Sudah 13 novel karyanya sukses menjadi best seller. Tahun ini, sepertinya Trinity sudah siap membukukan satu lagi karya baru yang sudah barang tentu, sangat pantas untuk ditunggu. Berhubung belum ada satu pun bocoran tentang apa topik yang sekiranya akan diangkat di buku terbarunya, bagaimana kalau kita menebak-nebak dengan “kepoin” medsosnya? Siapa tahu beruntung dan dapat bayangan topik apa yang akan diangkat supaya nggak terlalu penasaran? Yuk!
surat perjanjian dengan penerbit yang bikin pembaca penasaran (image from Twitter.com/Trinitytraveler)
Kemungkinan nomor satu yang banyak juga diprediksikan oleh para pengikut Trinity di media sosialnya adalah buku The Naked Traveler 8! Sejak Trinity mem-posting “surat perjanjian penerbit” di akun Twitternya pada 11 Januari 2018, banyak yang menebak bahwa buku terbarunya adalah TNT8. Kebayang, dong, kalau benar buku Naked Traveler 8, berarti semakin lengkap saja koleksi kita untuk menjelajah keliling dunia bersama Trinity. Asyik! Akan tetapi, kalau pun benar buku itu kira-kira akan berisi tentang apa, ya?
1. Cerita Cinta dari Petualangan Keliling Dunia
Kamu sudah baca belum tulisan Trinity di blognya naked-traveler.com? Ada satu artikel yang berjudul “Kencan Online di Eropa” yang super seru dan lucu. Kamu pasti tahu dong aplikasi kencan daring (online dating) yang dimaksud itu apa? Itu, lho, aplikasi yang kalau kamu merasa cocok (match), kamu bisa swipe ke kanan dan kalau tak cocok bisa swipe ke kiri. Serunya, ternyata aplikasi ini dapat dicoba di berbagai belahan dunia dan Trinity mengujicobakannya di negara-negara di Eropa.
potongan tulisan Trinity tentang Kencan Online (image from naked-traveler.com)
Selama menjadi solo traveler, merasa kesepian adalah hal yang sangat mungkin dirasakan, bukan? Mungkin jika topik ini diangkat oleh Trinity, akan ada banyak jomblo yang jadi mau mencoba jalan-jalan dengan harapan menemukan jodohnya di perjalanan, ya? Who knows, kan?
2. Tips Traveling untuk Disabled Traveler
Petualangan menjelajah dunia harusnya terbuka untuk siapa saja, tanpa dibatasi apa-apa selain keinginan: mau atau tidaknya. Tidak sedikit juga orang yang punya kebutuhan khusus tetapi punya semangat tinggi untuk terus bertualang keliling dunia. Oh, tentu saja itu semua sangat mungkin!
potongan tulisan Trinity tentang Disabled Traveler (image from naked-traveler.com)
Topik semacam ini mungkin sekaligus dapat menjadi motivasi bagi mereka yang merasa punya kekurangan sehingga membatasi diri untuk tidak bepergian. Trinity juga pernah membagi topik ini di halaman blognya dengan judul Disabled Traveler. Siapa tahu, kali ini Trinity hendak mengangkat topik khusus tentang ini dalam satu buku, buku terbarunya!
3. Rahasia Petualangan ke (lebih dari) 80 Negara
Begitu jauh Trinity sudah bertualang. Tak disangka, setelah selama ini, ia telah mengunjungi lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Jumlah ini kemungkinan besar masih akan terus bertambah lagi dan lagi mengingat Trinity sepertinya belum letih untuk mengunjungi lebih banyak negara lagi.
salah satu petualangan Trinity di Bryggen, salah satu UNESCO Herritage (image from intagram.com/trinitytraveler)
Sebagian besar sudah ia catatkan dalam 13 buku yang sudah naik cetak. Akan tetapi, mungkin masih banyak rahasia seru yang belum kita tahu dari petualangannya menjelajahi lebih dari 80 negara itu. Sesuatu yang tentu sangat menyenangkan dan patut untuk ditunggu!
4. Tempat-tempat yang Pernah Dikunjungi: Dulu vs Kini
Saking seringnya bertualang, Trinity juga kerap kembali ke tempat-tempat yang pernah dikunjunginya. Misalnya posting tentang Raja Empat yang diunggah pada 26 Januari 2018 lalu. Di dalam takarir gambar (caption) Instagramnya, Trinity menceritakan sedikit tentang kembalinya ia ke salah satu surga terindah di Indonesia itu. Ia bercerita bahwa dulu ketika pertama kali ke sana pada tahun 2010, kedatangannya ke sana masih menggunakan akses yang terbilang sulit. Kini, sudah banyak penerbangan ke Raja Ampat dan kembalinya ia ke sana semudah “mengapung” di tengah tempat indah itu.
Trinity di Raja Ampat (foto dari instagram.com/trinitytraveler)
Topik come back semacam ini mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan kita untuk kembali ke tempat yang sama lagi atau tidak. Melihat apakah ternyata dulu dan kini masih sama saja, atau sudah banyak perubahan dan kemajuan yang ada di sana. Tentu saja juga, apakah semua itu sepadan untuk mengunjungi tempat yang sama, kembali?
Tentu saja semua topik yang disebutkan bisa sangat mungkin diwujudkan dalam buku terbaru Trinity. Bisa juga, semua topik di atas digabungkan menjadi satu tulisan yang brilian. Atau, mungkin juga, akan ada sesuatu yang benar-benar baru yang akan Trinity sampaikan sebagai kejutan baru di tahun ini! Duh, jadi makin nggak sabar mau baca buku barunya.
[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]