Tujuh tahun sudah acara literasi terbesar di Indonesia Timur ini digelar. Tidak hanya dihadiri oleh penulis-penulis hebat dari segala penjuru Indonesia, teman-teman penulis dari luar Indonesia turut serta untuk ambil bagian. Maka begitulah, pesta untuk para pencinta sastra ini digelar selama 4 hari, hari-hari terbaik di bulan Mei tahun ini.
Lily Yulianti adalah penggagas Makassar International Writer Festival. Meskipun kini ia tinggal di Melbourne, Lily ingin tetap mengabdikan diri di tanah kelahirannya, Indonesia, khususnya Makassar. Gagasan untuk mendirikan Rumata’ Artspace pada tahun 2011 lalu disusul dengan keinginannya untuk menyenangkan para pencinta sastra, maka sejak itu pula MIWF dilaksanakan.
(image from kabaraustralia.com)
Lily tidak bekerja sendiri. Bersama temannya Riri Riza dan para penggiat seni dan literasi yang bertanah kelahiran di Makassar, seperti Aan Mansyur salah satunya, Lily berhasil membuat sebuah pesta sastra yang kini menjadi candu dan sangat ditunggu setiap tahunnya.
MIWF tahun ini mengusung tema: Diversity, kebersamaan dalam keberagaman. Tema yang sangat baik mengingat baru-baru ini terdapat berbagai isu perpecahan karena perbedaan. Apakah perbedaan harus selalu memisahkan? Bukankah hidup bersama dalam keberagaman adalah semboyan hidup dari para pendahulu yang harusnya masih diyakini sampai hari ini?
“Melalui serangkaian panel diskusi, lokakarya, pertunjukan dan pembacaan karya seta forum terbuka, festival ini mengeksplorasi berbagai isu seputar keragaman di indonesia dan di dunia,” ujar Irmawati Puan Mawar selaku Media Officer Rumata’ Artspace, Senin 15 Mei 2017 lalu.
Mudah-mudahan MIWF 2017 ini mampu menjadi wadah untuk menguatkan kembali rasa persatuan melalui cinta, seni, dan sastra.
Rangkaian Acara MIWF 2017
Tidak ada satu hari pun yang akan terlewat dengan sia-sia dalam MIWF 2017 ini. Selama 4 hari penuh, seluruh pencinta literasi akan dimanjakan dengan kegiatan-kegiatan menarik yang akan berlangsung sejak pagi hari sampai malam hari. Acara peluncuran buku (book launching), pemutaran film-film terbaik (screening movie), pembukaan Manuskrip Sapardi, pembacaan puisi, workshop menulis, dan masih banyak kegiatan menarik lainnya akan menjadi hiburan tersendiri bagi para pencinta sastra.
Jadwal lengkap mengenai rangkaian acara MIWF dapat disimak melalui laman https://makassarwriters.com/.
Mereka yang Turut Ambil Bagian
Tak ramai acara pesta tanpa nama-nama ini hadir untuk ewarnainya. Nama-nama yang berikut pasti tidak asing lagi di telinga teman-teman pencinta sastra. Sapardi Djoko Damono, Aan Mansyur, Ika Natassa, Clara Ng, Budi Darma, sudah dipastikan akan hadir untuk mengisi acara. Ada pula penulis yang mungkin tidak disangka-sangka seperti Pak Bondan Makyus alias Bondan Winarno. Yap, ia akan datang untuk lauching bukunya, bukan buku tentang kuliner melainkan sebuah novel berjudul Petang Panjang di Central Park. Ada pula Lala Bohang yang sebelumnya sukses membuat perasaan para pembacanya campur aduk melalui The Book of Forbidden Feelings yang kini hadir membawa karya baru The Book of Invisible Questions. Masih banyak peluncuran buku-buku terbaik dari para penulis terbaik yang akan diikuti dengan diskusi singkat dari para penulisnya.
Adapun teman-teman dari luar yang akan hadir dan mengisi acara seperti Gorrilot Benedicte, Violet Rish, Heyward Mark, dan masih banyak yang lainnya yang akan hadir pada 17—21 Mei, nanti. Ada pula teman-teman komunitas yang turut hadir mewarnai acara seperti Papermoon Theathre Yogyakarta dan Tobucil Bandung yang hadir pada 14—16 Mei 2017 sebagai tamu pembuka. Untuk menjadi penutup yang manis pada 21 Mei 2017 nanti Ari Reda akan dihadirkan dalam Konser Reformasi.
Sudah terbayang, ya betapa serunya acara MIWF 2017 ini! Yuk rayakan bersama dan, oh, selamat hari buku nasional juga!
(banner image from https://makassarwriters.com/)
Pingback: Kaleidoskop 2017 – Mizanstore Blog