“Dan cewek yang akan kudekati itu adalah Milea Adnan Hussain, anak Ibu Ica yang pernah kondang di Bandung.”
Pidi Baiq (Milea: Suara dari Dilan: hal. 66)
Begitulah awal mula Dilan mengetahui Milea dan berniat akan mendekatinya. Kalian juga pasti tahu kan bagaimana sosok Dilan mendekati Milea, dimulai dari meramal, memberikan buku tts yang sudah diisi hingga datang ke rumah orang tua Milea dan mengaku menjadi utusan kantin sekolah. Unik banget ya? Ya karena hal itulah akhirnya Milea menerima Dilan dan mereka berpacaran. Mau tahu nggak bagaimana ungkapan Dilan saat pertama kali melihat Milea?
1. Bagi Dilan Milea adalah sosok yang wanita yang cantik dengan rambut panjang terurai dengan warna pirang yang alami.
2. Seolah-olah dia sengaja datang ke Bandung hanya dengan tujuan untuk menjatuhkan hatiku. Jika benar begitu, tidak bisa tidak, aku harus menghadapi cobaan itu dengan bermodalkan uang saku sekolah.
3. Sejauh yang aku tahu, dia selalu menampakkan dirinya dalam cara yang baik, bahkan ketika sedang makan kupat tahu gak enak di kantin sekolah.
4. Dia berjalan dengan postur yang baik dan dengan pakaiannya yang cocok, bahkan aku yakin dia akan tetap indah meskipun tidak berpakaian.
5. Dengan sikap bahagianya, dia bisa menerima orang yang hidupnya tidak serius dan juga sekaligus tidak merasa aneh oleh hal itu.
6. Menurutku, dia bisa membuat percakapan jadi menarik untuk diajak bercanda bersama-sama dan selalu bisa menjadi orang yang meladeniku, seolah-olah dia sedang memberi kesempatan kepadaku untuk berbicara apa saja.
7. Ketika dia tertawa, itu hanya akan membuat aku ketawa juga.
8. Kukira dia adalah salah satu jenis manusia yang sudah merasa nyaman jadi dirinya sendiri sehingga menjadi tidak perlu lagi mencoba untuk menjadi orang lain.
9. Dia bukan gadis yang harus nampak mewah agar dilihat keren oleh isi dunia, dan tidak merasa harus memiliki apa-apa yang tidak dia butuhkan hanya agar bisa sama dengan yang lain. Bahkan, dia tidak memakai anting, jam tangan, kalung meskipun sangat pasti dia bisa membelinya.
“Setidaknya, itulah Milea Adnan Hussain menurut pendapatku. Benar-benar fakta yang penuh pesona di sekolah sarang geng motor.”
Pidi Baiq (Milea: Suara dari Dilan: hal. 66)
Di mata Dilan, ternyata Milea sempurna banget ya dengan berbagai pesona yang dimiliki. Pantas saja waktu itu Dilan mendekati Milea dengan cara yang unik. Mungkin kalau tidak dengan cara unik tersebut, Milea belum tentu suka sama Dilan.
Kalau menurut kalian bagaimana? Setuju nggak sama Dilan tentang pesona Milea? Mau tahu lebih banyak lagi? Baca dalam novel Milea: Suara dari Dilan sudah tersedia di Mizanstore.com
Awita Ekasari/Mizanstore