Nggak Cuma Buku, Ini Beberapa Hal yang Bisa Kamu Temukan di London Book Fair 2019
Hari ini, tepatnya 12 Maret 2019, London Book Fair 2019 resmi dibuka. Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi Market Focus Country menampilkan 450 karya penulis Indonesia.
Selain itu, Bekraf tidak hanya memperkenalkan kekayaan konten dari segi buku-buku Indonesia saja loh, melainkan juga subsektor kreatif lainnya, seperti kuliner, fesyen, film, seni pertunjukan, komik, eksibisi arsitektur dan desain grafis,illustrasi, boardgames, dan digital animasi.
Dikutip dari Antara, Indonesia sebagai Market Focus Country akan menampilkan 120 acara yang berlangsung tidak hanya di Olympia, tetapi juga di berbagai venue di seluruh kota London.
Penasaran apa saja yang akan ditampilkan? Berikut beberapa kegiatan subsektor industri kreatif selain di bidang penerbitan dan literasi.
1. Installasi Seni
Pertama, ada dari segi installasi seni yang dibuat oleh para seniman Indonesia, di antaranya seniman Sinta Tantra dengan tema “”Polarized Sky”, yang melambangkan ruang dan persimpangan antara lukisan dan arsitektur, 2D dan 3D. Ada lagi, karya kontemporer Emma Brassington yang menampilkan topeng tradisional Kiana, Buto, juga Seri Pria dan Wanita, lalu Herlambang Bayu Aji yang menampilkan wayang kulit yang dilukis dengan tangan dan dibuat dari bahan tradisional.
Kemudian ada Ilustrasi oleh Tommy Chandra dengan gaya estetikanya yang terinspirasi oleh kehidupan sehari-hari dan budaya Indonesia modern. Terakhir, dari Arwin Hidayat dengan tema “Ketidakharmonisan” yang menggabungkan motif primitif dan kontemporer.
Dari segi fesyen, salah satu desainer Indonesia yang sangat mumpuni di bidangnya ialah Didiet Maulana dengan brandnya IKAT Indonesia. Didiet membawa perspektif baru ke tekstil tradisional Indonesia dengan gaya yang dapat dipakai setiap hari dalam kehidupan perkotaan.
IKAT Indonesia menghadirkan koleksi terbarunya dengan potongan tekstil asli dari Pulau Sumba. Dengan kolaborasi desainer lain dari Dian Pelangi dan desainer dari London: Nelly Rose dan Odette Steele dari Zambia. Nantinya, hal yang ditampilkan mencakup teknik tradisional Indonesia, seperti batik, songket, bordir, dan pewarnaan. Cukup menarik bukan?
Dari segi musik, Nya Ina Raseuki (atau yang lebih dikenal dengan Ubiet), bersama musisi jazz Tesla Manaf, dan Shafur Bachtiar memainkan musik kroncong yang dibentuk sebagai reinterpretasi modern musik Kroncong dari S. Abdullah. Wah menarik ya!
Dari segi kuliner akan ada workshop tentang pembuatan jamu oleh pakar kuliner Santhi Serad, Santhi Serad adalah seorang penulis makanan serta ahli kuliner Indonesia dengan gelar master dalam ilmu dan teknologi pangan. Santi Serad juga penulis buku Leaf it to Tea, yaitu bukutentang sejarah dan cerita di balik budaya teh Indonesia.
Santhi Serad dan Petty Elliott akan berkolaborasi menyajikan kuliner nusantara .Petty Elliott sendiri adalah seorang koki, penulis buku Jakarta Bites dan juga anggota UK Guild of Food Writers, Anglo Indonesian Society, and Pan Asian Women’s Association. Hebat ya?
Pingback: Kabar Gembira dari London Book Fair 2019! - Mizanstore Blog