Fenomena pembajakan bukanlah sesuatu yang baru terjadi kemarin sore. Sebelum era digitalisasi meluas seperti sekarang ini, setiap satu buku cetak yang baru diterbitkan, boleh jadi dalam hitungan jam sudah muncul cetakan bajakannya. Kini, setelah era digitalisasi masih terjadikah pembajakan ini?

“Di Indonesia, para pembajak diperkirakan telah menggarong 30 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar 397 miliar rupiah pada 2006. Buku-buku yang mereka andalkan antara lain Kamus Indonesia-Inggris dan Kamus Inggris-Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily, teks-teks perkuliahan rumpun sains dan teknologi, serta novel-novel populer.” Dea Anugerah dalam artikel Berkebun di Tekuk Penulis, 2016 dalam Tirto.id.

Fakta mengejutkan berupa angka kerugian akibat pembajakan ini  di atas terjadi di tahun 2006 atau sekitar  12 tahun silam dan dipublikasikan pada tahun 2016 lalu.

Hal ini menandakan bahwa pembajakan buku belum berhenti. Lihatlah betapa besar kerugian yang dialami akibat pembajakan yang terjadi. Memang, saat ini belum ada angka terbaru yang dirilis perihal besarnya kerugian yang diakibatkan oleh pembajakan. Tetapi, bukan tidak mungkin angkanya menjadi jauh lebih tinggi, bukan?

Mengikuti Perkembangan Zaman, Meluncurkan E-book sebagai Penyeimbang Buku Cetak

Seiring dengan semakin berkembangnya digitalisasi, masyarakat cenderung ingin segala hal dapat dilakukan dalam satu waktu. Kegiatan membaca misalnya, masyarakat tentu berharap semua bisa dilakukan di dalam satu layar dengan alasan kepraktisan. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan terciptanya buku digital yang dikenal juga dengan sebutan e-book.

contoh tampilan e-book Mizan Grup dalam Google Play Books (template gambar dari freepik.com)

Kehadiran e-book diharapkan mampu menanggulangi berbagai pemasalahan sekaligus. Pertama, masalah sulitnya mengakses buku cetak. Kedua, alasan kepraktisan agar satu  rak koleksi buku yang diperlukan dapat ditampung dalam satu gawai saja. Ketiga, kehadiran e-book diharapkan mampu menjadi salah satu langkah untuk menanggulangi permasalahan pembajakan buku yang masih marak terjadi.

Salah satu upaya yang ditawarkan Google adalah Google Play Books yang diperkenalkan sejak tahun 2012. Google Play Books diperuntukan sebagai salah satu wadah resmi untuk menjual buku digital. Melalui Google Play Books, kamu akan memeroleh buku-buku original yang biasa kamu dapati dalam bentuk cetak, kini telah mengikuti perkembangan zaman, berubah dimensinya ke bentuk digital.

Melawan Pembajakan Buku Digital dengan E-book Original

Pihak penerbit yang kehadirannya tidak terlepas dari produksi sebuah buku harus mengambil peran pertama sebagai pencegah pembajakan buku, baik buku cetak maupun dalam hal ini buku digital. Mizan Group sebagai salah satu penerbit terbesar di Indonesia melakukan upaya melalui inisiatif digital dengan memproduksi buku digital original sebagai salah satu langkah penting mencegah adanya pembajakan. Buku digital original ini dijual di Google Play Books sehingga pembaca dapat dengan mudah mengaksesnya di semua gawai selama pembaca masuk (log in) ke akun Google yang dimiliki.

Sedikit flashback ke belakang, inovasi digital (Mizan Digital Initiative) sebenarnya sudah dilakukan Mizan Grup jauh sebelum permasalahan mengenai pembajakan buku menjadi seluas sekarang ini.

Mizan Grup telah berinovasi dalam mendigitalisasikan buku-bukunya sejak tahun 2010. Selanjutnya, mulai 2012  Mizan Grup mulai menjalin kerja sama dengan Google mengenai buku-buku digital ini. Pada awalnya, bentuk kerja samanya hanya berupa pemenuhan buku-buku tertentu untuk menjadi koleksi perpustakaan digital Google. Perpustakaan digital yang dimaksud masih punya hubungan erat dengan Google Books Search dan Google Scholar yang masih bisa diakses hingga hari ini.

Selanjutnya, Google merilis Google Play Books sebagai bagian dari Google Play yang menjadi wadah penjualan buku-buku digital yang terjamin orisinalitasnya. Mengenai jaminan ini, Google menggaet semua penerbit untuk turut bekerja sama mewujudkannya. Mizan Grup menjadi salah satu grup penerbit tersebar yang mengambil langkah cepat untuk langsung berkontribusi sejak awal.

Kini, semua koleksi buku cetak dari penerbit Mizan Grup dapat kamu koleksi juga dalam bentuk e-book-nya di Google Play Books. Pembaca tak perlu takut mengenai orisinalitasnya, karena buku-buku tesebut telah dilindungi oleh DRM (Digital Right Management).

INFO ISTIMEWA: SEMUA E-BOOK DISKON 35%

Dalam rangka merayakan Milad ke-35 Mizan, dengan mengusung tema “Dari Nusantara Mencerahkan Semesta”  kami memberikan penawaran istimewa untuk semua pembaca. Semua e-book dari penerbit Mizan Grup yang ada di Google Play Books akan mendapat potongan harga spesial sebesar 35%. Promo ini berlaku sejak tanggal 24 hingga 31 Maret 2018. Klik di Google Play Books Mizanstore Diskon Milad 35% dan dapatkan promo menariknya, sekarang!

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Mizan Melawan Pembajakan dengan Buku Digital Original