Hujan pertama di pagi hari, menutup September dengan sendu. Kegiatan apa yang paling menyenangkan untuk dilakukan? Berada di dalam selimut, menggenggam teh hangat, membaca buku. Buku apa yang sekiranya dapat menjadi pilihanmu? Buku-buku bertema hujan, barangkali?

hehe

buku, minuman hangat, dan gerimis (free image from pexels.com)

Rinduku Sederas Hujan Sore Itu (J. S. Khairen)

hj5

Entah mengapa, hujan, selain identik dengan genangan, juga kerap kali hadir membawa kenangan. Bersama bulir-bulir yang jatuh ke tanah, atau embun yang menguap di pinggir jendela, di sana hadir pula rindu. Hari ini, hujan turun di pagi hari, tetapi rindu yang diceritakan J. S. Khairen lebih deras di sore itu, Rinduku Sederas Hujan Sore Itu. Buku ini berisi kumpulan tulisan, prosa dan puisi yang telah ditulis sesuai dengan tema yang ingin diangkatnya. Ketika membaca judulnya, barangkali kamu beranggapan bahwa isinya akan mendayu-dayu, padahal lebih dari itu, J. S. Khairen akan membawa pembaca pada cerita tentang kerinduan dan mencintai dengan lebih dewasa.

Pemanggil Hujan dan Pembaca Kematian (Karisma Fahmi Y)

hj2

Hujan dan kematian, keduanya sering kali terhubung dan membawa kepiluan. Inilah tema besar yang dibawa dalam kumpulan cerpen karya Karisma Fahmi Y yang diberi judul Pemanggil Hujan dan Pembaca Kematian. Sebagian besar berisi kisah yang terinspirasi dari kisah pewayangan dari episode-episode epos besar, Ramayana dan Mahabarata. Sebagian besar diceritakan ulang dengan ulung oleh Karisma, membuat kita berpikir seandainya betul versi ini yang jadi kenyataan. Selain itu, ada pula kisah-kisah lain mengenai kepiluan seperti “Sepasang Ikan Merah” yang bercerita tentang tokoh aku yang membunuh mantan kekasihnya, memotongnya kecil-kecil, dan menjadikannya santapan untuk ikan piranha peliharaannya. Ada pula kisah lain yang menggabungkan kesedihan dan kesenangan, kepiluan dan ketenangan, serta imajinasi dan kenyataan.

Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)

hj3

Kali ini, hujan pertama turun di bulan September, Sapardi. Meskipun demikian, bukumu ini tetap menjadi andalan sejak pertama kali diterbitkan. Sebuah kumpulan sajak yang menawan, membuat Sapardi begitu dikenal hingga hari ini. Hujan Bulan Juni, tak ada yang lebih tabah darinya, kata Sapardi dalam sajaknya. Kamu sudah membacanya?

Begitu terkenalnya puisi Hujan Bulan Juni, puisi ini kemudian digubah dalam bentuk yang berbeda, sebuah novel, dan ditulis oleh orang yang sama. Novel tersebut tak kalah menarik perhatiannya sehingga salah seorang produser berminat untuk mendaurnya menjadi sebuah film, dengan judul yang sama, tentu saja.

 Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (Boy Candra)

hj4

Masih mengenai hujan dan kerinduan, kali ini cerita dibawakan oleh penulis yang sepertinya sangat terinspirasi oleh hujan dalam membuat karya. Tengoklah karya lainnya yang berjudul Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi, Setelah Hujan Renda, dan buku Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai ini. Sebuah catatan untuk mereka yang terjebak dalam kerinduan, tentang mereka yang masih terkenang dalam ingatan, bahwa sejatinya mengikhlaskan adalah keputusan tepat untuk ketenangan. Katakan kepada masa lalu: kita adalah cerita yang telah usai.

 

Dan Hujan pun Berhenti (Farida Susanti)

hj

 

Ini memang bukan karya terbaru, tetapi buku ini tetap dapat dimasukkan dalam daftar buku bacaanmu di hari yang sendu ini. Dan Hujan pun Berhenti adalah sebuah karya yang ditulis oleh Farida Susanti, seorang penulis berbakat yang pernah menerima penghargaan Khatulistiwa Literary Festival ada tahun sebagai penulis muda berbakat pada 2007.

 

Masih banyak daftar buku menarik bertema hujan karena memang inilah salah satu tema yang paling menarik untuk ditulis, pula untuk dibaca. Sore atau jika malam nanti turun hujan lagi, mudah-mudahan buku-buku ini bisa menemani hari agar tak lagi sepi.

[Hanung W L/ Copywriter Mizanstore]

Bagikan ke Sekitarmu!
5 Buku Terbaik Menemani Gerimis