Tahukah kamu bahwa draf Teks Proklamasi yang dibacakan Bung Karno di depan seluruh rakyat Indonesia sempat hilang? Selain itu, apa kamu tahu kalau bendera merah putih terbuat dari kain seprai dan tenda pedagang soto? Pengetahuan unik apalagi yang belum kamu ketahui tentang detik-detik bersejarah di Indonesia ini?

Simak 5 Fakta Unik Jelang Proklamasi yang mungkin tidak kamu pelajari di sekolah. Ini, yuk!

1. Bung Karno Tidak Puasa Saat Membacakan Teks Proklamasi

Seperti yang kita ketahui bersama, hari proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 jatuh pada bulan Ramadan. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa pada saat itu, Bung Karno, Sang Proklamator tidak berpuasa?

bung-karno-saat-membacakan-teks-proklamasi_20150818_162602

Bung Karno membacakan Teks Proklamasi (image from tribunnews.com)

Bung Karno sempat bersantap sahur bersama Bung Hatta di rumah Laksamana Maeda. Akan tetapi, pagi harinya dokter melarang Soekarno untuk berpuasa oleh sebab Bung Karno diduga menderita gejala malaria tertian. Bung Karno kemudian disuntik dan minum obat, serta beristirahat sehingga sudah cukup fit untuk membacakan Teks Proklamasi di pagi hari.

2. Bendera Merah Putih dari Seprai dan Kain dari Pedagang Soto

Percaya nggak kalau bendera merah putih terbuat dari kain seprai dan kain milik pedagang soto? Faktanya, hal ini memang betul terjadi, lho! Ibu Fatmawati, Istri Bung Karno memang sudah menjahit bendera merah putih sejak 16 Agustus 1945. Akan tetapi, bendera berukuran 50 cm itu dianggap terlalu kecil.

bendera

Pengibaran Bendera Merah Putih (image from intisari.grid.id)

Alhasil, Ibu Fatmawati membongkar lemari dan menemukan selembar kain seprai putih. Untuk kain merahnya, kebetulan Lukas Kastaryo pedagang soto keliling lewat sehingga dari sana Bu Fatmawati memeroleh kain merahnya. Bendera baru berukuran 276 x 200 cm berhasil dikibarkan pada 17 Agustus 1945 di tiang bambu sederhana.

3. Draf Proklamasi Hilang!

Wah, kehilangan draf di laptop saja deg-degan, apalagi kehilangan draf penting seperti Teks Proklamasi, ya. Tapi, betul, lho! Waktu itu, draf Teks Proklamasi yang ditulis tangan di secarik kertas ini memang sempat hilang. Beruntung, wartawan BM Diah berhasil menemukannya di tempat sampah.

teks proklamasi asli

draf Teks Proklamasi (image from berpendidikan.com)

Nah, BM Diah menyimpan draf tersebut dan baru mengembalikannya pada 29 Mei 1992. Artinya, draf Teks Proklamasi sempat hilang selama 46 tahun 9 bulan dan 19 hari! Wow.

4. Negatif Film Upacara Proklamasi “Ditanam” di Bawah Pohon

Frans Mendoer adalah tokoh yang seharusnya tidak terlupakan dalam sejarah Indonesia. Ia adalah sosok yang mengabadikan jalannya upacara proklamasi. Ketika upacara selesai diadakan, Frans didatangi tentara Jepang untuk merampas negatif film yang dimiliki Frans. Beruntung Frans yang panjang akal berhasil menyembunyikannya di bawah pohon di halaman kantor Harian Asia Raja.

Frans-Mendoer

Frans Mendoer, fotografer Upacara Proklamasi RI (image from http://baltyra.com)

Ah, andai waktu itu negatif film tersebut betul dirampas tentara Jepang, kita tak akan bisa melihat momen dramatis peristiwa proklamasi yang bersejarah. Terima kasih, Frans!

5. Gelar Proklamator didapat Bung Karno dan Bung Hatta, 41 Tahun Setelah Kemerdekaan

soekarno

Bung Karno dan Bung Hatta (image from bombastis.com)

Fakta ini mungkin mencengangkan karena sebagian besar kita mengetahui bahwa gelar proklamator jelas patut disematkan pada Bung Karno dan Bung Hatta. Akan tetapi, gelar tersebut hanya diberikan oleh rakyat Indonesia, dengan tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah. Setelah 41 tahun merdeka, atau tepatnya pada tahun 1986, gelar ini secara resmi disematkan pada presiden dan wakil presiden pertama RI tersebut.

Fakta unik apalagi yang kamu ketahui tentang Sejarah Indonesia? Banyak membaca supaya banyak tahu, yuk!

(terinspirasi dari artikel National Geographic yang berjudul “Yang Tercecer di balik Proklamasi”  dengan penyesuaian)

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
5  Fakta Unik Proklamasi yang Tidak Kamu Pelajari di Sekolah