Kamu pasti sudah melihat meme Kim Jong Un yang sedang membaca buku Fire and Fury ini, kan? Meme ini tersebar sangat luas di media sosial. Sekadar informasi, meme ini adalah hoax dari foto editan. Tapi, buku Fire and Fury-nya sama sekali bukan hoax, lho! Buku ini nyata dan telah diburu banyak orang pasca adanya meme ini!

meme hoax Kim Jong Un membaca buku Fire and Fury yang tersebar di media sosial

Tak disangka, buku Fire and Fury yang diterbitkan 5 Januari 2018 (Revisi: Sebelumnya ditulis 2008 yang disebabkan kesalahan dari tim redaksi) ini menjadi best seller dalam waktu sekejap! Michael Wolff, sang penulis pun sempat kaget karena buku yang baru ditulisnya itu justru mendapat yang tinggi penjualannya di situs Amazon.com. Apa yang terjadi sebenarnya?

Hal ini sangat mungkin bermula dari Wikileaks yang secara cuma-cuma menyebar isi buku Fire and Fury: Inside the Trump White House di internet. Walhasil, banyak sekali orang yang membaca, menyebarkannya kembali, kemudian mulai memburu edisi tercetaknya sehingga saat ini buku tersebut boleh dibilang menjadi buku terlaris yang paling dicari di seluruh dunia.

Pada tahun awal buku itu diterbitkan, buku ini tidak terlalu dianggap serius oleh sebagian besar orang. Mereka, yang sudah membacanya menganggap bahwa isi buku ini terlalu membingungkan dengan sekelumit kalimat ambigu dan bagi yang terlanjur membacanya bisa dipastikan akan segera memutuskan untuk berhenti membaca. Banyak kritik pedas dan tajam masuk kepada Wolff, namun Wolff mencoba menanggapi dengan lapang dada.

Kini yang jadi pertanyaan adalah mengapa kini semua orang begitu menginginkannya? Apa sebenarnya yang ada dalam buku ini?

Buku Fire and Fury (image from static.independent.co.uk)

Seperti yang tertulis dalam judulnya, buku ini memang berisi kisah di dalam gedung putih selama masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Wolff sendiri mengaku bahwa ia menulis berdasarkan hasil wawancara terhadap orang-orang di dalam Gedung Putih meskipun orang di dalam gedung putih merasa tidak pernah memberi tanggapan apa pun kepada Wolff. Mereka hanya menganggap buku Fire and Fury yang ditulis Wolff hanya novel fantasi dan tentu tidak lebih dari itu.

Alih-alih bicara soal isinya, banyak pula yang beranggapan bahwa pemimpin negara lain tidak sepantasnya membaca buku Fire and Fury sebab memungkinkan untuk memutus hubungan baik dengan US. Meskipun demikian, kini tak sedikit pemimpin negara yang justru penasaran mengapa buku tersebut begitu dilarang.

sampul buku Fire and Fury dengan gambar Trump (image from www.irishcentral.com)

Trump sendiri, dilansir dari sebagian besar portal berita mengecam dengan keras buku Fire and Fury. Sayangnya, pernyataan Trump itu seakan justru menjadi bumerang karena semakin dilarang, semakin banyak orang yang penasaran dengan isi buku tersebut.

Kamu sendiri, penasaran nggak sih mau baca buku Fire and Fury? Buku ini kini telah diterjemahkan oleh Bentang Pustaka ke dalam Bahasa Indonesia dan bisa kamu beli di mizanstore.com.

(diolah dari berbagai portal berita dengan penyesuaian)

**Info revisi: sebelumnya tertulis buku Fire and Fury terbit pada 2008 padahal seharusnya terbit pada 5 Januari 2018 yang disebabkan kesalahan dari Tim Redaksi**

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
MENGINTIP GEDUNG PUTIH DALAM ‘FIRE AND FURY’