“Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya”

-Bumi Manusia-

 

Salah satu kutipan yang paling membekas ketika selesai membaca novel Bumi Manusia. Bumi Manusia bisa dibilang adalah salah satu karya masterpiece dari seorang Pramoedya Ananta Toer. Bahkan novel ini sudah diterjemahkan lebih dari 41 bahasa dan sempat dilarang beredar di tahun 1980-an! Kejadian itu tentunya juga menjadi pembuka dari terkenalnya sastra Indonesia ke mata dunia. 

Karena legendarisnya novel ini, tak heran jika akhirnya Bumi Manusia diadaptasi menjadi film dengan Iqbal Ramadhan yang didapuk menjadi tokoh utama. Nah, sebelum nonton filmnya, ada baiknya kamu baca novelnya dulu deh. Mau tahu kenapa? Ini dia alasannya! 

 

1. Adegannya Lebih Lengkap 

Instagram/IqbaalRamadhan

Secara garis besar Bumi Manusia bercerita tentang perjuangan pribumi melawan keadilan, kebenaran, cinta sampai hak asasi di zaman penjajahan (Belanda) yang dilakukan oleh seorang pria bernama Minke hingga kisah romantisme kisahnya dengan Annelies (seorang wanita Indo-Belanda). 

Kalau baca novelnya, pastinya kamu bakalan dapat cerita yang super lengkap dan detail yang mungkin tidak semuanya ada di film. Bagaimana Pram menjelaskan secara detail tentang derita rakyat jajahan, isu sosial kala itu, berikut perlawanan terhadap kesewenang-wenangan para penguasa. Semuanya akan dijelaskan dengan kalimat yang lugas melalui tokoh Minke. 

 

2. Banyak Kutipan yang Bikin “Jleb”

Membaca novel ini, kamu akan ditemani dengan kutipan demi kutipan yang bisa dibilang ‘jleb’ banget. Apalagi saat adegan Nyai Ontosoroh dan Minke berkata,

 “Kita Kalah, Ma…” namun Nyai menjawab, “Kita telah melawan Nak, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.“ 

Dan kutipan-kutipan lain dari percakapan para tokoh yang mungkin belum tentu ada di filmnya nanti. 

“Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput”

“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminil, biar pun dia sarjana”

 

 

3. Mengenal Semua Latar Belakang Tokohnya

Instagram/FalconPictures

Mungkin kalau di filmnya nanti, tidak semua tokoh bisa dijelaskan secara detail bagaimana latar belakang dan asal-usulnya. Berbeda saat membaca novelnya, Pram mampu menghubungan begitu banyak orang dengan berbagai macam karakteristik, budaya, ideologi dan latar belakang menjadi satu kesatuan yang menimbulkan pergesekan satu sama lain. Sehingga nggak ada tuh tokoh yang terbuang. Bahkan, sampai tokoh sampingan pun tak luput dari penjelasannya. Hhhmm..apakah di filmnya nanti akan sama? Semoga saja yaa.. 

 

4. Jadi Tahu Lebih Dulu

Ya pasti dong kamu bakalan tahu lebih dulu ceritanya daripada orang yang belum baca Bumi Manusia. Jadinya, kamu nggak bakalan bingung dan lebih bisa enjoy the movie deh! 

Nah, pertanyaanya, kapan kamu bakal baca sastra hebat ini?

Awita Ekasari/Mizanstore

Bagikan ke Sekitarmu!
Alasan Kenapa Kamu Harus Baca Buku Bumi Manusia Sebelum Nonton Filmnya