Ternyata, perayaan Natal di berbagai daerah di Indonesia menyimpan keunikan tersendiri. Berikut ini adalah rangkuman 6 di antaranya yang cukup unik dan berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Apakah daerahmu termasuk di dalamnya?

1. Sumatera Utara: Tradisi Marbinda

Pertama, dari ujung pulau Sumatera, ada tradisi yang khusus yang biasa dilakukan jelang natal bernama Marbinda. Masyarakat setempat biasanya mengumpulkan uang untuk membeli hewan kurban. Pemilihan jenis hewan tergantung dana yang tersedia. Jika memungkinkan, hewan yang dikurbankan bisa berbentuk kerbau dan sapi.

ilustrasi hewan yang dikurbankan (image from http://majalahkartini.co.id/)

Akan tetapi, oleh karena ini adalah tradisi umat Kristiani, tak jarang juga hewan yang dikurbankan adalah babi. Selanjutnya, hewan yang dikurbankan akan dibagiakn sama rata kepada seluruh warga yang ikut berpartisipasi.

2. Jakarta: Tradisi Rabo-rabo

Natal tahun ini, hanya di Jakarta saja? Bingung mau ke mana dan bosan dengan perayaan Natal yang biasa-biasa saja? Kamu mungkin bisa datang ke Kampung Tugu di Cilincing, Jakarta Utara karena ada tradisi tradisonal yang unik di sana. Wah, tradisi apa, ya?

Tradisi unik yang ada di utara kota Jakarta ini bernama Rabo-rabo. Konon, di zaman ketika Portugis masih menempati Jakarta, tradisi ini selalu dilakukan. Setiap kali selesai melakukan ibadah di gereja, beberapa orang akan datang berkunjung ke rumah lain dengan  iring-iringan musik. Keluarga yang dikunjungi rumahnya wajib untuk ikut rombongan untuk kemudian mengunjungi rumah-rumah berikutnya sampai dengan rumah terakhir. Uniknya, di penghujung acara, setiap orang akan bermandikan bedak warna-warni sebagai simbol “Penebusan Dosa dan Saling Memaafkan di penghujung tahun yang akan berlalu.

3. Yogyakarta: Pertunjukkan Wayang Kulit

Kalau kamu berkesempatan untuk mengunjungi Yogyakarta di liburan natal tahun ini, jangan lewatkan pertunjukkan yang satu ini, ya. Kota Yogyakarta yang memang masih kental dengan upacara tradisionalnya menyajikan satu pertunjukkan yang hanya bisa disaksikan setiap natal tiba.

ilustrasi pertunjukan wayang kulit Yesus Kristus (image from http://discovercity.id/)

Romo atau Pastor yang memimpin ibadah Natal di Yogyakarta akan menggunakan bahasa Jawa Kromo Inggil dan berkostum khas Yogyakarta seperti beskap atau blankon. Setelahnya, akan digelar pertunjukkan wayang kulit yang bertema “Kelahiran Yesus Kristus”.

4. Bali: Tradisi Ngejot dan Penjor

Meskipun sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Hindu, tetapi Bali memang dikenal sangat ramah dan toleran kepada pemeluk penduduk dengan agama lain di sana. Perayaan hari besar keagamaan seperti Natal, misalnya, juga dirayakan dengan cara yang unik dan spesial di sana. Pernah dengar nama tradisi Ngejot dan Penjor? Tradisi Ngejot awalnya dilakukan oleh umat Hindu dalam Hari Raya Galungan. Penjor yang merupakan hiasan janur kuning, yang biasa ada dalam perayaan agama Hindu, juga akan menghiasi gereja serta rumah-rumah di Bali. Dan saat merayakan Natal di gereja, para jemaat akan menggunakan pakaian adat Bali berwarna putih hitam.

5. Flores: Tradisi Meriam Bambu

Satu lagi tradisi yang tak kalah unik dalam merayakan Natal adalah tradisi di tanah Flores. Setiap bulan Desember, pihak Pastoral Kota Flores akan mengadakan kompetisi membuat “Kandang Natal”. Kompetisi ini mengandung makna untuk mengingatkan kembali bahwa Yesus Kristus lahir di kandang yang penuh dengan kesederhanaan.

ilustrasi tradisi meledakkan meriam bambu (image from http://jogja.tribunnews.com/)

Selain itu, ada satu lagi tradisi yang unik berupa meriam bambu. Berdasarkan budaya Manggarai dan Flores, dentuman dari meriam bambu yang dibuat ini dipergunakan sebagai pemberitahuan kepada desa lain yang terletak cukup jauh bahwa ada tokoh masyarakat yang mengalami kemalangan. Namun, pada masa kini meriam bambu dipergunakan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.

6. Manado: Tradisi Kunci Taon atau Kuncikan

Perayaan natal di tanah Manado tergolong paling panjang di antara daerah yang sudah disebutkan sebelumnya. Semua dimulai dari tanggal 1 Desember yang biasanya disebut perayaan “Pra-Natal”. Biasanya, sejak awal bulan, setiap sudut kota Manado memperdengarkan lagu-lagu natal mulai dari pertokoan, restoran, juga bus dan angkutan kota. Selanjutnya akan ada  parade para pemuda yang berkostum sinterklas juga! Mereka aka mengunjungi rumah-rumah untuk memberikan hadiah dan nasihat pada setiap anak yang dijumpai.

Setelah tanggal 25 Desember, wilayah yang akan ramai adalah daerah pemakaman. Uniknya, daerah pemakaman di sana tak luput pula dari hiassan natal yang berwarna-warni juga dengan hiasan bunga. Nantinya, sebagai penutup akan ada tradisi yang bernama Kunci Taon atau Kuncikan. Tradisi ini biasa diadakan pada minggu pertama bulan Januari. Selama satu minggu penuh, akan ada pawai dengan kostum pakaian yang lucu dan menarik untuk menghibur warga sekitar.

Seru banget, ya! Bagaimana dengan perayaan Natal di daerah tempat tinggalmu?

(artikel ini diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
6 Perayaan Natal Terunik dari Seluruh Indonesia