Kamu mungkin tidak bisa dengan mudah mengekspresikan perasaanmu di muka umum. Misalnya, ketika kesal dengan orang yang menginjak kaki kita, tidak bisa dengan mudahnya kita memakinya, bukan? Terlebih jika itu hal yang tak disengaja dari orang yang buta. Betul tidak?

Situasi seperti di atas mungkin terlalu abstrak manakala emosi jiwa kerapkali muncul dengan cara apa saja, mudah datang dengan tiba-tiba. Awalnya, kamu membiarkannya tertumpuk saja di dalam hati, dan berusaha untuk selalu terlihat baik-baik saja. Apa betul kamu baik-baik saja?

air mata

Ilustrasi Sulit Mengungkapkan Emosi (image from pixabay.com)

Bagi sebagian besar orang, sangat aneh menangis tiba-tiba di tempat umum padahal kamu memang sedang sedih saat itu. Kamu takut dengan penghakiman “cengeng” jika kamu sering menangis di depan teman-teman, misalnya. Alhasil kamu diam, memendam, begitu terus sampai pada akhirnya kamu tidak kuat, dan emosimu jadi tidak terkendali.

Jangan biarkan hal semacam itu terjadi. Jangan sampai kamu menyesal di akhir nanti.

Emosi sudah seharusnya disalurkan dengan tepat. Menangislah jika memang kamu merasa sedih, hal itu jelas lebih baik daripada menumpuk semua kesedihan dalam hati. Akan tetapi, jika masih sulit bagimu untuk melakukannya, salurkanlah emosimu pada kegiatan lain, menulis misalnya.

write

Ilustrasi Menulis untuk Melegakan Jiwa (image from pexels.com)

Kamu bisa menuliskan kesedihanmu jika menyuarakannya secara lisan terlalu berat bagimu. Menulislah. Ciptakan puisi, cerpen, novel, atau segala jenis tulisan apa pun. Menulis adalah salah satu terapi jiwa yang disarankan dalam buku Diary Jiwa.

Dalam buku juga tertulis bagaimana kondisi sang penulis ketika menghadapi kondisi stres terbesarnya, dan keadaan ketika ia berhasil keluar dari situasi tersebut lewat jalan menulis. Ada pula tips dan to do list journal, juga gratitude jurnal yang akan meningkatkan rasa syukurmu setiap harinya.

Emosi memang harus disalurkan dengan cara yang tepat. Cobalah salah satu metode yang mudah ini: menulis.

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Diary Jiwa: Menulis Bisa Mengurangi Penyakit Jiwa