Menurut kabar yang beredar, THR bisa segera didapatkan mulai minggu ini! Asyik!

Bukan sekadar “kabar burung” alias gosip belaka, SE atau Surat Edaran yang dikeluarkan Menteri Ketenagakerjaan nomor 3/2017 pun sudah disebarluaskan kepada perusahan-perusahaan agar membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) sesuai dengan ketetapan.

Pada butir ke-6 disebutkan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan. Jika sesuai dengan perhitungan, maka Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada tanggal 25 Juni 2017, sedangkan mulai tanggal 23 Juni, pegawai negeri maupun pegawai swasta—sebagian besar, tidak semua—sudah bisa mendapatkan cuti bersama untuk hari raya. Ini artinya, THR sudah mulai dapat dicairkan mulai minggu depan.

Kabar baik mengenai THR ini tentu menyenangkan semua pihak, terutama bagi para pekerja. Akan tetapi, karena jumlahnya yang cukup besar, kadang para penerimanya menjadi kurang hati-hati dalam penggunaannya. Alih-alih dapat menggunakan “bonus” tersebut dengan cermat, uang THR kadang lenyap begitu saja bahkan sebelum hari raya tiba.

Nah, untuk mencegah hal tersebut, sebagai calon penerima, kamu harus bijak memanfaatkan uang THR-mu. Bagaimana caranya? Simak dalam tips berikut.

1. Membuat Perencanaan

Dalam segala hal—bukan hanya permasalahan keuangan—perencanaan harus dijadikan sebagai sebuah kebutuhan. Sebuah perencanaan yang matang akan memudahkan segala  urusan. Dalam pembahasan ini, perencanaan yang dimaksudkan adalah perencanaan pengeluaran selama hari raya.

office-pen-calculator-computation-163032

ilustrasi membuat perencanaan (image from pexels.com)

Jika kamu ada rencana untuk kembali ke kampung halaman—yang dalam hari raya disebut dengan mudik—kamu dapat memanfaatkan THR-mu untuk membiayai segala keperluannya. Jika THR-mu cukup besar, alokasikan dananya untuk biaya transportasi pulang dan pergi, biaya makan selama perjalanan, serta jangan lupa untuk menyisikan uang jika kamu ingin memberikan THR juga kepada keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Lakukan perhitungan dengan terperinci dan matang, jangan sampai uang yang kamu keluarkan lebih banyak dari THR yang kamu dapatkan.

2. Memprioritaskan Kewajiban

Selain diwajibkan untuk berpuasa, bulan Ramadan adalah saat yang paling tepat untuk melaksanakan rukun islam yang keempat, yakni membayar zakat. Zakat adalah sejumlah uang yang harus kamu sisihkan dari hartamu karena di dalam hartamu ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Ada berbagai bentuk zakat, zakat fitrah dan zakat mal misalnya. Hitung dengan teliti jumlahnya jangan sampai salah karena kewajiban ini adalah tanggung jawabmu dengan Tuhanmu.

Selain itu, seusai libur lebaran nanti, anak-anak sekolah akan memulai tahun ajaran baru. Jika kamu sudah memiliki anak, kamu harus memanfaatkan uang THR ini sebagai uang tambahan untuk mempersiapkan keperluan anakmu. Jika ingin menyenangkan anak karena berhasil berpuasa penuh dalam sebulan, sisihkan THR-mu untuk memberikan hadiah kecil agar anak semangat untuk berpuasa lagi.

Jika kamu memiliki asisten rumah tangga (ART), kamu juga berkewajiban untuk membayarkan THR mereka, lho! Kamu dapat menyebutnya dengan sebutan “bonus” atau apa pun, yang jelas, memberikan sebagian rejekimu kepada yang memang berhak mendapatkannya akan membawa kebaikan juga kepadamu.

3. Melunasi Utang

Terlibat urusan utang dan piutang memang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Akan tetapi, ada saja saat-saat terdesak yang membuatmu terjebak dalam urusan tersebut. Dalam momen pembagian THR ini, kamu bisa menggunakan dana “bonus” tersebut untuk melunasi segala utang-utangmu. Mengapa harus menyegerakan membayar utang?

debt-1500774_960_720

ilustrasi utang akan selalu membebanimu (image from pixabay.com)

Dalam sebuah riwayat yang shahih, seorang syuhada yang gugur di medan perang karena membela agama Allah tidak dapat masuk surga karena masih terlibat utang. Utang yang dimilikinya harus dibayar lunas agar memudahkan perhitungan amal baiknya menuju surga.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Semua dosa orang yang mati syahid akan terhapus kecuali utang.” (H.R. Muslim)

Hadits tersebut menunjukkan betapa besar ancaman bagi orang yang menunda utang karena sampai meninggal kelak, utang tersebut akan memberatkan amalannya dan menyulitkannya.

4. Menabung

Jika kamu adalah pegawai baru, belum berkeluarga, dan sedang tidak menanggung beban apa pun kecuali dirimu sendiri, maka ada baiknya THR ini kamu tabung. Uang THR bagimu menjadi “bonus” yang sebenarnya tidak terlalu kamu harapkan, tetapi alhamdulillah kamu mendapatkannya, bukan? Jenis uang “dadakan” semacam ini dapat kamu gunakan kelak jika ada keperluan. Oleh karena itu, disarankan untuk menabungkan uang THR tersebut daripada menghamburkannya dengan percuma.

5. Investasi

Tips terakhir bagi kamu yang memiliki bisnis di lua pekerjaan tetapmu, kamu dapat menggunakan uang THR-mu untuk menambah modal bisnismu. Jika kamu belum memiliki bisnis dan berniat untuk memulainya, kamu dapat menggunakan jatah THR-mu untuk memulai investasi.

Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Jika ingin berinvestasikan pada bisnis yang sudah dimulai oleh teman, silakan. Selain itu, kamu dapat memulai investasi dengan membeli saham kecil-kecilan di bisnis yang sudah besar.

nabung

ilustrasi investasi seperti “menanam” keuntungan (image from pexels.com)

Inti dari investasi adalah keuntungan yang mungkin kamu peroleh di waktu-waktu mendatang. Jika kamu mampu, investasikan hartamu terhadap hal-hal yang memiliki kemungkinan besar untuk memberimu keuntungan yang besar. Sebagai contoh, dengan THR kamu dapat membeli emas batangan yang hampir setiap tahun harganya akan selalu naik. Begitu juga dengan bisnis property dan harga tanah yang hampir jarang turun harganya. Ada berbagai pilihan untuk investasi, silakan pilih sendiri jenis investasi yang kamu inginkan dan kamu butuhkan.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan dari segala tips yang diberikan di atas, jangan jadi orang yang “kagetan”. THR barangkali bagi sebagian orang dapat dianggap sebagai “uang kaget” yang jika tidak siap ketika mendapatkannya, bisa jadi kalap untuk hal-hal yang tidak jelas juntrungannya. Bijaklah menggunakan THR-mu dan yang terpenting, selamat menyambut THR yang menggembirakan itu, ya!

 

(Artikel ini ditulis dengan referensi dari berbagai sumber dengan perubahan yang disesuaikan)

Bagikan ke Sekitarmu!
6 Tips Bijak Menggunakan THR