Sudah dengar berita seorang ibu yang menabung recehan dan ternyata kini tabungannya sudah mencapai Rp60 juta rupiah? Ingin jadi seperti dia? Kamu bisa!

Jujur, deh, sering nggak, sih kamu yang baru menerima gaji, bisa makan spagetti di awal bulan, tapi cuma bisa ngunyah indomi di akhir bulan? Ah, semua karena kurangnya perencanaan, bukan? Makanya, coba baca 4 tips singkat berikut. Dijamin, kamu dapat makan enak tiap hari!

(Catatan: Tips ini khusus bagi mereka yang gajinya cepat habis padahal masih awal bulan!)

1. Menabung dengan Penuh Perhitungan Matang

Dari kecil juga lagu “bang bing bung, yuk kita nabung!” sudah diperkenalkan, kan? Sekarang ini adalah saat yang paling tepat untuk melakukannya.

Untuk kamu yang baru memulai kehidupan pekerjaan dan baru-baru saja menerima gaji, kamu harus hati-hati, jangan sampai terbawa nafsu duniawi. Pasti rasanya senang sekali dan keinginan untuk beli ini dan itu  yang sudah diinginkan sejak dulu, kan? Akan tetapi, kamu harus tetap tenang dan hati-hati.

nabung

menabunglah di bank, jangan hanya di celengan! (free image from pexels.com)

Silakan gunakan untuk membeli sesuatu, tapi jangan lupa sisihkan untuk menabung. Tips The Automatic Millionaire dari buku Kece Tanpa Kere, bisa kamu jadikan pilihan. Kamu dapat menyimpan 10% penghasilanmu untuk tabungan masa depanmu. Uang 10% ini dapat menjadi dana darurat ketika suatu saat nanti kamu memerlukannya. Percaya deh, kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi masa depan. Tidak ada salahnya mempersiapkan yang terbaik, bukan?

Tips pos anggaran seperti yang disarankan oleh Prita Ghozie seperti tabel di bawah ini mungkin bisa menjadi alternatif kemudahanmu dalam menabung. Lihat, deh!

penting2. Menghindari atau Setidaknya Memperkecil Utang

Hal ini sangat penting terutama bagi kamu yang baru sekali atau dua kali menerima gaji. Pasti kamu punya kenginan ini itu yang ingin segera dipenuhi, kan? Karena biaya untuk memenuhi kebutuhan itu lebih besar dari gajimu, nah saat itulah godaan untuk berutang menghampirimu.

Sistem kepemilikan kartu kredit misalnya, bisa menyebabkanmu terjebak utang jangka panjang jika tidak dapat mengaturnya dengan baik, lho. Berikan batas limit sesuai kemampuan bayarmu supaya setiap bulan kamu bisa membayar utangmu. Kamu juga harus pertimbangkan bunga yang bisa saja terus menerus naik seiring dengan kamu yang terus menerus menumpuk utangmu, kan?

kartu krediti

jangan bangga punya banyak kartu kredit, kalau utang selangit (free image from pexels.com)

Punya kartu kredit, boleh saja asal bisa memastikan kamu bisa membayar tagihannya. Punya utang juga tidak mengapa jika memang keadaan mengharuskan demikian. Akan tetapi, menghindari utang agar bisa hidup lebih tenang juga tak ada salahnya, bukan? Kamu nggak mau, kan, selamanya bekerja hanya untuk melunasi utang-utangmu?

3. Memisahkan “keinginan” dengan “kebutuhan”

Ini dua hal yang berbeda, lho. Semisal, kamu membutuhkan ponsel untuk kebutuhan komunikasi. Nah, untuk memenuhi kebutuhan itu, misalnya, kamu nggak perlu ponsel mutakhir keluaran terbaru, kan? Ponsel biasa juga bisa untuk berkomunikasi. Bahkan jika perlu, ponsel second bisa jadi alternatif jika memang harga ponsel baru terlalu jah dari jangkauan penghasilanmu.

“Tapi kalo ponsel paling baru, kan, lebih canggih dan bisa gaya! Kece pula!”

hape

yakin ponsel baru itu kebutuhan bukan sekadar keinginan? (free image from pexels.com)

Nah, kalau alasanmu sudah berubah begini, ini namanya keinginan, bukan sekadar kebutuhan lagi. Mau ngeles kalau ini kebutuhan untuk “gaya hidup”? Kamu lebih pilih kece tapi kere? Jangan dong! Makanya, mulailah pandai mengatur keinginanmu dan pergunakanlah danamu untuk sesuatu yang benar-benar jadi kebutuhanmu, ya?

4. Menentukan Tujuan (Goals) Masa Depan

Menentukan tujuan masa depan tidak kalah penting dengan semua tips yang sudah disebutkan sebelumnya, lho. Memang, sih, kamu bisa saja melakukan tips 1—menabung—dengan tanpa tujuan apa pun. Akan tetapi, perilaku yang seperti ini rentan sekali membuat seseorang jadi berperilaku “ah, nambung juga nggak ada tujuannya. Aku perlu banget sekarang! Harus aku ambil semua sekarang!”

Masih untung kalau bisa demikian. Setidaknya, “pernah” ada uang yang kamu tabung di sana, kan? Kalau misalnya karena taka da tujuan, kamu jadi malas menabung sama sekali, bagimana? Keinginan untuk punya masa depan gemilang bisa langsung hilang, kan.

Nah, makanya sejak sekarang, tentukan keinginan masa depanmu supaya kamu punya motivasi untuk menghasilkan uang lebih, dan menabung dengan lebih giat. Kamu bisa membaginya menjadi 3 jenis perencanaan: short term, mid term, dan long term.

perencanaan

buat perencanaan mulai sekarang, yuk! (free image form pexels.com)

Perencanaan jangka panjang (long term) bisa saja misalnya kamu ingin melanjutkan S-2 di luar negeri, dengan mengatur perencaaan menengah (mid term) kamu bisa mulai dengan mencari beasiswa atau mencari penghasilan tambahan dengan cara lain, dan rencana jangka pendekmu  (short term) bisa kamu isi dengan investasi melalui buku-buku TOEFL/IELTS atau dengan mencari tempat kursus bahasa yang tepat. Semua butuh biasa dan saling berkait, bukan?

Kalau kamu masih bingung dengan perencanaan jangka panjang, kamu bisa memulainya dengan rencana-rencana jangka pendek, kok. Nantinya, rangkaian rencana jangka pendek pun dapat tersusun menjadi rencana jangka panjang juga.

Mudah sekali bukan tips di atas?  Masih banyak, lho tips lain yang bisa kamu lakukan terutama untuk mengatur sistem keuanganmu. Mudah-mudahan kamu bisa menjalankan semuanya dengan baik dan kamu bisa tetap Kece Tanpa Kere. Yuk, mulai kebiasaan baik ini dari sekarang!

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
4 Tips Hemat untuk Millennials: No. 3 Penting!