Dunia literasi kembali berbangga atas pencapaian Indonesia di kancah Internasional. Setelah sukses dengan pencapaian sebagai tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair tahun 2017, tahun ini, Indonesia  kembali menorehkan prestasi. Indonesia berhasil menembus panggung utama market focus dalam ajang The London Book Fair 2018. Kebanggaan ini tentu saja menjadi keistimewaan tersendiri karena Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang dapat berdiri di panggung utama itu.

The London Book Fair 2018 adalah tempat berkumpulnya para distributor konten buku dari seluruh dunia untuk saling bertemu dalam satu wadah. Tidak hanya buku saja, dalam ajang ini, ada berbagai konten lain yang dipamerkan seperti lagu (audio), film (yang diangkat dari buku), serta konten-konten digital seperti e-book dan masih banyak yang  lainnya.

Tahun ini, The London Book Fair 2018 merayakan ulang tahunnya yang ke-47 dan mengangkat tema Taking Worlds Further Content Across Media. The London Book Fair 2018 akan diselenggarakan di Olympia, London pada tanggal 10 hingga 12 April 2018. Indonesia, sebagai salah satu negara yag ikut berpartisipasi, siap membawa beragam karya terbaik karya penulis-penulis kenamaan untuk segera dikenal dunia.

300 Buku dan 5 Film Terbaik Siap Dibawa ke The London Book Fair 2018

Laura Bangun Prinsloo, Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di LBF 2019 melalui Detik.com menuturkan bahwa akan 300 judul buku yang dibawa dari Indonesia untuk ditampilkan dalam The London Book Fair 2018. Buku apa saja yang masuk dalam 300 buku itu? Berdasarkan pemaparan Laura, sebagian besar judul terdiri dari buku fiksi, buku non-fiksi, buku komik, dan buku anak.

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya The London Book Fair 2018 tidak hanya terfokus pada karya berupa buku, tetapi juga karya-karya brilian lain, salah satunya adalah film. Tak mau ketinggalan, Indonesia juga akan hadir di sana dengan membawa 5 karya film terbaik ke ajang tersebut.

Salah satu syarat utama film-film yang dibawa untuk diputarkan di The London Book Fair 2018 adalah film tersebut haruslah merupakan film yang diangkat dari buku. Penasaran karya apa saja yang akan mewarnai layar The London Book Fair 2018 dari Indonesia?

Lima film yang akan diboyong  ke ajang  The London Book Fair 2018 adalah Laskar Pelangi (2008), Sang Penari (2011) yang diangkat dari buku Ronggeng Dukuh Paruk, Filosofi Kopi (2015), Dilan: Dia Dilan Tahun 1990 (2018), dan film pendek Laut Bercerita (2017).

Selain datang sebagai perwakilan dari country market focus, Indonesia juga hadir dengan membawa prestasi lain.  Prestasi ini datang dari Yayasan Lontar. Yayasan Lontar telah menjadi salah satu dari tiga nominator bagi penghargaan Literatur Translantion Initiative di ajang The London Book Fair International Excellence Awards 2018.

Di tahun 2019 kelak, sudah ada target yang dipasang. Setidaknya ada 50 judul buku yang ditargetkan terjual right-nya oleh Kepala Bidang Pemasaran di Komite Pelaksana Indonesia, Nung Atasana.

Selain pada buku, tentu ada harapan besar yang digantungkan terutama pada film-film adaptasi dari buku. Laura sebagai Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di LBF 2019 berharap setelah ini, film-film Indonesia juga bisa ditanyangkan dalam London Book and Screen Week 2019.

Semoga semua bisa terlaksana agar nama Indonesia semakin dikenal di mata dunia!

(sumber: londonbookfair.co.uk, hot.detik.com, liputan6.com, dan sumber lain dengan perubahan yang disesuaikan) 

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Indonesia, Negara Asia Tenggara Pertama yang Masuk Market Focus The London Book Fair 2018