Betul bahwa di era serba digital, hampir segala aspek dalam kehidupan mengalami digitalisasi. Tak banyak lagi orang yang antre sale di mall karena sale di online shop lebih mudah dan dapat dilakukan di mana saja. Akan tetapi, apakah betul semua bisa terganti dengan digitalisasi?
Tentu saja kita harus terbiasa dengan adanya perubahan, tetapi tak dapat dimungkiri, masih ada sebagian orang yang merasa ada hal-hal yang “lebih enak tradisional” daripada digitalnya. Misalnya, kepemilikan kalender cetak! Lho, memang apa bedanya kalender cetak dengan kalender digital?
1. Tanggal Merah atau Hari Libur Nasional
Coba cek smartphone-mu sekarang. Bisa dipastikan, semua ponsel pintar itu dilengkapi aplikasi kalender, bukan? Tentu saja karena itu menjadi semacam pengaturan wajib yang biasanya dibekali di hampir semua ponsel yang ada saat ini. Kamu bahkan dapat melihat kalender di tahun 3069 jika kamu mau!
Akan tetapi, sangat disayangkan karena sebagian besar kalender yang tersedia otomatis secara digital itu tidak semua dilengkapi dengan tanggal penting. Lagipula, jika pun ada, biasanya hanya tanggal hari besar internasional saja seperti tanggal 1 Januari. Bagaimana kita—orang Indonesia yang pada umumnya sangat menyukai tanggal merah—dapat mengecek hari libur nasional lainnya?
ilustrasi kalender cetak yang biasanya dilengkapi tanggal merah (image from http://indopos.co.id/)
Itulah fungsi kalender cetak! Kalender cetak memang biasanya hanya diproduksi di hari-hari akhir menjelang pergantian tahun sebab beberapa tanggal memang harus disesuaikan dan baru bisa diprediksikan tanggal merahnya minimal satu tahun sebelumnya. Dengan begini, akurasi tanggal merah atau hari libur nasional bisa lebih tepat dilihat di tahun selanjutnya.
2. Dapat “dicoret” dan “ditandai”
Sebagian orang ternyata lebih merasakan pengalaman yang nyata ketika mencorak-coret dengan tulisan tangan daripada mengetik untuk menandai tanggal penting. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan kegiatan “menulis”, “mencoret”, dan “menandai” dengan pulpen atau pensil lebih “nyata” sehingga lebih mudah diingat. Hal ini tentu hanya bisa dilakukan dengan kalender tercetak, bukan?
ilustrasi kalender cetak yang lebih mudah “ditandai” (image from pexels.com)
3. Mudah Dilihat
Untuk melakukan pengecekan tanggal penting, berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk membukanya di ponselmu? Kamu perlu membuka kunci ponsel dengan memasukkan kata sandi terlebih dahulu, mencari aplikasi kalender, kemudian baru membuka tanggal penting yang kamu butuhkan. Berapa detik waktu tercepatmu? 3 detik?
ilustrasi kalender cetak yang bisa diletakkan di mejamu
Apabila kamu memiliki kalender meja yang kini tersedia persis di sampingmu, bukankah kamu hanya perlu waktu kurang dari 1 detik untuk melihat tanggal yang kamu inginkan?
4. Desainnya unik
Kalender digital yang biasanya tersedia secara otomatis di laptop, PC tablet, atau ponsel pintarmu biasanya hanya memiliki format yang standar. Hanya tabel dengan angka, nama bulan, tahun, dan hari. Mungkin kamu dapat mengunduh aplikasi kalender tertentu untuk mendapatkan desain kalender sesuai kemauanmu, tetapi betapa repotnya hal itu?
ilustrasi desain standar kalender digital yang biasa ada di ponselmu (image from pexels.com)
Di sisi lain, desain kalender yang tercetak biasanya sangat beragam. Beberapa toko online bahkan memberikannya secara cuma-cuma kepada loyal customer-nya untuk mendapatkan kalender dengan dengan yang unik. Salah satunya seperti Kalender Meja Gratis yang bisa kamu dapatkan hanya dengan belanja 2 buku di Mizanstore. Secara otomatis kamu akan mendapatkan kalender unik yang dapat menghiasi meja kerja atau meja belanjarmu! Klik di sini untuk tahu infonya -> Kalender Meja Gratis Tiap Beli 2 Buku
Tentu saja artikel ini tidak bermaksud menyalahkan kamu yang menganggap bahwa kalender digital lebih efisien daripada kalender cetak. Akan tetapi, ternyata memang betul kan ada beberapa hal yang terasa “kurang bisa dilengkapi” oleh kalender digital daripada kalender cetak?
Kamu tim #kalendercetak atau #kalenderdigital ?
[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]