Kalau dipikir-pikir huruf A itu memang mirip segitiga, ya. Jadi inget sama cinta segitiga, deh. Pasti bakal super repot kalau harus terjebak di tengah cinta segitiga! Tapi ternyata, ada yang lebih repot dari cinta segitiga. Kalau kamu mau tahu gimana repotnya, tanya aja sama Anggia.

Kalau dipikir-pikir, entah Anggia harus disebut beruntung atau sial karena bisa terjebak bersama musuh bebuyutannya, Alvaro. Mereka jadi harus terbiasa bersama karena terikat hubungan organisasi di sekolah: Alvaro sebagai ketua OSIS dan Anggia sebagai wakilnya. Alvaro yang super ganteng, begitu dipuja, tetapi tak setitik pun Anggia menyukainya. Anggia hanya menganggap Alvaro memanfaatkan popularitasnya untuk menjadi ketua OSIS.

Alvaro dan Anggia (image from http://cinetariz.blogspot.co.id)

Puncaknya, ketika rapat OSIS untuk membahas prom night, Alvaro dan Anggia sempat berselisih paham. Anggia tidak mau ada prom night dengan alasan itu budaya luar. Alvaro menggodanya bahwa Anggia sebenarnya tidak ingin ada prom night karena Alvaro yakin tak ada laki-laki yang mau menjadi pasangan prom untuk Anggia. Anggia marah dan berjanji akan mengajak pria yang jauh lebih keren dari Alvaro untuk datang ke prom.

Singkat cerita, Anggia bertemu dengan Alex yang tentu akan ideal menjadi pendampingnya untuk prom night.  Alex pun keliatannya tidak keberatan untuk menjadi pendamping Anggia berhubung ia juga menyukai Anggia. Sayangnya, Anggia tidak mengetahui bahwa Alex dan Alvaro adalah sahabat sejak kecil. Alvaro mengingatkan Alex untuk tidak berpacaran dengan Anggia karena sebuah janji. Janji besar Alex, Alvaro, dan Athala.

Alvaro dan Athala (image from https://id.bookmyshow.com/)

Athala, sahabat Alex dan Alvaro itu koma selama 1 tahun akibat kecelakaan yang pernah dialaminya. Alhasil, Alex dan Alvaro bergantian untuk selalu menjaga Athala. Mereka berdua yakin suatu saat Athala akan kembali pulih seperti sedia kala. Sekarang permasalahannya adalah bahwa Alex pernah begitu mencintai Athala, tetapi di sisi lain Alvaro juga memiliki perasaan yang sama dengan Athala. Dari sinilah kisah cinta segitiga ini dimulai.

Lantas, bagaimana dengan nasib Anggia? Apakah kelak Alvaro akan melihat Anggia untuk menggantikan posisi Athala di hatinya?

 

Judul: A: Aku, Benci, dan Cinta

Penulis: Wulanfadi

Halaman: 445 Halaman

Penerbit: Hutamedia

 

Kisah cinta ini memang dibuat sedemikian rumit oleh Wulanfadi. Alurnya yang maju mundur membuat gemas menebak-nebak bagaimana akhir dari kisah cinta mereka. Di satu sisi, pembaca diajak untuk mengenal Alvaro sebagai sosok yang terkesan nakal tetapi begitu setia menunggu Athala, cinta pertamanya yang sedang jatuh koma. Di sisi lain, gemas juga melihat Anggia dan Alvaro yang selalu bertengkar tetapi diam-diam menyimpan perhatian dan rasa suka satu sama lainnya. Wulanfadi betul-betul berhasil mengaduk-aduk perasaan pembaca melalui kisah cinta segitiga—atau segiempat karena ada Alex juga!—melalui cerita A: Aku, Benci, dan Cinta.

Meskipun disajikan dalam 445 halaman, buku A: Aku, Benci, dan Cinta tergolong bacaan ringan yang dapat selesai dalam satu hari. Selain alur ceritanya yang sederhana namun dikemas dengan cara menarik, kamu tidak akan tahan menunggu sampai esok hari untuk mengetahui akhir cerita antara Alvaro, Athala, Anggia, dan Alex!

Begitu serunya cerita dalam buku A: Aku, Benci, dan Cinta ini, akhirnya pada tahun 2017 yang lalu, buku ini diangkat ke layar kaca dengan Jefri Nichol (Alvaro) dan Amanda Rawles (Athala) yang sebelumnya sudah sukses memainkan peran sebagai pasangan dalam Nathan dan Salma dalam film Dear Nathan—yang juga diangkat dari novel populer karya Erisca Febriani.

Penasaran nggak sih, sama akhir ceritanya? Kamu tim #AlvaroAthala atau #AlvaroAnggia, nih?

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Repotnya Cinta Segitiga dalam A: Aku, Benci, dan Cinta