Acara KPCI yang dilaksanakan pada 26 Oktober-29 Oktober 2017 kemarin sukses mendulang antuliasme teman-teman tingkat Sekolah Dasar (SD). Terhitung, sebanyak 165 siswa partisipan hadir dalam acara yang dilakukan di Bogor, Jawa Barat. Bagaimana keseruannya?

Perayaan #SatuDekadeKPCI ini, para siswa dari 20 lebih provinsi dikumpulkan dalam satu tempat untuk melakukan konferensi serta mengikuti kegiatan dalam Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar 2017.

penghargaan bagi siswa dalam malam Apresiasi Sastra Siswa SD 2017 (image from http://sdmuhpurwo1.sch.id)

Awalnya, lomba Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar 2017 dibuka untuk seluruh peserta tingkat sekolah dasar dari seluruh Indonesia. Tercatat sebanyak  1.609 siswa mendaftarkan dirinya untuk turut andil dalam acara bergengsi ini. Naskah yang terkumpul  juga tak kalah fantastis jumlahnya. Terhitung ada 639 naskah yang masuk untuk kategori lomba menulis cerpen pemula, 191 untuk naskah kategori mendogeng, 442 untuk naskah kategori pantun, 287 untuk naskah kategori cipta syair, dan 50 untuk naskah untuk kategori cerpen tingkat penulis.

Satu Dekade KPCI

Acara Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) tak terasa sudah memasuki usia satu dekade sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008. Acara ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan penerbit Mizan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. KPCI juga merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia sebagai salah satu unit untuk menyampaikan pendapat, dan melatih anak-anak mengasah kemampuan literasinya.

Pada pertemuan ini, anak-anak berkesempatan untuk menyampaikan langsung hal-hal yang menurut mereka penting untuk dilakukan guna meningkatkan minat baca serta hal lain yang berkaitan dengan pengembangan literasi di Indonesia. Terdapat 4 rumusan ide yang dideklarasikan dalam konferensi 2017 ini, yakni

1. Membangun klinik BACOT atau baca dapat coklat dan teh hangat. Rekomendasi ini ditujukan kepada pemerintah.

2. Penerbit tidak hanya menerbitkan buku-buku di kota besar, tetapi di daerah terpencil Indonesia juga. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak penerbit.

3. Menyediakan perpustakaan yang nyaman dan hari baca buku. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak sekolah.

4. Orang tua membelikan buku secara rutin dan membuat ruang baca yang nyaman. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak orang tua.

suasana malam Apresiasi Sastra Siswa SD 2017 sebagai rangkaian dari KPCI (image from www.antaranews.com)

Menganggapi hal ini, CEO Mizan Yadi Saeful Hidayat yang juga sebagai pembina KPCI menyatakan bahwa sejauh ini rekomendasi hasil konferensi penulis cilik diakomodasi, seperti tahun 2016 salah satu rekomendasinya menyediakan tempat membaca yang memadai. Selain itu, rekomendasi yang dihasilkan Konferensi Penulis Anak selanjutnya akan diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ditindaklanjuti.

“Namanya yang konferensi anak-anak, jadi mereka menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan mereka,” tambah Yadi seperti yang dilansir dalam Antara News.

Tak hanya konferensi, pertemuan ini juga diselingi berbagai kegiatan lain macam perlombaan dongeng, pantun, cerpen, dan syair. Para penulis juga melakukan kunjungan wisata edukasi di Jungle Land. Pertemuan ditutup dengan malam penganugerahaan Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar 2017.

Diharapkan dengan dilangsungkannya acara semacam ini, tujuan untuk mengembangkan literasi dan kesusatraan kepada anak Indonesia sejak usia dini dapat segera tercapai.

“Anak-anak yang terpilih dalam kegiatan ini juga didapuk menjadi duta literasi Indonesia, seperti tahun lalu salah satu peserta yang menang dikirim ke Frankfrut Jerman mengikut pameran literasi dunia,” tambah Yadi.

Keren sekali, bukan?

Selamat, #SatuDekadeKPCI! Terus sebarkan semangat literasi kepada anak-anak sejak dini, ya!

(artikel diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
KPCI 2017: Mendulang Antusiasme dan Prestasi Siswa