Allah yang akan menunjukkan kita pada jalan keluar yang tidak disangka-sangka. Bersabarlah, berdoalah, minta pertolongan Allah. 

Kata-kata menyentuh yang tertulis di belakang cover buku Ellya Ningsih yang berjudul Elena ini rasanya mewakili pesan yang ingin disampaikan di novelnya. Buku yang berjumlah 288 halaman ini ditulis oleh Ellya Ningsih, seorang ibu rumah tangga yang aktif menulis di facebook. Awalnya, novel Elena ditulisnya di facebook sebagai sebuah cerita bersambung. Namun, karena antusiasme yang begitu tinggi dari para pembaca dan pengikut facebooknya, lantas Elena dikemas menjadi sebuah novel yang telah terjual sebanyak 16.000 eksemplar . 

Elena mengisahkan tentang gadis muslim bernama Elena yang jatuh cinta dengan seorang pria asing berkebangsaan Kanada bernama Eugene. Awalnya semua berjalan dengan baik-baik saja, Eugene dan Elena bak dua pasangan yang sempurna. Sampai suatu ketika, ternyata kedua orang tua Elena tidak menyetujui hubungannya dengan Eugene. Ditambah lagi, tiba-tiba Elena dijodohkan dengan seorang pria duda bernama Ibnu. 

Karena cinta saja tidak cukup. Kau tak akan bisa meraih hatinya hanya dengan sekadar cinta. Kau tak akan mampu bersaing dengan Rabb-nya. 

Elena hal.44

Mau tidak mau Elena harus merelakan hubungannya dengan Eugene dan menikah dengan Ibnu karena Elena tidak mau melihat kedua orang tuanya sedih. Apalagi, kondisi ibunya yang saat itu sedang sakit.

Hal menarik yang ada di novel ini adalah bagaimana Ellya Ningsih menggambarkan metamorfosa Elena dari seorang gadis yang belum mengenal agamanya sampai akhirnya ia menutup aurat dan mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa di tengah pergolakan hatinya karena terpaksa menjalani pernikahan dengan orang yang tidak diinginkannya. 

Selain itu, kamu juga akan mendapat banyak pelajaran tentang keagamaan yang dikemas dengan sangat ringan. Dengan bahasa yang mudah dipahami, tapi tidak terkesan menggurui, Ellya Ningsih berusaha memberitahukan kita akan kedudukan seorang suami-istri dan cinta kasih keluarga.

Ellya Ningsih juga mampu mempermainkan emosi pembacanya, terbukti pada buku ini ia langsung menggiring pembacanya menuju suasana yang ingin dia bangun. Penggambaran karakter Elena sebagai sosok wanita tangguh yang harus menanggung semuanya sendirian. Berusaha menahan air mata hingga terpaksa tersenyum walau sebenarnya hatinya menangis. Semuanya mampu digambarkan Ellya dengan begitu gamblang. 

Secara keseluruhan novel Elena akan mengajarkanmu tentang arti pengorbanan untuk saling merelakan, pengorbanan hati dan keikhlasan. Siap-siap banjir air mata!

Namun, kisah Elena tidak berhenti sampai di situ, kamu juga bisa baca kelanjutannya dalam novel Eugene Rewrite (sekuel dari novel Elena). Mengisahkan bagaimana sosok Eugene yang (masih) berjuang untuk mendapatkan cinta Elena. Dapatkan di Mizanstore, bonus tanda-tangan Ellya Ningsih dan pouch eksklusif bagi 50 pembeli pertama. Selengkapnya klik tautan berikut EugeneRewrite. 

Terakhir, sebagai penutup dari resensi novel ini, ada satu kutipan yang sederhana tapi dapat menjadi pengingat kita semua. 

“Bersabarlah. Sabar itu bertahan. Bertahan atas tiga macam perkara. Sabar dalam menanti Allah. Sabar dari hal-hal yang dilarang Allah. Dan sabar dari takdir Allah yang tidak menyenangkan”

Elena hal.250

 

 

 

Bagikan ke Sekitarmu!
(Resensi) Elena : Gadis Tangguh yang Tak Kenal Rapuh
Tag pada: