Kamu sudah membaca buku Self Driving? Buku itu dikerjakannya dalam waktu yang tidak singkat. Ada satu bab dalam buku ini yang ditulis oleh Rhenald Kasali dalam perjalanan menuju Benua Eropa (Agustus 2012). Bab itu berjudul “Self Dicipline (Disiplin Diri)”. Seperti apa kisahnya, simak selengkapnya 🙂

Menambah Perjalanan untuk Menulis

Saat itu dia akan mewisuda mahasiswa-mahasiswanya yang telah menyelesaikan program MBA bekerja sama dengan Universitas Piere Mendez Grenoble yang terletak di kaki Gunung Alpen, di wilayah Lyon, Prancis. Perjalanan itu sendiri hanya memakan sekitar 4-5 hari, tetapi dia menambah perjalanan itu selama beberapa hari untuk melanjutkan menulis buku Self Driving ini.

Ditulis dengan Kertas Polos dan Blocknotes
Mungkin sebagian orang berpikir buku ini ditulis di atas meja tulis yang dilengkapi oleh alat-alat ketik modern berupa komputer dengan jadwal yang teratur. Itu keliru! Buku ini ditulis di sepanjang perjalanan dengan menggunakan kertas polos dan blocknotes yang dia bawa dari Jakarta dan sekitar 30 isi bolpoin uni-ball Signo yang seakan tak pernah berhenti dipakai sejak pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.
sumber: penerbit Expose

Tak Mendiamkan Waktu Kosong Hilang

Rhenald tidak pernah mendiamkan waktu-waktu kosong hilang begitu saja. Di atas bus wisata, dalam kereta api, atau di tempat-tempat umum, dia selalu membaca dan menulis sambil bercengkerama. Ketika menulis Bab 6, “Self Dicipline (Disiplin Diri)”, saat itu dia baru saja meninggalkan Heidiland yang jaraknya sekitar 30 menit dari negara terkecil ke-4 dunia, Liechtenstein. Deretan rumah-rumah gunung dan rumah-rumah desa yang dipenuhi domba, sapi perah, dan ladang-ladang gandum yang indah membantu mood–nya untuk menyelesaikan buku ini.

Disiplin Mengantarkan ke Garis Finish

Apakah disiplin mengeksplorasi konsep-konsep kehidupan dan manajemen seperti ini bisa dilakukan tanpa keseriusan menulis dan tanpa self discipline? Rasanya tidak. Menurut Rhenald, hanya disiplinlah yang mengantarkan seseorang hingga ke garis finish secara terhormat.

sumber: penerbit expose

Namun, apakah yang membuat buku ini mengalir begitu deras? Rhenald pun menjawab, “Saya kira saya tak mempunyai hal lain yang lebih penting selain prinsip yang dianut para samurai: self discipline, fokus, dan nilai-nilai kehormatan.”

Rhenald melanjutkan, buku ini mengalir deras juga karena “Ada yang mengatakan ‘practice makes perfect’. Ya, ini ada benarnya, orang-orang yang terus melatih diri akan meraih kesempurnaan. Tetapi Twyla Tharp menyangkalnya. Ia menandaskan, hanya ‘perfect practice’-lah yang menghasilkan karya-karya hebat. Dan orang-orang seperti inilah yang kelak meraih keberuntungan. Seperti kata Senecca, ‘Luck is somewhere when opportunity meets preparation’.”

Disadur dari buku Self Driving, karya Rhenald Kasali.

Melati & Gendhis/ Expose & Mizanstore

Bagikan ke Sekitarmu!
Perjalanan Menulis Buku Self Driving