirikan. Sejak diperkenalkan pada tanggal 14 Agustus 1961, gerakan ini secara konsisten terus bergerak untuk membangun Indonesia. Apakah gerakan pramuka hanya ada di Indonesia? Pendidikan seperti apa yang hendak ditamankan dalam pramuka? Bagaimana sejarah berdirinya pramuka di Indonesia? Simak seluruh informasinya dalam artikel spesial memperingati HUT ke-56 Pramuka Indonesia ini.

Sejarah Pramuka Indonesia

Mengenai sejarah mulai masuknya pramuka ke Indonesia, kita dapat menelisik mulai dari masa pemerintahan Belanda di Indonesia. Pada saat itu, sekitar kurun tahun 1950-1960,  tumbuh berbagai jenis organisasi kepanduan di Indonesia. Perlu diketahui pula bahwa beberapa organisasi kepanduan bahkan berafiliasi pada partai politik. Hal ini tentu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.

Nilai-nilai kepanduan yang seharusnya mendukung pembangunan bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa karena justru dipergunakan sebagai “alat” keberpihakan kepadapihak tertentu.

Memperhatikan keadaan yang demikian itu, dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.

Oleh karena itu, beliau menyatakan pembubaran organisasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.

Meskipun Gerakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

Pramuka Dunia

Bercerita mengenai pramuka, penasaran nggak sih, siapa orang pertama yang mencetuskan gerakan ini?Apa kamu pernah mendengan nama Baden Powell?

Yap, ialah pencetus sekaligus pendiri gerakan pramuka yang akhirnya berkembang ke segala penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Awalnya, gerakan pramuka ini diperkenalkan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman  yang dijalankan oleh Baden Powell dan 21 anak tersebut selama sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea  tersebut ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

baden powell

Lord Baden Powell: Bapak Pandu Sedunia (image from pinterest.com)

Tahun terus berganti dan ternyata, gerakan kepramukaan ini semakin mendunia.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Pramuka Indonesia, Kini

Gerakan Pramuka Indonesia kini di bawah kepemimpinan Dr. Adhyaksa Dault, S.H. hingga tahun 2018 mendatang. Dengan visi terwujudnya PRAMUKA yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan (Scout for Change), pramuka Indonesia hendak mengarahkan dan menjadikan kaum muda sebagai subjek kunci PRAMUKA yang inovatif, relevan, dan yang menciptakan dan menggerakkan perubahan bangsa, Negara, dan masyarakat Indonesia pada Abad XXI sesuai misi suci Gerakan Pramuka.

Pesan-Kak-Adhyaksa-Untuk-Peserta-Kemah-Pramuka-Madrasah-Nasional-03-1050x600

Adhyaksa Dault dalam peringatan HUT ke-56 Pramuka (image from https://pramukapos.com)

Gerakan Praja Muda Karana yang muda dan suka berkarya diharapkan mampu untuk terus membangun generasi muda yang dapat menjadi contoh dan tumpuan bangsa. Seperti pidato yang dinyatakan oleh Adhyaksa Dault pada 6 Agustus lalu, anggota pramuka Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin besar yang amanah dan selalu berpegang teguh pada pancasila.

Selain itu, Lukman Hakim juga turut menyampaikan 5 pesan penting kepada  (PPMN) III 2017. ‎Pertama, mengenai pentingnya nilai-nilai keparamukaan menjadi panduan berbangsa dan bernegara. Kedua, Gerakan Pramuka Madrasah bisa menjadi “Kawah Candradimuka” Kepemimpinan Nasional. Ketiga, PPMN III 2017 bisa melahirkan kader pelopor kebhinnekaan. Keempat, ia meminta kepada para pembina Pramuka madrasah agar selalu melakukan inovasi pola pendidikan dan pelatihannya. Kelima, PPMN III 2017 tidak sekedar menjadi ajang perkenalan saja, tetapi bisa menguatkan ikatan silaturrahim antar sesama Pramuka madrasah se-Indonesia.

Maju terus Pramuka Indonesia!

(sumber informasi: www.pramuka.or.id dengan perubahan yang disesuaikan)

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
56 Tahun Pramuka