Selamat ulang tahun, Surayah! Kamu tahu nggak kalau Pidi Baiq—penulis novel Dilan kesayanganmu—hari ini genap berusia 45 tahun? Apa saja, sih, yang kamu ketahui tentang Pidi Baiq, selain andil besarnya membawa sosok Dilan yang kini digandrungi semua orang? Berhubung ulang tahun surayah jatuh pada tanggal 8 Agustus, berikut ada 8 fakta spesial mengenai Pidi Baiq yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya.
Faktanya, kamu mungkin belum tahu kalau Pidi Baiq itu…
1. Mantan Dekan
Yap, percaya nggak percaya, Pidi Baiq ini memang bukan sembarang orang. Usut punya usut, Surayah memang pernah menjabat sebagai Dekan di ITB, kampus almamaternya. Dalam salah satu serial Drunken ia pernah bercerita bahwa tetangganya pun kerap kali tidak percaya dengan jabatannya tersebut. Mereka kadang berkomentar “masa iya orang seperti Pidi Baiq menjadi seorang dekan?”
Meskipun demikian, dulu memang Pidi Baiq kerap dipanggil Pak Guru, Pak Dekan, atau Pak Dosen oleh para tetangganya. Kini, selepas dari jabatan tersebut, Pidi Baiq lebih memilih menekuni dunia seni yang memang ia cintai.
2. Lulusan ITB
Meskipun kelihatannya suka nyeleneh dan asal-asalan, faktanya Pidi Baiq memang bukan orang sembarangan. Ia menekuni dunia seni sejak masa perkuliahannya dengan mengambil jurusan FSRD di Institut Teknologi Bandung. Setelah lulus pun, Pidi Baiq sempat bertualang ke luar negeri seperti Amsterdam, misalnya juga untuk belajar mengenai seni dan filsafat. Ada pun cerita ketika ia berada di luar negeri seperti dalam kisah Manuskrip Amsterdam salah satunya.
Lucunya, Pidi Baiq mengaku bahwa ijazahnya tidak pernah diambil dari ITB.
“Untuk kenang-kenangan bahwa aku pernah di sana” katanya setiap kali diundang dalam seminar yang diadakan di kampusnya tersebut.
3. Telah Menulis Banyak Buku (selain buku Dilan, tentu saja)
Bagi kamu yang hanya mengenal Pidi Baiq dari Dilannya, ini saatnya kamu kenal lebih dekat dengan Surayah melalui karya-karya lainnya. Apa saja buku yang sudah ditulis Pidi Baiq?
Serial Drunken yang menjadi debut awal yang membuat nama Pidi Baiq dikenal khalayak merupakan bagian yang jangan sampai ketinggalan untuk kamu baca, ya. Drunken Mama, Drunken Monster, Drunken Marmut, dan Drunken Molen. Meskipun tidak sefenomenal Dilan, serial Drunken terbilang berhasil karena telah beberapa kali dicetak ulang. Bagi kamu yang mau melihat kehidupan sehari-hari Pidi Baiq, kamu harus membaca buku ini!
Seri selanjutnya yang tidak perlu dipertanyakan lagi adalah Dilan. Dilan: Dia Dilanku Tahun 1990, Dilan: Dia Dilanku Tahun 1991, dan Milea: Suara dari Dilan adalah serial wajib yang harus kamu baca. Pokoknya, kalau sampai kamu belum baca, aduh, bisa-bisa kamu disisihkan dari pergaulan. Segera pinjam kalau memang belum beli!
Nah, buku lain yang tidak kalah penting adalah buku Hanya salju dan Pisau Batu, At-Twitter, S.P.B.U, Al-Asbun, dan yang terbaru Asbunayah. Kamu bisa mengoleksinya karena di mizanstore, semua tersedia. Buku-buku awal Pidi Baiq yang berupa komik juga barangkali dapat kamu baca karena sebelum membuat tulisan-tulisan yang kamu nikmati sekarang, Pidi Baiq memang dikenal sebagai pembuat ilustrasi buku-buku serta pembuat komik.
4. Menyukai Kung Fu
Kalau kamu adalah fans Pidi Baiq sejak lama, kamu pasti tahu serial Drunken yang menjadi debut awal Pidi Baiq. Tahukah kamu dari mana inspirasi kumpulan tulisan Pidi Baiq yang lucu, namun sarat makna tersebut? Diakui Pidi, ia sangat menyukai Kung Fu dan film Drunken Master.
Nah, serial Drunken yang ditulisnya pun terinspirasi dari film dan buku Kung Fu Drunken Master yang dibintangi Jackie Chan tersebut, lho. Buku yang ditulis dengan bahasa “sekenanya” dan tidak memerhatikan EYD—sekarang PUEBI—itu katanya ditulis seakan-akan ketika Pidi Baiq sedang mabuk. Jadi, wajar saja kalau bahasanya terkesal “seenaknya”. Masa, kamu mau memarahi orang mabuk?
5. Imam Besar The Panasdalam
Nah, meskipun tidak jadi mendirikan negara, The Panasdalam akhirnya berdiri sebagai sebuah band dan Pidi Baiq mengangkat dirinya sendiri sebagai Imam Besarnya. Tahukah kamu arti The Panasdalam?
(sumber gambar: http://ayahpidibaiq.blogspot.co.id)
The Panasdalam adalah serikat yang mengumpulkan orang dari berbagai agama dengan The akronim dari aTHEis, PA-nya dari PAganisme, NAS-nya dari NASrani, DA-nya dari Hindu budDA, LAM-nya dari isLAM. Hal itu dikutip langsung dari pernyataan Surayah yang menjelaskan mengenai Sejarah Berdirinya The Panasdalam dalam blog pribadinya.
Sebagai tambahan informasi, sebagai serikat yang didirikan tahun 1995, The Panasdalam kini bukan hanya berdiri sebagai sebuah band—yang lebih senang disebut bank, karena terasa seperti banyak uang—kini The Panasdalam Serikat juga memiliki institute, foundation, front pembela, majlis, palang merah, tentara, rumah penampungan, dan bahkan rumah makan. Kamu, kapan mau bergabung?
6. Suka Kue!
Terutama yang gratis! Eh, bukannya kita semua juga demikian?
Habis, setiap kali fan-fannya berniat menyambanginya di Rumah The Panasdalam dan ditanya “Yah, mau dibawain apa?” selalu dijawab dengan “Kue!”
Nah, mengenai kue apa yang jadi favorit Surayah, sepertinya semua kue ia sukai. Segala jenis kue, pokoknya! Sepertinya, mudah sekali membuat Surayah senang, ya?
7. Pernah Menjabat sebagai Walikota Bandung
Sebagai warga Ciwastra, Pidi Baiq jelas asli Bandung. Quote yang pernah ia tulis mengenai Bandung pun diabadikan oleh Pak Wali, Ridwan Kamil, untuk dipampang di bawah terowongan yang menghiasi jalan Asia-Afrika.
Pada saat Bandung berulang tahun di tahun 2014 yang lalu, Pidi Baiq sebagai warga pencinta Bandung, tentu ingin ambil bagian. Tidak tanggung-tanggung, ia meminta kepada pak wali untuk dijadikan sebagai walikota! Uniknya, Kang Emil, sapaan akrab untuk Pak Ridwan Kamil pun mengiyakan saja keinginan tersebut dan jadilah, Pidi Baiq pernah menjabat sebagai Walikota Kota Bandung selama 2 jam di Twitter!
Pidi Baiq menjadi Walikota Bandung (sumber gambar: http://ayahpidibaiq.blogspot.co.id)
8. Selalu Mem-followback followers-nya
Kamu mungkin bingung kalau melihat jumlah followers dan following di akun Twitter, Facebook, atau Instagram Pidi Baiq yang jumlahnya hampir sama. Lho, kok bisa hampir sama? Yap, tentu saja karena Surayah yang baik hati selalu mem-followback semua followers-nya.
Ketika itu, di masa-masa awal ketika followers akun @pidibaiq jumlahnya masih ribuan, seluruh followers yang meminta di-follow pasti di-followback oleh Surayah. Sekarang? Aduh, menjawab mention saja Surayah sering kelimpungan karena jumlah followers-nya yang jutaan. Bagaimana cara menanggapi semuanya?
Mudah-mudahan kamu selalu mengerti, ya. Surayah tangannya cuma 78. Dia belum tentu bisa menjawab semua mention yang mungkin ada puluhan ribu setiap detiknya. Mungkin ucapan selamat ulang tahun darimu juga belum sempat terbalas olehnya, tetapi yang penting doanya, kan?
beberapa mention ucapan ulang tahun Pidi Baiq (sumber: Twitter.com)
Selamat ulang tahun, Surayah. Semoga sukses selalu. Ditunggu karya-karya terbaik lainnya, ya.
(pop art banner created by: disifaris)