Kata orang bulan Februari adalah bulan penuh cinta, sama seperti para penulis berikut ini yang berulang tahun di bulan Februari. Penuh cinta dan kasih sayang, biasanya juga romantis lho! Hhmm apa iya? Mau romantis atau nggak, mereka telah memberikan dedikasi yang begitu tinggi terhadap dunia literasi Indonesia melalui buku-buku yang ditulis. Siapa saja? Ini dia daftarnya. 

 

1. Pramoedya Ananta Toer ( 6 Februari)

Sebagai pembuka, ada Pramoedya Ananta Toer yang merayakan hari kelahirannya pada 6 Februari. Beliau telah banyak memberikan dedikasi yang begitu besar dan berpengaruh di dunia literasi Indonesia. Selama 95 tahun, Pramoedya tetap abadi dalam karya. Total lebih dari 50 tulisannya telah diterjemahkan tak kurang dari 41 bahasa asing, seperti Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, Arus Balik (1995), Arok Dedes (1999), Mangir (1999), Larasati (2000), Cerita Calon Arang (1957), Hoakiau di Indonesia (Chinese of Indonesia) (1960), Panggil Aku Kartini Saja I & II (“Just Call Me Kartini I & II”) (1962), dan sederet lainnya. Faktanya lagi, novel Bumi Manusia telah diterjemahkan ke dalam 31 bahasa dan lebih dari 10 kali cetak ulang lho! Wah hebat banget yaaa?

sumber: CNNIndonesia.com

2. Quraish Shihab (16 Februari)

Pertengahan bulan Februari, mari ucapkan selamat ulang tahun untuk Ust.Quraish Shihab. Dikutip dari vivanews.com, beliau menjadi orang Indonesia pertama yang mengambil spesialis ilmu Quran. Sebelumnya lebih banyak ulama Indonesia yang bergelut dalam bidang fikih atau hukum Islam. Beliau adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al Qur’an dan aktif dalam dunia tulis-menulis. Total ada puluhan buku yang telah ditulisnya, seperti Mukjizat Al-Quran, PENGANTIN AL-QUR’AN, Birrul Walidain, Wawasan al-Qur’an tentang bakti kepada Ibu dan Bapak, Yang Hilang dari Kita: AKHLAK, Perempuan, Jawabannya adalah Cinta, dan banyak lainnya. Namun, yang paling fenomenal adalah saat terbit buku tafsir Alquran dengan nama Tafsir Almisbah, yaitu tafsir lengkap yang terdiri dari 15 volume dan telah diterbitkan sejak 2003. Tafsir Almisbah menjadi salah satu karya Quraish Shihab yang orang lain jarang menulis tafsir secara utuh terhadap Alquran.

 

sumber: Islamramah.co

3. Chandra Bientang (17 Februari 1989)

Salah satu penulis bergenre thriller ini sebentar lagi akan berulang tahun, yeay! Penulis buku Dua Dini Hari ini terpilih menjadi salah satu Penulis Emerging dalam penyelenggaraan Ubud Writer and Reader Festival (UWRF) 2019. Chandra Bientang mengaku menyukai buku  Enyd Blyton dan Agatha Christie, karya dari dua penulis itulah yang menginpirasi dirinya untuk menulis bergaya misteri dan thriller. Selain menulis, rupanya menggambar juga menjadi salah satu hobinya, hal itu terlihat dari unggahan di instagram pribadinya. Baru-baru ini ia juga dinobatkan sebagai Author of The Year dalam penghargaan Scarlet Pen Awards. Dua Dini Hari juga dinobatkan sebagai Best Crime Drama and Thriller dan Best Novel. Scarlet Pen Awards adalah sebuah ajang penghargaan yang dirintis oleh komunitas Detectives ID, ditujukan untuk para penulis bergenre thriller. 

 

4. Haidar Bagir (20 Februari)

Beliau merupakan salah satu sosok yang menginpirasi bukan hanya dalam literasi, melainkan juga di bidang pendidikan Indonesia. Terbukti,  selama 11 tahun berturut-turut terpilih sebagai salah satu dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC). Beliau masuk dalam kategori “Philanthropy, Charity and Development” (Filantrofi, Amal Bakti dan Pembangunan). Beberapa buku yang pernah ditulisnya, seperti Belajar Hidup dari Rumi, Epistemologi Tasawuf, Mereguk Cinta Rumi, Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia, Dari Allah Menuju Allah, dan Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul ISLAM THE FAITH OF LOVE AND HAPPINESS.

5. N.H.Dini (29 Februari)

Kepergian sastrawan dan novelis bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau yang lebih dikenal dengan nama Nh.Dini pada Desember 2018 lalu telah melahirkan banyak karya populer, seperti Pada Sebuah Kapal (1972), Keberangkatan, La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998), belum termasuk tulisan dalam bentuk kumpulan cerpen, novel, atau cerita kenangan yang tentunya semakin memperkaya literasi bangsa. Semasa hidupnya, Nh. Dini  kerap mengangkat masalah isu fenimisme, sorotan tokoh perempuan terhadap prasangka gender serta bagaimana idealnya perempuan dalam novelnya. Di tahun 2017 lalu, Nh. Dini mendapat penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival  (UWRF).

sumber: tribunews.com

 

Yuk baca semua buku-buku dari para penulis hebat di atas! 

Awita Ekasari/Content Writer Mizanstore

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Selamat Ulang Tahun! Para Penulis Ini Lahir di Bulan Februari