Saat ini, pendidikan anak usia dini telah mendapat perhatian yang cukup besar. Orang tua muda berbondong – bonding memasukkan anak mereka ke sekolah yang menyelenggarakan pendidikan Pra-TK.  Berbagai pilihan metode pengajaran yang ditawarkan seringkali membuat para orang tua kebingungan memilih. Usia emas anak yang sangat penting bagi perkembangan masa dewasanya menjadikan pemilihan metode belajar  yang tepat sebagai sesuatu yang krusial.

Ilmu Pengetahuan Semakin Maju

Ilmu pengetahuan semakin maju, hal ini membuat cara – cara belajar zaman kakek nenek dianggap sudah terlalu kuno dan tak lagi relevan untuk diterapkan di masa sekarang.  Ada banyak jenis pengajaran yang masuk ke Indonesia saat ini. Masing – masing menawarkan keunggulan yang berbeda. Untuk memilih yang terbaik tentu orang tua harus mengenal konsep dan sasaran dari metode – metode tersebut, salah satunya adalah Metode Sentra.

Metode Sentra atau Beyond Centres and Circle Time (BCCT) adalah sebuah model kurikulum pendidikan anak usia dini yang dirancang oleh Pamela C. Phelps, Ph.D., di Florida, Amerika Serikat. Melalui Metode Sentra, guru memberikan rangkaian aktifitas untuk memfasilitasi kemampuan anak sesuai tahapan perkembangannya. Guru menempatkan diri sebagai penyokong aktifitas sehingga metode ini bersifat indirect teaching dan student centred.

Menurut Wismiarti Tamin, sentra adalah sebuah wadah abstrak (RhenaldKasali, 2019). Di dalamnya berisi berbagai kegiatan yang menjadi saran perkembangan anak untuk mencapai tujuan proses belajar. Pada anak usia dini, kegiatan bermain dalam Metode Sentra dibagi menjadi tiga jenis: bermain sensori motoris, bermain peran dan bermain pembangunan.

Rhenald Kasali, dalam bukunya yang berjudul Sentra: Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia Dini Demi Masa Depan Cemerlang, menyebutkan bahwa ada tujuh jenis Sentra, yaitu;

  1. Sentra Bahan Alam

Dalam sentra ini anak – anak dibebaskan untuk bereksplorasi dengan bahan yang ada melalui panca indranya. Tidak ada batasan bagi anak dalam proses belajar walaupun terkesan “berantakan”.

  1. Sentra Seni

Inti dari sentra ini adalah memberikan kesempatan anak untuk bermain bereksperimen dengan bahan dan alat seni. Dari situ diharapkan anak dapat mewakilkan pikiran dan idenya sehingga kreatifitas serta kemampuan motorik halusnya akan terlatih.

  1. Sentra Balok

Sentra ini menggunakan balok dan media lainnya agar anak dapat membangun obyek tiga dimensi. Hal ini dimaksudkan agar anak dapat berpikir dengan lebih terstruktur.

  1. Sentra Persiapan

Sentra Persiapan adalah tempat yang secara khusus berisi kegiatan belajar mengajar pada umumnya, seperti Matematika, membaca, dan menulis.

  1. Sentra Iman dan Takwa

Di sentra ini anak diajarkan mengenai aturan  agama dan bagaimana menjalankan aturan tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

  1. Sentra Bermain Peran Besar

Melalui bermain peran pada sentra ini, anak – anak diharapkan dapat belajar mengenai adaptasi dan interaksi sosial yang bermanfat.

  1. Sentra Bermain Peran Kecil

Di sini anak – anak menggunakan media lain untuk bermain peran, seperti boneka dan miniatur, dengan tujuan agar anak dapat melihat dari sudut pandang orang lain dan berpikir abstrak.

Sentra sebagai metode pembelajaran sudah diterapkan di banyak sekolah di Indonesia. Banyaknya informasi yang berseliweran saat ini  justru membuat konsep sebenarnya dari Metode Sentra menjadi bias. Penggambaran di atas mungkin sedikit banyak dapat menjadi perkenalan orang tua dengan metode ini dan mempermudahkerja orang tua dalam menentukan pilihan sekolah bagi si buah hati.

 

Mela/ Penerbit Expose

Bagikan ke Sekitarmu!
Mengenal Metode Sentra: Bermain Sambil Belajar
Tag pada: