Masyarakat pada umumnya jarang memerhatikan pentingnya tanda baca. Sampai pada suatu ketika, terbukti bahwa tanda baca mampu menyelamatkan hidup seorang anak, menyelamatkan seorang ibu, bahkan mungkin menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia di dunia.

Tanda koma (,) sebelumnya telah berhasil menyelamatkan Henry dan Donna dari sangkaan kemiripannya dengan seekor anjing (baca artikel: Mengenal Fungsi Tanda Koma (,)). Kini, kemampuannya kembali dibuktikan dengan caranya menyelamatkan jiwa manusia.

Jangan pernah merasa terlalu repot untuk membubuhkan tanda baca, baik melalui tulisan formal seperti makalah, proposal ataupun dalam tulisan singkat seperti pada pesan WhatsApp.

“Ayo kita makan Ibu!”

Pada saat makan siang, sebuah pesan singkat dikirimkan oleh Henry kepada seluruh anggota keluarga dalam grup WhatsApp. Kira-kira, bagaimana tanggapan seluruh anggota keluarga mengenai pesan tersebut?

Barangkali untuk beberapa orang, tidak ada yang salah dalam kalimat itu. Sayangnya, kalimat seperti itu dapat membahayakan seluruh dunia!

aw

ilustrasi makan (image from pixabay.com)

Apabila pada suatu saat di kemudian hari, seluruh anggota keluarga Ibunda Henry ditemukan tewas dimutilasi seperti pada kasus tempo hari yang sempat heboh (Baca: Kasus Sumanto yang memakan manusia), Henry bisa dituduh sebagai tersangka utama melalui pesan singkat tersebut. Betapa tidak? Dalam kalimat tersebut jelas dinyatakan bahwa Henry mengajak seluruh anggota keluarga untuk memakan ibunya sendiri! Ngeri!

Jika diuraikan kata per kata, maka deskripsinya adalah sebagai berikut.

Kalimat “Ayo kita makan Ibu!” merupakan kalimat ajakan yang ditandai dengan kata “ayo” dan tanda seru (!) di akhir kalimat. Kemudian, kata “kita” adalah subjek yang menandakan ajakan Henry berserta semua orang yang ada di grup WhatsApp untuk makan bersama. Terakhir, kata kerja (verba) “makan” dalam kalimat tersebut memiliki objek “Ibu”. Hal ini menandakan bahwa objek yang akan dimakan Henry bersama seluruh anggota keluarganya adalah “Ibu” yang disebut dalam kalimat tersebut. Bukan main!

Apa yang akan terjadi, jika pada kalimat diberikan tanda baca koma (,) secara tepat, yakni sebelum kata “Ibu”?

“Ayo kita makan, Ibu!”

Pada kalimat tersebut, kata “Ibu” bukan berfungsi sebagai objek dari kata kerja ”makan” melainkan berfungsi sebagai kata sapaan. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI, 2016: 40), tanda baca koma digunakan sebelum kata sapaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan pada saat membaca kalimat. Tanda baca koma (,) memiliki fungsi hampir mirip dengan tanda titik (.), yakni memberi jeda ketika seseorang sedang membaca. Bedanya, tanda baca koma (,) menandakan jeda atau perhentian sementara, sedangkan tanda baca titik (.) menandakan perhentian terakhir. Jadi, dengan adanya tanda baca koma dalam kalimat tersebut, pembaca akan memberi jeda setelah kata makan dan sebelum kata Ibu. Dengan demikian, alih-alih memakan si Ibu, Henry sesungguhnya hanya ingin mengajak Ibu untuk makan bersama.

family-eating-at-the-table-619142_960_720

ilustrasi makan bersama (image from pixabay.com)

Seluruh penjelasan yang telah diuraikan menandakan pentingnya tanda baca koma (,) dalam sebuah kalimat seruan. Pastikan Anda selalu memerhatikan hal penting ini, ya. Satu saja tanda baca yang tertinggal, Anda bisa membahayakan banyak orang. #KamisBahasa

image.php

use a comma (image from topszotar.hu)

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Tanda Koma (,) Selamatkan Jiwa