Adakah yang kau cari-cari di dalam kehidupan? Ketenangan hati, ketenangan jiwa, kerinduan kehadiran Tuhan. Di mana? Di mana? Di mana bisa didapat semuanya?

“Tuhan ada di dalam dirimu,” kata Rumi.

Siapa Rumi?

Nama lengkapnya adalah Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin Al-Khattabi Al-Bakri. Rumi lahir di Afganistan pada 6 Rabiul Awwal 604 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 30 September 1207 M. Ayahnya adalah keturunan Abu Bakar bernama Bahauddin Walad, sedangkan ibunya berasal dari kerajaan Khwarazm.

Rumi adalah sosok pribadi yang abadi. Sejak tahun 1207 sampai kini, Rumi dan syairnya masih terus dikaji. Kedahsyatan diksi, kedalaman makna, semua yang diucap adalah cinta. Semua syair Rumi adalah tentang cinta. Inilah potongan syair-syair syahdu mengenai manusia dan apa yang dicarinya  selama ini.

“Kau berjalan ke sana kemari menungang kudamu, dan bertanya ke setiap orang ‘Mana kudaku?’”

 “Kita mencari-Nya di sana-sini, padahal sedang menatapnya lurus-lurus.

Duduk di sisi-Nya, kita bertanya: ‘Wahai kekasih di mana sang kekasih?”

“Berhentilah mencari bebungaan di luar sana, ad ataman di rumahmu sendiri.”

“Wahai para pencinta, mau ke mana kalian? Siapa yang kalian cari? Kekasihmu ada di sini.”

“Yang kau cari, mencarimu.”

“Kaucari Tuhan, itulah masalahnya. Tuhan dalam dirimulah yang sedang mencarimu.”

Rumi telah mencapai suatu titik di mana ia memahami bahwa sejatinya Tuhan tidak pernah pergi ke mana-mana. Tuhan berada di dalam diri kita. Ia tidak pernah pergi pun meninggalkan kita sekali pun kita berlumur dosa. Rumi dan ajaran sufinya, lahir bersama dengan syair-syairnya yang begitu dipuja. Semua yang terucap adalah cinta.

Jalaluddin Rumi tidak pernah menuliskan puisi dan syair yang diucapkannya. Darwisy si pandai-emas yang memiliki daya ingat dan pendengaran yang tajam yang membantu mengabadikan syair dan puisi Rumi.

p01xcznd

Jalaluddin Rumi (image from bbci.co.uk)

Kepergian Rumi

Dunia dirundung duka mendalam ketika pada 17 Desember `1273, Rumi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Bukan hanya kaum muslimin yang menangisi kepergiannya. Para pemeluk agama lain seperti agama Kristen turut menangisi kepergian guru yang pandai dan bijak itu.

Dalam masa kepenyairannya yang tergolong singkat, karya-karya yang dilahirkan Rumi luar biasa banyaknya. Dalam waktu kurang lebih 27 tahun, Rumi telah menulis tak kurang dari 34.662 bait sajak yang terkumpul dalam Matsnawi (6 jilid). Di dalamnya terdapat pula parabel dan kisah-kisah binatang, di samping uraian-uraian tasawuf dalam bentuk kias-kias puitik.

Syair-syairnya diterjemahkan ke berbagai bahasa. Dalam buku Belajar Hidup dari Rumi, terdapat potongan syair-syair yang awalnya sudah diterjemahkan dari bahasa Persia ke bahasa Inggris dari buku Mystical Poems of Rumi yang ditulis oleh A.J. Arberry tahun 1968.

Kini, edisi terjemahan dalam bahasa Indonesianya bisa dimiliki dalam boxset Limited Colector Edition yang ditulis oleh Haidar Bagir. Boxset ini terdiri atas dua buku, yakni Belajar Hidup dari Rumi dan Meneguk Cinta Rumi. Dapatkan harga spesialnya di mizanstore.com. Pesan segera, jangan sampai kamu melewatkan koleksi berharga ini. Kamu bisa mendapatkan promo edisi terbatas ini hanya sampai 24 Maret 2017.

 

boxset rumi

(banner image from www.youtube.com)

Bagikan ke Sekitarmu!
Keteduhan dalam Serpihan Rumi