Jawaban apa yang akan Anda berikan ketika mendapat pertanyaan itu? Bagaimana jika seseorang datang kepada Anda saat ini dan menanyakan hal tersebut langsung pada Anda? Sudah siapkah Anda memberikan jawabannya?
Pertanyaan sederhana tersebut telah membawa Hector dalam perjalanannya mencari kebahagiaan. Siapakah Hector dan mengapa ia harus melakukan perjalanan itu?
Hector, seorang psikiater andal yang tetiba merasa tidak percaya diri akan kemampuannya. Meskipun memiliki banyak pasien yang ingin datang dan berbicara padanya, Hector merasa hal itu justru membawa bumerang bagi dirinya.
Di satu sisi, antrean pasien yang ingin datang berkunjung dan bertemu dengan Hector membuktikan kemampuannya yang disegani di mata masyarakat. Di sisi lain, pasien yang datang sampai beberapa kali membuat Hector berpikir, “apakah dia telah gagal membuat orang-orang itu menjadi bahagia?”
Madam Irana, salah seorang pasien Hector mengatakan bahwa pikiran tersebut datang karena sang dokter terlalu lelah. Ia menyarankan Hector untuk pergi berlibur.
Hector merasa itu ide yang bagus. Selain dapat menenangkan pikirannya, Hector merasa liburan kali ini akan bermanfaat jika ia mampu menemukan apa arti kebahagiaan itu sendiri. Dengan cara itu, Hector berpikir ia dapat pulang membawa hasil untuk menyembuhkan pasien-pasiennya.
Hector mulai menyusun rencana, membuat daftar perjalanan yang panjang mulai dari Paris, Cina, Afrika hingga ke Amerika Selatan. Di setiap perjalanan ia menemui banyak orang dan pertanyaan yang sama selalu ia lontarkan:
“Apakah kamu bahagia?”
Dari sana, Hector menemukan berbagai fakta yang mengejutkan. Bahwa dari satu pertanyaan, seseorang mampu memaknainya dengan cara yang berbeda-beda. Dari satu pertanyaan, Hector mencoba memahami bagaimana seseorang memaknai arti kebahagiaan yang sejati.
Akankah Hector menemukan arti kebahagiaan yang hakiki? Temukan jawabannya dalam buku Hector and The Search for Happiness.