Di tahun ini, dua karya Pramoedya Ananta Toer difilmkan. Bukan hanya novel Bumi Manusia saja tapi juga novel Perburuan. Sama-sama rilis di 15 Agustus 2019, Perburuan dibintangi oleh Adipati Dolken yang berperan sebagai Hardo.

instagram/falconpictures(offical poster)

 

Perburuan sendiri bercerita tentang kondisi Indonesia setelah enam bulan kegagalan tentara Pembela Tanah Air (PETA) melawan tentara Jepang Nippon. Kekalahan itu membuat Hardo kembali ke kampung halamannya di Blora. Kepulangan dari perang menyisakan beberapa luka di tubuhnya. Dia tidak bisa lagi berkeliaran dengan bebas. Para tentara Nippon memburu Hardo. Alhasil, mau tidak mau dia harus sembunyi di hutan.

Salah satu yang menarik di novel Perburuan ini, si tokoh utama, Hardo, memiliki keahlian dalam seni bela diri dari Jepang bernama Kendo. Apa itu kendo? Bagaimana ya caranya? Yuk cari tahu! 

 

Asal-Usul Kendo

Tidak ada yang tahu pastinya kapan Kendo muncul, tapi seni bela diri ini sudah ada sejak berabad-abad lalu di Jepang. Kendo sendiri berasal dari kata “ken (剣)” yang artinya “pedang”, dan “dō (道)” yang artinya “jalan”. Jadi arti kendo secara keseluruhan adalah suatu proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi samurai yang pemberani dan loyal. Kendo juga menggabungkan unsur-unsur bela diri, seni dan olahraga lho! Jadi, orang yang melakukan bela diri ini dinamakan kendoka. 

Sumber : Japanfestivalcanada.com

 

Peralatan Apa Saja yang Diperlukan? 

Untuk melakukan Kendo dibutuhkan latihan khusus begitu juga dengan peralatannya. Beberapa yang perlu disiapkan, seperti

 

1. Bogu 

Pertama ada Bogu, bogu adalah baju pelindung yang digunakan oleh kendoka. Bogu dipakai di atas kendogi (seragam) yang terdiri dari keikogi atau dogi (baju) dan hakama (celana tradisional Jepang), dan sebuah balutan kapas tradisional Jepang yang disebut tenugui.  Dipakai sebagai lapisan di dalam men (pelindung kepala) untuk memberikan ketahanan dan kenyamanan bagi si pemakai.

 

2.Shinai (pedang kendo)

Kedua ada pedang yang terbuat dari bambu, digunakan pada saat latihan dan kompetisi untuk mengurangi cedera serius pada kendoka selama latihan.

 

3. Boken

Ketiga, ada pedang bambu yang dinamakan Boken. Nah,  boken ini adalah pedang kayu yang menyerupai pedang asli, hanya digunakan pada saat pertandingan atau kompetisi. 

www.kendo-guide.com

Bagaimana Tekniknya?

Ada 4 teknik yang biasa digunakan, yaitu

1. Men.

Menargetkan kepala lawan, fokusnya yaitu dari ujung dahi sampai dagu.

2. Kote.

Menargetkan tangan lawan. 

3. Do. 

Menargetkan badan lawan. Fokusnya yaitu sisi kiri atau kanan perut.

4. Tsuki. 

Menargetkan leher lawan. Serangan ini adalah serangan menusuk. Salah satu teknik yang paling sulit karena harus dilakukan oleh yang sudah profesional. Oleh karena itu, biasanya tidak boleh digunakan saat pertandingan agar tidak menimbulkan luka yang serius. 

 

Organisasi Kendo di Indonesia

Di Indonesia sendiri ada lho organisasi seni bela diri. Bernama Asosiasi Kendo Indonesia, atau IKA, organisasi ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang bernama Jakarta Kendo Association (Jakarta), Bandung Kendo Association (Bandung, West Java), Suroboyo Kenyuukai (Surabaya, East Java), dan Malang Kendo Association (Malang, East Java). Sedangkan kalau Kendo di seluruh dunia diatur oleh Federasi Kendo Internasional, atau FIK. 

sumber: http://www.jakartakendo.com

 

Bahkan tahun 2013, dikutip dari Kompas.com, All Japan Kendo Association memberikan program bantuan peralatan kendo kepada asosiasi kendo sejumlah negara di luar Jepang, termasuk Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa 20 set peralatan kendo bekas dan baru, terdiri dari shinai (pedang bambu), kendogi (baju kendo), hakama (celana), men (pelindung kepala dan bahu), serta kote (pelindung tangan dan lengan). Gimana? Jadi tertarik buat belajar kendo nggak? atau mungkin malah penasaran mau baca novel Perburuan?

Awita Ekasari/Mizanstore

 

 

 

 

Bagikan ke Sekitarmu!
Mengenal Kendo : Seni Bela Diri Jepang yang Ada di Novel Perburuan Pramoedya Ananta Toer
Tag pada: