“Mengapa Tuhan menciptakan manusia?”

“Dari mana kita berasal?”

“Mau ke mana setelah ini?”

Berapa banyak tulisan dan kajian yang dihasilkan atas pertanyaan-pertanyaan, mengenai manusia dan teori penciptaan itu? Untuk angka pastinya, tentu 10 jari di tangan tak akan cukup. Sudah tak terhitung banyaknya ahli yang berusaha menerangkan mengenai hal ini. Padahal, sebenarnya, semua pertanyaan ini, sudah terjawab di dalam buku yang menjadi pedoman hidup kita selama ini: Alquran.

Jika kehidupan ini adalah sebuah perjalanan, maka Alquran dapat diibaratkan sebagai petanya. Jika tidak ingin tersesat, kita harus membacanya. Segala hal yang perlu, untuk melakukan perjalanan panjang bernama kehidupan ini sudah tersurat di sana, sebagai penuntun agar kita tak pernah tersesat.

Akan tetapi, mungkin dalam memahaminya, tak semua pandai melakukannya. Oleh karenanya, para cendekiawan berlomba-lomba membantu, membuat panduan yang perlu, bahan bagi mereka yang mau mendalami Alquran sebagai sebaik-baik pedoman hidup.

Tidak sedikit yang menganggap bahwa ilmu untuk mendalami Alquran begitu rumit dan tak mudah. Tersandung sedikit, kemudian kita kembali pada kesesatan. Berusaha mencari kembali jalan-jalan kebenaran, dengan membaca lebih banyak buku, menggali lebih banyak ilmu. Sudah sampai di mana pengetahuanmu kini?

Membaca Alquran dengan Memahami Tema Pokoknya

Mungkin salah satu penyebab kesulitan yang kita alami dalam memahami isi dan kandungan di dalam Alquran adalah permasalahan bahasa. Seperti yang kita ketahui, Alquran berisi bahasa Arab sebab juga pertama kali diturunkan di sana. Di sini, kita tidak menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibu. Jangan khawatir. Ini bukan hanya permasalahan yang dialami Indonesia. Di berbagai belahan dunia lain, negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa ibu, kemungkinan besar mengalami hal yang sama.

Barangkali inilah salah satu alasan, adanya terjemahan Alquran. Supaya kita tak hanya sekadar membaca, tetapi juga memahaminya dengan bahasa yang lebih mudah kita pahami. Kemudian adanya kajian-kajian ilmu yang mendalami Alquran pun dilakukan, semata-mata agar kita mengerti dan lebih memahami, isi dan kandungan yang ada di dalam buku pedoman hidup kita selama ini.

Beberapa kajian jadi para cendekiawan dari negeri-negeri seberang pun kini sudah banyak diterjemahkan, semata-mata sebagai bahan untuk kita pelajari bersama. Salah satu yang jangan sampai dilewatkan adalah buku Tema-tema Pokok Al-Qur’an yang baru-baru ini diterbitkan.

Buku ini merupakan buku terjemahan dari Major Themes of the Qur’an karya Fazlur Rahman. Sebuah buku yang telah menjadi pokok atas banyak penelitian dan kajian yang berkenaan dengan Alquran. Sebuah karya besar yang membawa kontribusi penting bagi pemetaan kandungan Alquran yang terdiri atas 6.000 lebih ayat ke dalam 8 tema utama:

1. Tuhan

2. Manusia sebagai Individu

3. Manusia dalam Masyarakat

4. Alam Semesta

5. kenabian dan Wahyu

6. Eskatologi

7. Setan dan Kejahatan

8. Kelahiran Masyarakat Muslim

Keseluruhan pemetaan ini berdasarkan satu prinsip utama, yang sedari awal sudah dikatakan bahwa Alquran diturunkan bagi manusia. Oleh karena itu, Alquran harus dapat dipahami oleh akal manusia dan kajiannya harus mengarah pada hal itu.

Tentu saja semua dibahas dengan mendalam, berhubung Fazlur Rahman bukanlah orang sembarangan. Beliau telah lama berkutat dalam mengkaji hal-hal yang berkenaan dengan Alquran. Kalau orang bilang, semakin pandai seseorang, maka seharusnya dia mampu menjelaskan dengan cara yang makin sederhana, maka itu semua dibuktikan oleh Fazlur Rahman. Apa yang beliau tuangkan melalui buku ini, ditulis dengan cara yang mudah dimengerti. Pantaslah jika buku ini dapat mudah dipahami baik bagi muslim maupun non-muslim, juga para pengkaji pemula hingga profesor dan para ahli menjadikannya sebagai salah satu buku yang wajib dibaca.

Sudah siapkah kamu mendapat jawaban atas semua tanya?

[Hanung W L/Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
Semua Tanya Kita (Sebenarnya) Sudah Terjawab dalam Alquran