Shakespeare pernah berkata “apalah arti sebuah nama?” Sebuah ungkapan yang boleh jadi dibenarkan, namun tidak 100% dapat diiyakan. Dalam berbagai budaya, khususnya di Indonesia, pemberian nama kepada anak, misalnya, bisa menjadi ritual penting nan krusial karena akan berdampak besar pada anak. Buktinya?

Tidak sedikit orang yang mengubah namanya ketika dewasa, menggunakan nama panggung (bagi artis) atau nama pena (bagi penulis). Alasan pengubahan nama juga beragam: Keberatan nama sehingga jadi sakit-sakitan, atau nama yang membawa sial juga bisa jadi alasan utama.

Bicara soal pemberian nama, baiknya selalu gunakan kamus sebagai pedomannya. Manakala salah memberi nama, artinya bisa berbeda. Alih-alih menjadi doa, nama itu bisa berbalik “membawa sial” seperti alasan yang sudah-sudah.

 

Misalnya seperti Bu Tini yang lahir di era tayangan masak-memasak koki andalan, Rudi Choirudin setiap hari di layar kaca. Ketika hamil, Bu Tini selalu mengelus perutnya, berharap anaknya kelak dapat menjadi koki seperti Rudi. Seiring berjalannya waktu, setelah sembilan bulan berlalu, lahirlah anak lelaki yang diidamkannya itu.

Untuk sedikit membedakan nama dengan sang koki, Bu Tini memberi tambahan huruf “n” di belakang nama anaknya. Maka, dipanggilah anak itu dengan nama Rudin.

Waktu terus bergulir, Rudin tumbuh menjadi pekerja keras. Ia membanting tulang, sampai lenjar di sekujur badan. Sayangnya, Rudin tetaplah Rudin. Seberapa pun ia berusaha, ia tetaplah miskin.

Jangan-jangan ini karena nama? Sebab Rudin dalam kamus memang memiliki arti ‘sangat miskin’. Kasihan, Rudin.

 

Sulit menggunakan kosakata bahasa Indonesia? Coba saja masukan ke dalam cerita. Seperti cerita Rudin, kamu jadi tahu apa maknanya. #KamisBahasa

Kosakata dan Arti

Rudin a Jk miskin sekali: menjadi — setelah rumah serta harta bendanya terbakar

Lenjar a ark sangat penat; sangat capai

 

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Rudin yang Sangat Miskin