Terkadang kata-kata penyemangat terasa membantu bagi beberapa orang yang sedang bermasalah. Tapi, bagi sebagian orang, kalimat “udah, gak usah terlalu dipikirin”, atau “coba deh lihat sisi baiknya aja,” justru membuat mereka merasa kecil diri, bahkan bisa menjadi pemicu gangguan psikis, lhoo. Nah, kalimat-kalimat itu disebut toxic positivity. So, be aware with toxic positivity, yaa~
Pengertian Toxic Positivity
Toxic positivity biasanya digunakan untuk menggambarkan perilaku menjaga optimisme, harapan, dan suasana yang baik, meski berada dalam situasi negatif atau stres.
sumber: dokumentasi mizanstore
Jangan katakan ini:
- “Udah, yang happy-happy aja yang dipikirin.”
- “Coba deh ambil sisi baiknya aja.”
- “Kamu mah begini aja udah sambat, itu belum ada apa-apanya.”
Lebih baik katakan ini:
- “Aku ngerti kok ini berat, kamu butuh waktu buat mikir lebih jernih.”
- “Ini memang berat, gak apa-apa merasa sedih.”
- “Mungkin ini emang berat, tapi aku yakin kamu pasti bisa ngelaluin kok.”
Nah, ada buku menarik yang bisa membantu kamu mengatasi toxic positivity. Ada buku Bising yang ditulis oleh Kurniawan Gunadi. Buku ini dibutuhkan oleh anak-anak usia 20-35 tahun yang sedang krisis identitas, sulit menghadapi ekspektasi orang lain, dan kesulitan beradaptasi dengan dunia orang dewasa.
sumber: dokumentasi mizanstore
Sekarang juga pesan buku Bising di mizanstore.com karena ada banyak promo dan Gratis Ongkir ke seluruh Indonesia. Atau kamu bisa juga cek Mizanstore di marketplace kesayangan kamu, yaa 🙂
Gendhis Savitri/ Content Writer Mizanstore