“Kalau kamu malas pergi ke perpustakaan, biar perpustakaan ini yang datang mengunjungimu!”

Pernah dengar Rail Library? Rail Library adalah perpustakaan kereta pertama yang diusung oleh PT KAI berbarengan dengan peluncuran Rail Clinic generasi keempat. Rail Library yang dioperasikan bersama dengan Rail Clinic sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi media tempat anak-anak menunggu ketika orang tua mereka menggunakan fasilitas kesehatan di Rail Clinic. Inilah pernyataan Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI dalam wawancaranya dengan Kompas.com, 28 September 2017, mengenai Rail Library dan Rail Clinic.

“Ini untuk orang kurang mampu, semuanya gratis. Mau periksa mata, gigi, kesehatan pada umumnya, gratis. Nanti ketika orang tuanya diperiksa, anaknya bisa membaca buku di perpustakaan.”

Suasana perpustakaan di dalam rail library. Perpustakaan ini ditujukan bagi warga yang kurang mampu.

suasana bagian dalam Rail Library (image from kompas.com)

Rail Library berisi berbagai koleksi buku yang cukup lengkap. Dilansir oleh Rusi Haryono melalui Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro melalui wawancara dengan Detik.com, menyebutkan bahwa sebanyak 528 buku bacaan yang disediakan di Rail Library. Tak hanya itu, terdapat pula digital book dan 6 buah fasilitas layar sentuh yang dapat digunakan untuk membaca. Keren sekali, ya?

Rail Library (image from tribunnews.com)

Nah untuk menikmati fasilitas Rail Library ini, pengguna tidak perlu membeli tiket kereta apa pun. Fasilitas ini disediakan PT KAI sebagai bagian dari program  program Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga dapat dinikmati secara gratis. Hasil modifikasi dari KRD MCW 302 yang sebelumnya beroperasi sebagai Kereta Komuter Surabaya-Lamongan ini pun dijamin sangat nyaman untuk digunakan. Masyarakat pengguna hanya perlu menunggu jadwal kereta Rail Library ini untuk datang ke kotanya karena semuanya sudah terjadwal.

Sejarah Perpustakaan Kereta di Indonesia sebelum Rail Library

Sebelum kehadiran Rail Library di tahun 2017, ternyata konsep perpustakaan kereta sudah lebih dahulu diusung di tahun 2011. Kereta Pustaka Indonesia adalah nama kereta yang dimaksudkan. Dilansir dari heritage.kai.id, pengadaan Kereta Pustaka Indonesia adalah salah satu upaya untuk melestarikan sarana perkeretaapian Unit Pelestarian dan Benda Bersejarah PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero). Upaya tersebut meliputi perbaikan/ modifikasi pemanfaatan, salah satunya dengan merombak gerbong barang B 80101 menjadi Kereta Pustaka Indonesia yang selanjutnya dijadikan sebagai gerbong baca dan mobile museum.

Kereta yang sudah memulai dinasnya sejak 1980 (sebelum dirombak menjadi Kereta Pustaka) ini diperkenalkan pada 19 Juli 2011 di Stasiun Jakarta Kota dan pernah dipajang di Stasiun Tanjung Priok. Informasi selanjutnya dari re-digest.co.id, Kereta Pustaka ini ditarik kembali ke Balai Yasa Manggarai dan semenjak itu kereta ini tidak pernah terlihat lagi. Terakhir diketahui bahwa Kereta Pustaka Indonesia ini telah dibawa ke Museum Kereta Api Ambarawa dan menjadi salah satu koleksinya di sana.

Kereta Pustaka Indonesia (image from https://heritage.kai.id)

Kereta Pustaka Indonesia dipajang di Museum Kereta Api Ambarawa bersama dengan lokomotif CC 200 15. Para pengunjung tentu dapat masuk dan melihat berbagai koleksi di dalamnya. Kereta Pustaka Indonesia berisi berbagai koleksi buku yang dapat dibaca secara gratis di dalam kereta. Rak-rak buku berjajar rapi dan di dalam kereta, terdapat juga tempat-tempat duduk yang kesemuanya terbuat dari material kayu yang terkesan vintage.

Bagian dalam Kereta Pustaka Indonesia (image from satuharapan.com)

Sebagian besar koleksinya merupakan koleksi buku perkeretaapian serta buku pengetahuan lainnya. Selain membaca buku, pengunjung Kereta Pustaka Indonesia dapat menonton film dan melakukan permainan yang berhubungan dengan kereta api. Ada pula koleksi foto-foto sejarah hasil sumbangan dari museum Kota Tua Jakarta, Museum Bahari, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta koleksi foto dari National Geographic.

Konsep Kereta Pustaka dengan Rail Library kurang lebih hampir sama. Rail Library lebih seperti generasi selanjutnya setelah Kereta Pustaka tak lagi beroperasi dan kini menetap di Museum Kereta Api Ambarawa sebagai koleksi.

Keren sekali, ya, Kereta Pustaka dan Rail Library ini. Keduanya sama-sama punya fungsi penting untuk kemajuan literasi di Indonesia. Jadi, tidak ada lagi alasan malas datang ke perpustakaan karena wuush, kereta ini akan segera datang untuk kamu!

(artikel ini diolah dari berbagai sumber dengan penyesuaian)

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Mengintip Rail Library: Inovasi Perpustakaan Kereta Indonesia